Chapter ini dari pilihan terbanyak ya :)
Btw, scene-nya agak sinetronis dikit jd jangan gumoh yakSeminggu Haruto ikut studi dan penelitian nggak membuat cowok itu mendapat banyak ilmu seperti yang dia jadikan alasan ke Junkyu.
Yang jelas, hidupnya penuh dengan senang-senang.
Dia memang banyak membantu dengan ide dan pengetahuannya yang luas, tapi semua terlalu melenceng dari rencana yang ia jabarkan di waktu yang lalu.
Kerja-maksiat-kerja-maksiat. Hanya itu, nggak ada yang lain.
Oh ada, kegiatan Haruto bertambah jadi menghindari Yuna yang terobsesi padanya juga mendekati Beomgyu yang menjadi target 'rasa penasaran'.
Beruntungnya Haruto, karena Yuna yang 'kurang waras' dan terlalu bucin, cewek itu nggak mengadu pada papanya dan Haruto masih mendapat ijin untuk ikut penelitian. Dia jadi bisa mendekati target senang-senang.
Bajingan :)
Hari ini sehabis ikut rapat dia mulai adegan mepet dan modusnya. Beruntung, Beomgyu itu tipe cuek dan nggak gampang tergoda, jadi untuk sementara waktu cowok manis itu aman. Tapi godaan Haruto makin hari juga makin besar, cowok itu makin berani melakukan skinsip dan nggak jarang mengikuti Beomgyu sampai ke toilet.
Gila? EMANG!
Kalau saja Beomgyu cewek, dia pasti sudah berteriak ketakutan diikuti ke kamar mandi. Tapi nyatanya dia sendiri cowok jadi wajar jika ada cowok lain yang berada di toilet yang sama dengannya.
Masalahnya, Haruto selalu memandang Beomgyu dengan cabul. Siapa yang merinding kalau mengalaminya hampir setiap hari, coba?
"Eh, Beomgyu. Mau pipis?" tanya Haruto yang terlihat sangat berbasa-basi-busuk.
Beomgyu tersenyum tipis, melenggang untuk mengeluarkan sisa pencernaannya. Matanya melirik Haruto yang bersandar pada wastafel sambil memerhatikannya penuh minat.
"Denger-denger lo udah nikah ya? Katanya mau punya anak juga, emang bener?" Beomgyu membuka percakapan sambil membasuh tangannya.
Haruto terlihat diam sebentar terus menjawab santai, "kata siapa?"
"Banyak yang bilang tuh."
"Lo harusnya bisa ngebedain gosip sama fakta." Haruto memegang dagu Beomgyu tanpa permisi kemudian melanjutkan, "kalau gue punya istri, dia pasti terlalu biasa aja sampai gue tertarik sama orang lain."
"Lo punya minat sama gue?" Haruto mengangguk sebagai jawaban.
Beomgyu menepis tangan Haruto kasar. "Ups, lo nggak semenarik itu buat gue lirik balik."
Cowok tinggi itu menarik kerah Beomgyu kuat-kuat sambil menunjukkan seringai berbahaya. Di waktu ini Beomgyu akui kalau dia takut dan was-was, tapi demi kelancaran misi dari mommy-nya dia harus pura-pura biasa saja.
"Mau gue tunjukkin seberapa menariknya gue, ha? Gue yakin setelah lo tahu, lo bakalan ketagihan."
"Gue nggak pernah berminat sama pengecut yang dengan gampang mencampakkan istri sama calon anaknya, dan itu demi mencari kesenangan pribadi. Menurut gue lo itu sampah!"
"Oh ya? Mau gue tunjukkin seberapa menariknya sampah ini?" Haruto melepas paksa kancing kemeja Beomgyu.
Ini hari terakhir, dia harus bisa mendapatkan Beomgyu apapun yang terjadi. Entah setan apa yang bikin dia jadi seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/290469081-288-k454801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga | Harukyu [2]✔️
FanfictionSetelah acara lamaran yang nggak jelas, kini tiba saatnya pasangan 'agak gila' kita membinan rumah tangga yang entah akan jadi apa bentukannya. Sequel PACARAN.