#Update GREYLOVE yang terlambaaaaat sekali dears.🙏🙏🙏 Read Vote Comment properly yaa#
****Maudi berjalan keluar dari kamar kosong tempat Renov menahannya beberapa saat yang lalu. Laki-laki itu telah pergi sejak tadi, tapi Maudi masih tinggal dalam keremangan sampai beberapa saat kemudian. Bahkan ketikan sekarang ia bisa menghirup udara luar, kaki dan tangannya masih gemetar hingga membuatnya sulit berjalan dengan tegak. Jantungnya berpacu cepat membuat dadanya terasa sesak.
Air matanya mengancam untuk jatuh lagi di atas wajahnya yang pucat dan gemetar, tetapi Maudi menghapusnya dengan cepat.Sekarang tidak ada jalan keluar untuk masalahnya. Ia tidak akan bisa menyelamatkan anaknya. Manusia-manusia Barma ini selalu mendapatkan keinginan mereka, dan Renov tidak menghendaki anak itu. Tidak seorangpun anggota keluarga Barma yang menghendaki anak haram di luar pernikahan. Itu adalah sesuatu yang tabu bagi mereka.
Langkahnya terseok, tetapi kemudian ia berhenti; menarik nafas panjang, menegakkan berdirinya, dan menghapus air mata. Ia sedang bekerja. Tidak seorangpun boleh tahu bahwa ia menderita di dalam. Apalagi mengetahui apa yang menjadi penyebab penderitaannya itu.
Maudi sampai kembali di kamar Carolina dan masuk tanpa mengetuk. Majikannya sudah mengatakan kalau ia malas menjawab setiap ketukan, jadi ia menyuruh Maudi keluar masuk di kamar itu seperti yang dilakukan teman sekamar.
Ia berhenti sebentar untuk menyapa Sang Nyonya. Tapi seperti biasanya, Carolina sedang sangat asyik dengan buku dan akuarium-akuariumnya.
Sehari setelah insiden menghebohkan saat makan siang keluarga waktu itu, Nyonya kelihatan sangat sedih dan murung. Tetapi setelah tangki ikan itu datang, ia mulai sibuk membaca tentang bagaimana merawat ikan-ikan dan tanaman airnya sampai lupa waktu.
Maudi melanjutkan membawa handuk-handuk untuk kamar mandi dan mulai membersihkan bath tub.
Dengan gerak tangan yang melambat dan pandangan yang melamun, ia seperti melihat dirinya sendiri membersihkan bak mandi yang serupa ini beberapa bulan yang lalu. Telinganya masih bisa mendengar hingar bingar sisa pesta yang berlangsung di lantai bawah. Gelas-gelas berdenting, musik yang semarak dimainkan, suara tawa bertebaran....
Ini adalah ulang tahun Tuan Jacob Barma yang ke enam puluh tiga, dan seperti biasanya seluruh keluarga Barma berkumpul untuk merayakannya dengan sebuah pesta kecil; pesta keluarga.
Pelayan lain dan beberapa pelayan tambahan yang didatangkan untuk acara malam itu turut berbaur menikmati kemeriahan pesta walau tetap hanya sebagai pelayan. Ada juga beberapa yang bekerja di ruangan lain mempersiapkan kamar-kamar untuk anggota keluarga jauh yang menginap. Dirinya termasuk dalam kelompok yang tidak beruntung ini.
Maudi tergesa-gesa membersihkan kamar Tuan Renov, karena pria itu biasanya mandi sebelum tidur, apalagi kalau ia minum agak banyak. Maudi harus memastikan kamar mandinya bersih, handuk dan tissue tersedia berlebih, dan kamarnya rapi serta wangi. Kalau beruntung, ia bisa menyelesaikan pekerjaannya sebelum tengah malam dan berkumpul bersama pelayan lain di dapur, menikmati satu, dua potong kue. Mungkin kue ulang tahun Tuan Jacob?
Maudi tertawa kecil membayangkan potongan kue bagiannya, dan saat berbalik untuk mengambil lap kering dari troly, sebuah wajah berdecak dan menggeleng dari ambang pintu.
"Ck.... ck.... ck... sangat manis...."
"Tuan...." Maudi merendahkan tubuhnya memberikan penghormatan pada Tuan Renov Barma.
"Bagaimana aku bisa tidak tahu ada gadis secantik dirimu di rumah ayahku? Sembunyi di mana saja kau selama ini?" Renov mendekat dan menarik troly alat kebersihan di sampingnya, menjebak Maudi di antara tepian bak mandi dan troly itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY LOVE
RomanceCarolina Estal tertangkap oleh seorang pemabuk yang menjadi korban pencopetannya. Pria itu, -seorang laki-laki dengan nama belakang Barma-, justru melepaskannya dan menolongnya keluar dari kesulitan. Ketika Olie bermaksud mengembalikan kebaikan laki...