38# The Runaway Bridegroom

615 74 41
                                    

#updatenya telat. Tapi vote dan komennya jangan telat ya... Selamat membaca! #

****

"Kakekmu benar olie.... Aku bukan laki-laki yang baik.... " Hector mengerdik kecil, kembali menatap Rik Tua, "Tapi beri tahu aku, Pak Tua. Tiga orang saja, laki-laki yang menurutmu bisa kujadikan contoh untuk menjadi pria yang pantas menikahi Olie."

Rik terdiam. Gerahamnya mengatup geram. Jelas laki-laki beruk ini sedang menantangnya.

"Siapa misalnya, Tuan Estal? Anda sendiri? Atau Tidar Irawan dan kakaknya Ridwan? Sebutkan! Dua orang lagi saja."

Hector menunggu. Tapi tampaknya Rik terlalu geram untuk menjawabnya.

"Kau akui atau tidak, Pak Tua, kita semua ini laki-laki brengsek sampai kita menemukan wanita yang tepat dan membuat kita berubah. Cinta membuat kita menjadi manusia baru.

Bukan hanya cinta antara seorang pria dengan seorang wanita, tapi juga cinta terhadap keluarga dan sahabat.

Kau benar, keluargaku mungkin brengsek dan penuh kepalsuan. Aku juga membenci mereka sebesar cintaku pada mereka. Aku mengumpati mereka, tapi aku juga akan berdiri di garis terdepan untuk membela jika ada yang bermaksud buruk pada mereka.

Dan mengenai apa yang dilakukan ayahku pada Olie... Yah, setiap orang tua memiliki cara sendiri untuk mencambuk anaknya. Ayahku mengira dia bisa membujukku pulang karena ada sosok Carolina yang harus kulindungi di rumah. Dia membuat jebakan supaya Olie tinggal di Rumah Besar Barma, dan secara tidak sengaja membuanya terluka. Tapi kau lihat, Tuan Estal, semua kejadian memang memiliki hikmah. Aku pulang, keluargaku kembali bersatu, mereka mencintai Olie seperti keluarga sendiri dan dia pun mencintai mereka. Keluargaku mungkin kasar, saling mengumpati, sering ribut dan bertengkar. Mungkin kami kurang didikan dan tidak tahun sopan santun. Tapi bagi kami itu adalah bahasa kasih sayang.

Aku bercerai dari istriku karena sudah tidak ada kecocokan di antara kami dari segi prinsip hidup dan tujuan. Buat apa mempertahankan sebuah neraka? Masing-masing dari kami berhak bahagia dengan cara kami sendiri, dan aku tahu kebahagiaanku adalah bersama Olie. Tapi satu hal yang pasti, Pak Tua, tidak seperti keluargaku, aku hanya bisa setia pada satu wanita.

Aku tidak akan membela diri tentang kebiasaan mabuk itu. Aku hanya akan menyuruhmu bercermin, karena aku sudah berhenti minum selama 54 hari sampai sekarang. Dan kau salah besar soal status pengangguranku.

Tentang lari dari masalah itu... " Hector berpaling ke belakang, melihat seseorang dan kembali lagi kepada Rik. "Aku diberi contoh oleh para ahli."

Enrique mengatup-ngatupkan bibirnya seperti menyiapkan rentetan makian untuk memberondong Hector lagi, tapi polisi itu membungkuk dan menyangga bahunya di meja tulis di mana Rik duduk berseberangan dengannya,

"Intinya, Tuan estal. Aku mencintai Carolina dan bermaksud menikahinya. Aku akan berusaha membahagiakannya dengan segenap kemampuanku. Dan jika kau menganggap aku lemah dan bukan seorang pejuang, aku yakin Olie adalah seorang yang kuat dan memiliki sifat pejuang. Aku sendiri sudah membuktikannya. Dia lebih dari mampu untuk menculikku dan membawaku kawin lari kalau dia mau. Sekarang terserah kau saja, apa mau melihat cicit-cicitmu lahir dan besar di sekitarmu atau tidak pernah melihat mereka sama sekali!"

Ucapan Hector benar-benar membuat Rik terbelalak. Laki-laki tua itu berdiri perlahan dari kursinya yang besar sambil menelekan beratnya di atas tongkat. Pandangannya nyalang menatap Carolina, yang tampaknya juga terkejut menerima pelototan kakeknya.

"Kkhhhaaauuuu....... Hhhaaammiilll...???"

Mereka berdua terkesiap.

"Bukan!! Bukan seperti itu yang kumaksud!!" Hector melambaikan kedua tangan, tak mengira Rik akan salah memahami ucapannya.

 GREY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang