sunrise 25

426 75 10
                                    

"Bam ayo kita pulang"

Rosé melongo tidak percaya. Dia berbicara pada Justin daritadi. Namun dia tidak menanggapi seolah rosé ini hanya angin belaka.

Sedangkan bam, anjing jenis doberman itu mulai melangkah pergi diikuti Justin di belakangnya. Rosé geram, tangisnya kini berubah menjadi emosi yang sudah di puncak.

"Sialan!! AKU BERBICARA DENGANMU BRENGSEK!" Teriak rose sambil menghadang Justin.

Justin menghembuskan nafas "kita bicara di rumah. Tidak enak kalau aku menjelaskan semuanya disini."

"Jelaskan sekarang brengsek! Aku sudah menunggumu sedari 5 tahun. Dan ini yang kudapatkan? Jelaskan sekarang"

"Ku jelaskan di rumah atau tidak sama sekali"

Rosé akhirnya menyerah. "Baiklah. Aku selalu kalah jika itu berurusan denganmu."

Akhirnya mereka berjalan beriringan, menyusuri jalan di bawah sinar matahari siang hari. Yang bisa di bilang sangat terik. Dengan rosé tepat berada di belakang Justin. Memperhatikan setiap langkah kaki yang di ambil Justin.

Ingin menangis, tapi dirasa air matanya sudah cukup banyak keluar. Dia perlu mengisinya dengan makan dan minum.

"Justin....." Panggil rose pelan.

Justin menghentikan langkahnya. "Apakah tidak ada tempat menjual roti disini? Aku sangat lapar. Bahkan malam kemarin hanya makan salad."

"Mwo!!!! Kau gila! Sekarang pasti sudah sangat siang, kenapa belum makan apapun."

"Aku harus segera beristirahat kemarin. Makanya aku hanya memakan salad setengah dan subuh tadi aku harus melakukan penerbangan dari Sydney ke Melbourne dan berangkat kerumahmu supaya cepat cepat bertemu denganmu. Tapi kau tidak ada dirumah"

Justin yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya. "Sydney?"

"Sudahlah aku akan jelaskan di rumah. Tolong Carikan aku setidaknya minuman. Aku akan pingsan jika tidak"

"Baiklah, mungkin sebentar lagi kita akan melewati kedai milik paman Smith. Aku akan memberikanmu sesuatu."

"Oh iya, barangkali kau lihat ada rumah yang memiliki kedai, kita sudah sampai. Di jam seperti ini paman Smith sangat sibuk, jadi mungkin dia tidak akan menyapa seperti biasanya."

"Aku tidak mengerti" jawab rosé

"Baiklah, kalau kita kelewat kau bisa makan di rumah. Makanan ibu tadi masih banyak sepertinya."

Rosé hanya mengangguk dan tetap berjalan di belakang Justin. Dia sudah tidak memiliki tenaga, tapi jika melihat Justin tenaganya seolah terisi dan sanggup jalan bahkan untuk satu jam kedepan.

Mereka berdua jalan dalam keadaan hening. Hanya suara angin dan suara beberapa kendaran yang terdengar. Dan tentunya para fans dari Justin menurut rosé.

"Ohh lihat ini, apa ini yang di beritahukan cucu paman jika dia melihat wanita cantik yang sedang berjalan bersamamu."

Justin menghentikan langkahnya di ikuti dengan Rose. Melihat seorang lelaki paruh baya dengan apron yang sibuk melihat rosé dari atas ke bawah.

"Oh paman smith''

Rosé mulai paham. 'jadi ini paman yang dimaksud tadi' batin rosé.

"Jadi Justin, siapa wanita di belakangmu itu"

"Dia rosé paman, teman Justin saat masih di Korea dulu."
"Dan rosé, kenalkan ini paman Smith pemilik kedai yang selalu memberiku satu roti lapis miliknya."

SUNRISE ~ Jungkook ChaeyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang