Selamat datang di toko kami!
Hari ini entah kenapa bawaannya Junkyu pengin manja terus sampai nangis nggak mau ditinggal Haruto kerja.
Untung tempat kerja punya sendiri, jadi Haruto bisa memenuhi ngidamnya istri tercinta yang lagi pengin dimanja.
Dan sekarang karena meliburkan diri, Haruto dengan boxer dan kaos oblong nyender di kasur sambil anteng main hp. Di sampingnya ada Junkyu yang senyum-senyum sesekali nyiumin mukanya.
"Uuhhh pengin cium lagi!" terus kecup sudut bibir suaminya sambil ketawa bahagia.
Mimpi apa Haruto semalam sampai dapat jackpot begini?
"Muah! Muah! Muah!"
"Nggak capek?" tanya Haruto, balik kecup bibir Junkyu lumayan lama.
Gemes banget si tukang begal satu ini.
"Um! Um!" Junkyu geleng-geleng kepala terus ngedusel di leher Haruto sambil peluk erat sekali.
Gila ya, sekalinya manis sampai bikin diabetes. Kalau lagi mode sengak mirip banget sama petasan banting.
"Baby gembulnya yang manja atau mama gembul nih?" tanya Haruto iseng.
Bukannya mendapat jawaban, Haruto malah dapat berkali-kali kecupan di bibir.
Nikmat, tapi tahan jangan sampai kelepasan.
"Aku pengin panggil kamu papa gembul, tapi badanmu kan tujuhpuluh persen tulang belulang. Terus dipanggil apa dong?"
Haruto mendelik mau protes, tapi berhenti karena nggak mau membuat mood Junkyu yang berbunga mawar ini jadi bunga bangkai.
Padahal dirinya sekarang lagi rajin banget ngegym ala rumahan sambil ngangon badak hamil. Ototnya tambah gede, perutnya juga menuju tahu kotak yang idaman banget itu.
Kok Junkyu masih bilang dia tulang belulang sih?
Melihat suaminya yang diam bikin Junkyu cemberut. Maunya diperhatiin nggak mau dicuekin :((
Puk!
"Anjing!" Haruto refleks teriak sewaktu tangan Junkyu 'nepok' pusaka kanuraganya lumayan kencang.
"Kok bentak?"
Dengan tangan mengelus dada dan benda ketutup celanan, Haruto membalas. "Yang, hati-hati dong ah! Kalau nggak ada si ganteng di bawah udel, baby gembulnya nggak bakalan tercipta di perut kamu loh!"
"Tapi, tapi! Kamu tadi diam terus loh, ganteng. Kan aku pengin dicium banyak banyak!"
Ayo, papah muda. Kuatkan iman anda. Sebelum nanya dokter aman atau enggak, jangan sampai terpancing hawa napsu. Haruto mensugesti dirinya dalam hati.
"Oke, cium doang kan?"
"Yang lama!" Buset ngegas.
Haruto langsung tarik tengkuk Junkyu menyatukan kedua belah bibir mereka.
Junkyu senyum exited sambil memindahkan badannya buat dipangku Haruto secara otodidak.
Lidah belit membelit, bbir saling mengapit. Bada juga nggak ketinggalan saling merapat dan bergesekan membangkitkan napsu satu sama lain.
Ditengah pergulatan lidah itu tangan nakal Junkyu iseng elus sesuatu terus diremas. Haruto yang terkejut refleks gigit bibir istrinya lumayan kencang.
Gila, orang dia mati-matian menahan malah dipancing.
Kan dia nggak mau terlalu menikmati, takutnya pas lagi tegak-tegaknya malah disuruh berhenti karena Junkyu nggak mood.
Ya malu lah, masa udah beristri tapi masih solo? Jaehyuk saja yang masih pacaran sudah berani duo kok.
"Honey, mau gigit lagi dong." Yang lebih muda menggeleng.
Junkyu cemberut kecewa. "Kan belum buka-buka baju, kok udahan? Haru nggak suka lagi ya sama aku?" Mukanya dibuat sesedih mungkin sambil pandangi suaminya yang gigit bibir menahan hasrat.
"Bebe ...kamu baru berapa minggu, aku belum boleh minta yang plusplus nih!"
"Yaudah pake tangan sama mulut aja, kan bisa!"
Edan.
Edan.
Edan.
"Habis dari dokter saja ya, kita tanyain dulu. Sekarang kamu ciumin aku aja deh ya, mau digigit sampai berlubang juga hayuk deh. Jangan main kuda-kudaan dulu ya," kata Haruto mencoba bujuk dengan sehalus mungkin.
Tapi istri manisnya itu malah memicing curiga. "Kamutuh takut aku kenapa-napa atau takut babynya ngambek?"
"Ya ...aku kan orangnya penuh antisipasi," jawab Haruto salah tingkah.
"Ini aku boleh cium sama gigit kan?" Haruto ngangguk.
"Di mana saja kan?" Haruto ngangguk lagi.
Junkyu langsung nelusupin tangannya ke dalam baju Haruto, elus perut yang agak berotot itu dari atas ke bawah penuh macam cobaan.
"Berarti ciumnya sampai sini juga boleh kan?" Menelan ludah gugup, Haruto mengangguk agak ragu.
"Oke, saatnya beraksi. Nanti kalau pentung satpammu bangun jangan minta bantuanku, tawaranku cuma berlaku beberapa menit yang lalu. Makan tuh sabun cair kamar mandi!"
Haruto jiwanya terguncang.
KOK SAMA AJA NGESELINNYA SIH!!
Anak sama istri kok sukanya kolaborasi ngerjain dia? Kalau emang ini karma kok ya nggak habis-habis tiap hari kena karma terus.
Jangan-jangan anaknya nih dari rahim udah ada bibit dengkinya.
Kan Haruto tambah nggak yakin jadinya!
Jamban!
———TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga | Harukyu [2]✔️
Fiksi PenggemarSetelah acara lamaran yang nggak jelas, kini tiba saatnya pasangan 'agak gila' kita membinan rumah tangga yang entah akan jadi apa bentukannya. Sequel PACARAN.