#MasyaAllah.... sudah part 13 Kalian masih setia, kan? Jangan lupa voment dear....#
***
Renov baru saja memarkirkan mobilnya di dekat pintu masuk samping, saat ia berpaling ke belakang dan menggeram, "Urgh! Paul Norman! Dia pasti mempermasalahkan acara keluar kita barusan.""Biar aku yang mengalihkan perhatiannya. Kau bawa Maudi ke kamarku. Dia harus istirahat."
Olie keluar dari mobil setelah mengalungkan selendangnya menutupi kepala Maudi. Ia berdiri di samping kendaraan itu saat tangan Norman menyambar lengannya dan menariknya menghadapi sosoknya yang jangkung, "Apa yang Anda pikirkan dengan keluar rumah seperti ini, Nyonya Carolina? Anda mau menghancurkan alibi yang sudah kita bangun dengan susah payah selama ini?!"
"Lepaskan!! Kau pikir aku peduli dengan drama akal bulus yang kau buat dengan kura-kura seperti mereka?! Yang selalu bersembunyi di tempurungnya yang keras dan bahkan tidak berani bercermin melihat mukanya sendiri??!!" Olie mengibaskan lengannya dari cekalan, dan berjalan menjauhi mobil. Paul mengejarnya dengan wajah merah padam, menangkap dan membalikkan gadis itu menghadapinya.
"Apa kamu pikir semua ini main-main, dasar kau Tikus Pengerat tidak tahu diuntung!! Aku bisa saja menjebloskanmu ke penjara dengan tuduhan pembunuhan dan membuatmu busuk di sana! Tidak ada yang peduli dengan keselamatan dan nasibmu di sini selain aku, Nona! Kau berhutang nyawa padaku!"
"Siapa yang berhutang nyawa pada siapa?! HAH?!" Olie menghentak lepas kedua cekalan Paul pada bahunya, dan membalas dengan gebrakan keras kedua tangannya pada dada pria itu hingga Paul mundur setindak.
Di belakangnya, Renov telah menggendong Maudi keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan langkah-langkah cepat.
"Aku terpenjara di rumah terkutuk ini gara-gara kamu! Aku menikah dengan laki-laki tua itu juga gara-gara kamu membujukku dengan tipuan! Aku yang menjadi korban di sini!! Jangan dikira urusanku selesai denganmu, Kura-kura Keriting! Kau akan mendapat jatah balasanku setelah mereka semua!!"
Dengan teriakan itu, Olie melayangkan sepakan kakinya menghajar tulang kering Norman Paul secara tiba-tiba. Pria itu mengaduh dan terbungkuk, sama sekali tidak menduga tinju berkecepatan tinggi yang kemudian menghantam wajahnya.
BUGH!
Norman Paul terkejut walau hanya untuk sepersekian detik. Saat berikutnya, pandangannya nyalang memerah. Tangannya bergerak cepat menangkap lengan kecil yang telah meninjunya dan menguncinya dalam satu jurus.
Olie berteriak karena pergelangannya terpelintir ke belakang. Kura-kura berkepala mie ini jelas punya ketrampilan bela diri seperti Isni. Tungkainya berusaha membuat pembelaan dengan menginjak kaki besar Paul, tetapi sekertaris Barma itu malah melingkarkan lengannya yang lain dan mencekiknya.
"Tikus sialan! Sekalinya pengerat akan selamanya menjadi pengerat!"
Olie berteriak tercekik. Matanya yang terpejam merasakan cahaya menyorot tajam dari arah depan. Ada suara mobil yang berhenti tak jauh dari mereka. Ia berusaha meneriakkan kata 'tolong', tapi suaranya menghilang di ujung tenggorokan.
"Apa sebenarnya yang dilihat Tuan Besar Barma dari wanita-wanita udik seperti kalian?!"
"APA YANG KAU LAKUKAN, PAUL?! LEPASKAN DIAA!!" Suara Hector yang menggelar sampai ke telinga Olie.
Cekikan dan kuncian pria keriting itu mengendur dari tubuhnya,
memberi kesempatan udara untuk mengisi kenbali paru-parunya. Mata Olie terbuka melihat sosok tinggi besar berjalan cepat dengan langkah lebar ke arah mereka."Hati-hati dengan apa yang kau lakukan, Paul! Aku bisa saja menyertmu ke penjara untuk apa yang barusan kau lakukan!"
"Tikus ini seharusnya dikubur saja di ruang bawah tanah! Dia membahayakan semua orang dengan keluar diam-diam bersama Renov!" Paul berteriak tak kalah sengit, sekali lagi berusaha menerkam Olie dengan lengannya yang panjang, tetapi Hector menghadang dengan tubuh besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY LOVE
RomanceCarolina Estal tertangkap oleh seorang pemabuk yang menjadi korban pencopetannya. Pria itu, -seorang laki-laki dengan nama belakang Barma-, justru melepaskannya dan menolongnya keluar dari kesulitan. Ketika Olie bermaksud mengembalikan kebaikan laki...