Haruto sekarang lagi bimbang. Hari ini harusnya dia berangkat ke luar kota dengan Yuna. Tapi Junkyu lagi dalam kondisi drop, kemarin saja nggak berenti nangis terus pinsan berkali-kali.
Tapi kalau nggak pergi sekarang rasanya juga nggak enak sama teman papanya.
Dia berkali-kali kecup punggung tangan Junkyu yang lagi tidur sambil mencari keputusan yang tepat.
Kalau dia nggak pergi pasti merugi, kalau dia pergi pasti Junkyu kesepian. Tapi kan ada Asahi sama Jaehyuk, Jay juga sering nemenin istrinya.
Mau menelepon mertua tapi agak sungkan. Mengabari orangtuanya juga gimana, kalau ngabarin ipar nanti bisa digorok, ngasih tahu adiknya juga pasti ember kemana mana.
"Mikir apaan sampai begitu? Junkyu kan punya bpjs," celetuk Jay yang baru saja masuk ruang rawat inap.
Tak!
Kepala cowok itu ditampar pelan sama cewek yang berdiri di belakangnya, Rey -kembaran Jay, lalu mendekati ranjang Junkyu sambil naruh buah di meja.
"Barusan otaknya terbang, jangan ditanggepin," kata Rey.
Jay mengelus dada sabar terus nanya ke Haruto, "lo bukannya mau pergi ya?"
(Ganti pake lo-gue ya biar nggak kedengeran cringe :v )
"Justru itu, salah nggak sih kalau gue pergi? Kan semua buat pendidikan, kalau gue bisa keliatan oke nantinya bisa dapet kerja sama gaji yang lebih gede buat menghidupi anak sama istri." Haruto berusaha mengeluarkan unek-uneknya, bertukar pikiran biar bisa dapat titik terang.
"Mending kalian berdua ngobrol di tempat lain. Kasihan Junkyu nanti kebangun."
Mereka berdua memutuskan buat keluar dan cari tempat ngobrol yang lebih enak. Meninggalkan Junkyu yang dijagain sama Rey.
Tangan cewek itu ngelus sayang rambut halus Junkyu. "Mau cerita nggak? Mereka udah pergi," katanya, yang sadar kalau Junkyu cuma pura-pura tidur.
Junkyu perlahan buka matanya terus berusaha buat duduk, tapi dicegah dan diganti sandaran kepalanya yang dinaikkin.
"Capek."
"Ya istirahat, tapi jangan kebablasan. Ponakanku belum keluar," balas Rey santai.
Cowok manis itu mendelik lemah. "Bikin emosiku naik deh."
"Bagus dong, daripada sedih mulu. Lagian sakit hati kok berkali-kali."
Agak ngeselin juga nih cewek lama-lama :")
"Ya aku nikahnya sama cowok model blangsak begitu," kesal Junkyu mengingat wajah dingin suaminya kemarin.
"Orang kamu yang milih sendiri, kok marah, nyesel nih?"
Junkyu mendelik nggak habis pikir, temennya ini ngejenguk buat jadi support system atau jadi politikus rumah tangga sih? Ngeselin banget perasaan :(
"Tapi Reee ...sakit banget rasanya, aku kayak nggak berguna banget di kehidupan dia. Firasatku tuh nggak enak kalau dia nekat pergi sama Yuna, cewek itu aja sekarang dengan terang-terangan ngedeketin suamiku. Aku nggak penting banget ya?" curhat Junkyu dengan mata berkaca-kaca.
Aduh, nyesek juga.
"Kamu nggak percaya sama Haruto?"
"Enggak." Jawaban yang cukup cepat, sampai Rey hampir tersedak ludah saking kagetnya.
"Urusan begini aku nggak pernah percaya sama dia. Dulu emang aku pasif karena masih pacaran tapi sekarang kami udah nikah bahkan mau punya anak, aku nggak mungkin diam terus kan Rey? Masa nggak boleh cemburu, terus statusku buat apa dong? Kayak nggak berguna banget," cerocos Junkyu kemudian.Ting!
