Melbourne 2025
"Apakah ibu butuh bantuanku?" Ucap Justin pada Chaeyoung yang sedari tadi tak berhenti menghela nafas. Justin yang duduk tepat sebelahnya merasakan bahwa ibunya itu pasti kelelahan akibat bekerja tanpa berhenti.
Lalu Chaeyoung meletakkan kuasnya, "tidak sayang. Ibu hanya sedang mencari inspirasi yang sedari tadi tidak kunjung tiba."
Justin mengangguk lalu tersenyum sebentar. "ibu menggambar apa?" Tanyanya.
Chaeyoung mengangkat bahunya acuh "Entah, tapi kurasa ibu akan menggambar pohon yang ada di depan sana"
Justin mengangguk. "Kenapa ibu tidak pernah menggambar manusia?" Tanya Justin lagi.
"Manusia bisa berubah. Ibu hanya akan menggambar sesuatu yang tidak berubah." Balas Chaeyoung sambil menatap pemandangan yang ada di depannya.
"Tapi bukankah ibu menggambar ikan lusa lalu. Ikan bisa berubah, menjadi lebih besar misalnya."
"Yang ibu maksud berubah bukan dalam fisik. Bahkan pohon bisa berubah jika kita potong daunnya. Yang ibu maksud berubah adalah hatinya, Hati manusia bisa berubah dan ibu tidak suka dengan itu."
"Tapi ibu tetap sama"
"Ibu tetap menyayangiku sampai sekarang, padahal aku selalu menyusahkan ibu.""Ani... Ibu berubah Justin. Buktinya ibu meninggalkan ayah disaat kehidupan ayah sangat terpuruk. Padahal ibu berjanji didepan Tuhan untuk selalu bersama ayah, namun lagi lagi ibu meninggalkan ayah sendirian."
Justin yang mendengar itu memegang tangan ibunya. Suara Chaeyoung bergetar dan sudah dipastikan bahwa ibunya sudah akan menangis.
"Jangan sedih, Ibu kangen sama ayah?"
Chaeyoung tidak menjawab. Karena jawabannya pasti akan iya jikalau dia bilang tidak. 5 tahun ini dirinya dan Jungkook selalu bertukar pesan. Hanya sebatas pesan tidak call ataupun videocall apalagi untuk bertemu. Karena Chaeyoung masih sangat tidak mau jika Jungkook harus menemui Justin.
"Mau melihat ayah? Ibu bisa videocall dengan ayah. Aku tidak papa, aku bisa ke kamar."
"Tidak sayang.. cukup melihatmu rasa rindu ibu pada ayah sedikit terobati. Kau semakin tampan tiga tahun ini."
"Benarkah?" Tanya Justin antusias.
Sudah lama ibunya tidak memuji Justin tampan. Mungkin 2hari yang lalu?
Sorry Justin itu tidak lama!!"Kau semakin tinggi"
"Benarkah? Ayo ibu kita ukur tinggi. Bukankah terakhir kita mengukur tinggi satu bulan yang lalu? Aku jamin sekarang tinggiku naik 5 centi. Ya Tuhan apakah aku sudah 185cm"
Chaeyoung yang mendengar penuturan Justin tersenyum. Justin memang bisa membuatnya tersenyum padahal baru saja dia bersedih.
Dering telpon berbunyi, ponsel yang memang tidak jauh darinya itu langsung diambil oleh Chaeyoung. "Oh rosé telpon" ujar Chaeyoung.
Sontak membuat Justin menghentikan gerakan kakinya dan langsung membeku.
"Halo rosé"
"Bibi chaengggg...." Teriak rosé bersemangat.
"Pelan pelan rosé, Kau terlalu bersemangat membuat bibi harus sedikit menjauhkan ponsel bibi dari telinga."
Bukannya takut, rosé langsung tertawa kencang dan itu terdengar di telinga Justin. Justin yang mendengar tawa rosé ikut tersenyum tipis.
Dia merindukan gadis itu. . . .
"Alamat bibi dimana? Rosé mau mengirim paket dan kemungkinan besok datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE ~ Jungkook Chaeyoung
RomanceJungkook yang kehilangan Chaeyoung selama 16 tahun lama nya dan akhirnya mereka bertemu kembali. Namun dia kaget karena tau kalau dia mempunyai anak bersama Chaeyoung. Namun anak mereka, Justin, sepertinya tidak merestui hubungan keduanya. Justin m...