Seperti biasa jam 6 pagi dua orang di rumah sepetak di atas rooftop ini sudah bangun. Kebanyakan orang masih tenang di alam mimpi, namun tidak dengan ibu dan anak ini. Mereka sama sama tertawa dan bermain air sabun yang ada di salah satu ember cucian.
Setiap hari keluarga ini memang selalu mencuci pakaian dari keduanya. Karena kalau tidak kedua anak dan ibu ini tidak ada yang mau mengalah.
Justin ingin ibunya tidak terlalu capek karena sudah bekerja seharian dan masih mencuci pakaiannya. Apalagi dia ikut banyak kegiatan seperti ekskul dan baju kerjanya yang tentunya cukup banyak setiap harinya.
Begitupun dengan Chaeyoung yang tidak mau melewatkan tugasnya sebagai ibu, walaupun niat anaknya baik membantunya. Dan keputusan final adalah setiap harinya mereka mencuci baju. Chaeyoung yang menyabuni dan anaknya Justin yang membilas dan menjemur pakaian.
Melipat bajupun juga begitu. Kebanyakan anak lain akan malas malasan untuk melipat baju, tapi berbeda dengan Justin yang selalu ingin cepat cepatan melipat bajunya dan ibunya.
Tujuannya hanya satu, tidak mau merepotkan ibunya lebih banyak lagi. Bagi justin Ibunya sudah cukup menemaninya dan selalu di sisinya sudah cukup membuat Justin bahagia.
Justin yang menunggu ibunya selesai menyabuni pakaian itupun berbicara. "Ibu, ibunya rosé memberitahuku akan ada perayaan di restorannya"
Chaeyoung mengangguk, "oh ya, tumben sekali nyonya merayakan di restoran. Memang merayakan apa". Karena memang bisanya orang tua rosé mengadakan pesta di kediamannya yang super mewah.
"Aku tidak tahu sihh, dan kemarin dia tanya padaku apakah toko tempat ibu bekerja bisa membuat pesanan bunga seperti toko bunga besar lainnya." Tanya Justin.
Chaeyoung menghentikan aksi mengucek pakaian, dan beralih menatap anaknya "toko tempat ibu bisa saja membuatnya kalau ada modal."
''oke aku akan bicara pada nyonya Lee dan menyuruhnya untuk mendatangi tempat ibu bekerja."
"Eyy tidak usah, biar ibu saja yang datang kesana."
"Ibu pasti capek kalau kesana, jaraknya juga jauh dari tempat ibu. Jadi biarkan nyonya Lee saja yang kesana. Toh nyonya Lee juga pasti kesana menggunakan mobil" tutur sang anak, yang lagi lagi mengkhawatirkan ibunya.
Lagi lagi Chaeyoung yang kalah dari putra tampannya ini. Justin sungguh sangat posesif jika tentang ibunya. Seperti ayahnya yang sangat posesif.
•••
"Justin kenapa sepatunya sangat besar, kau salah membeli ukuran?" Tanya Chaeyoung saat melihat anaknya yang memakai sepatu baru namun terlihat kebesaran.
Justin menoleh sambil tersenyum, "aku sengaja membelinya bu"
"Kenapa membelinya kalau kebesaran, kan tidak nyaman." Tanya Chaeyoung yang tidak mengerti maksud anaknya.
"Aku kan dalam masa pertumbuhan, supaya kalau kakiku bertambah panjang tidak perlu membeli sepatu baru lagi." Jelas Justin.
Chaeyoung yang melihat balasan polos dari anaknya itu langsung tersentak hatinya. Apakah dia menjadi ibu yang jahat selama ini. Bahkan dirinya tidak bisa membelikan sepatu untuk anaknya setiap tahunnya.
Dia ingin anaknya mandiri, tapi Justin terlalu mandiri yang kadang membuat hatinya sakit."Maaf kan ibu"
Justin menoleh dan langsung berlari menuju sang ibu yang sedang menunduk. Bahu ibu tercintanya bergetar menandakan kalau ibunya sedang menangis.
Lagi lagi Justin membuat ibunya menangis karena ucapannya. Padahal Justin sangat tidak suka melihat ibunya menangis.
"Ibu sudah jangan menangis, kalau ibu menangis bagaimana Justin bisa sekolah dengan tenang." Ucapnya lirih sambil merengkuh memeluk ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE ~ Jungkook Chaeyoung
RomanceJungkook yang kehilangan Chaeyoung selama 16 tahun lama nya dan akhirnya mereka bertemu kembali. Namun dia kaget karena tau kalau dia mempunyai anak bersama Chaeyoung. Namun anak mereka, Justin, sepertinya tidak merestui hubungan keduanya. Justin m...