"Bentar, Jay chat."
Jayncuk!
Si Tono nekat
Gimana?
08.35Otaknya tumpul banget perasaan
08.36 ✔️✔️Kalo tajem tengkoraknya koyak lah
_-
08.36Ga gitu konsepnya, Tulul!
Maksud I kenapa Harti gapunya welas asih banget
Bininya sekarat malah nekat
08.37 ✔️✔️Sekate-kate kalo speak
Junkyu sakit doang ga sekarat
Btw, U gapunya rencana gtu?
Otak kriminal kek U kan biasanya ada aja ulahnya
08.38Hmm, otak jenius I dikatain
I think, Ajun harus ke tempat Dad deh
Kita biarin Haruto pergi terus bikin Junkyu gone dari sini
08.39 ✔️✔️Serem amat bahasanya gone_-
But idenya good sih, I think Mom Kit pasti like kalo Ajun di sana
But nya lagi nih ya, emang Junkyu boleh pergi jauh? Thai kan lumayan kalo dari pulau jawa
08.40Serahkan pada I, twinnie
U pikir I kalo bikin rencana ga dipikir dulu?
08.40 ✔️✔️Jaga-jaga doang
08.40I bisa memaksimalkan kinerja otak, ga kek U yg bisanya bacot doang
08.41 ✔️✔️F U :)
08.41Love me too 🔥
08.41.
"Kyu, pasang muka sepesimis mungkin. Haruto bentar lagi ke sini mau pamitan," kata Rey tiba-tiba bikin Junkyu yang lagi minum keheranan.
"Pamit?" Junkyu diem bentar, "beneran mau pergi ternyata ..." mukanya mulai sedih.
Dia elus perutnya pelan. "Mbul-mbulnya mama, papa kok jahat sama kita sih?" Mukanya merah, kelihatan mau nangis.
Kalau begini mah nggak perlu akting pesimis.
"Kyu, listen. U nurut sama skenario yang I buat, kay? Jangan nangis dan jangan kelihatan sedih kamu harus pasang muka seacuh mungkin waktu dia pamit." Dia nunjukkin isi chatnya.
"Tapi-"
"Dia nggak bakal sadar kalau nggak kehilangan dulu! Stop jadi cengeng bentar aja, rumah tangga kalian nggak cukup sama cinta doang, Kyu!"
Junkyu diam, bibirnya bergetar menahan tangis yang hampir keluar. "Rey, kamu tahu kan apa yang aku rasain buat Haruto tanpa harus buka mulut?"
Cewek itu meluk Junkyu erat. "Yes, I know. Tapi sesekali kita harus ngerjain dia kan?" dia ketawa kecil.
"Uhm, biar dia kena wejangan Dad Sing."
"Sekalian biar dipukul stick drum sama Mom Kit, hehe."
Buat beberapa saat mereka cerita sambil ketawa riang. Melupakan masalah yang beberapa waktu lalu bikin sakit banget di hati.
Untuk sekarang, Junkyu mau lepas tangan dan milih percaya sama teman-temannya. Dia nggak mau terlalu stres dan bikin dua gembulnya sakit lagi.
Dia sadar kalau nggak sekuat itu buat menghadapi kenyataan.
---TBC
Ada yg tau mom dad nya Jay-Rey?
Btw, hukuman Haruto nggak yg sampe se-wow itu ya alurnya jadi jangan berekspektasi tinggi karena di sini sifat Junkyu juga nggak lemah kan.
Junkyu itu emang butuh perhatian tp dia nggak lemah buat menghadapi jiwa brengshake Haruto. Dia tipe cuek dan ngikutin alur tanpa mau banyak drama, sekarang mungkin begini karena lagi capek aja.
Intinya gitu lah, kay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga | Harukyu [2]✔️
FanfictionSetelah acara lamaran yang nggak jelas, kini tiba saatnya pasangan 'agak gila' kita membinan rumah tangga yang entah akan jadi apa bentukannya. Sequel PACARAN.