21# Kita Keluarga

503 104 50
                                    

#Grey love update dears. Harusnya kemarin, tapi.... baru kelar. So happy  RVC yaa...#

****

"Olie..., dia Yulinar.... istriku."

Entah kenapa menyebut status hubungan Yulinar dengannya dihadapan gadis itu terasa berat bagi Hector. Mungkinkah sekarang ia berharap bahwa mereka bukan apa-apa lagi? Dan ada apa dengan perasaannya?  Ada apa dengan 'Memegang Teguh Tradisi Barma Yang Setia Pada Keluarga'?

"Mantan istri!" Yulinar meralat bersama beliak matanya.

"Apa kau harus membongkar kebobrokan rumah tangga kita di depan orang lain?!" Hector meradang. Ada batasan yang jelas di mana ia bisa menoleransi penghinaan orang terhadap diri atau keluarganya,  termasuk dari istrinya sendiri. Bukan... Mantan istri.

"Kalian sebaiknya bicara berdua... aku akan.... Aku ada urusan di belakang." Si Rambut Api berbalik dan keluar lewat pintu kecil di sudut dapur setelah menyambar chow mein dingin yang sedianya akan mereka makan semalam.

Gadis itu jelas tidak tahu ke mana pintu kecil itu menuju, tetapi ia tetap pergi juga.

"Hmmm.... benar-benar tipe Jacob Barma," Yulinar mencebik, "Sangat polos, sangat seksi, dan sangat bodoh!"

"Jaga bicaramu, Lin!! Mau apa lagi kau ke sini?! Mengais-ngais barang yang bisa kau jual seperti pengemis?!"

"Beh! Memangnya barang berharga apa yang bisa kau masukkan ke rumah ini selama dua belas tahun kita menikah?! Tidak ada apa-apa di sini, lihat?! Barang berharga di sini hanyalah botol minuman yang hanya berharga untuk dirimu sendiri!"

Yulinar berjalan bergegas dengan kaki pendeknya ke kamar lama mereka. Dari kegaduhan yang dibuatnya, ia mungkin mencari beberapa dokumen penting di brankas. Ada sejumlah uang tunai dan perhiasan di tempat itu, tapi Hector tidak peduli jika Yulinar juga mengambilnya. Sudah tidak ada yang bernilai lagi di rumah ini, termasuk apapun yang pernah ada di antara mereka berdua.

"Aku sudah mendapatkan apa yang kucari...." ia muncul kembali di pintu, menjejalkan dengan tergesa beberapa map ke dalam tasnya yang panjang. Kotak-kotak tebal tampak tercetak jelas di permukaan kain sling bag-nya yang tidak terlalu mahal.

Dasar maling!

"Tunggu saja sampai pengacara membawakan surat cerai kepadamu. Aku juga tidak akan segan-segan memanfaatkan apa yang kulihat hari ini untuk menghabisimu di pengadilan nanti." Yulinar mengangkat dagu dengan percaya diri yang terasa palsu.

"Tidak perlu mengirimkan pengacara. Aku akan kirimkan surat cerainya besok lusa. Dan sudah pasti kutandatangani. Anggap saja pernikahan ini sudah berakhir. Menikahlah dengan tukang pos miskin yang sangat kaugandrungi itu."

Hector berkata tenang sambil menuang air untuk dirinya sendiri. Sudut matanya dapat menangkap jelas keterkejutan Yulinar.  Wanita itu menegang di tempatnya berdiri.

"Wah.... bagus sekali, sekarang kau sudah menjadi orang yang berani menentang tradisi konyol keluargamu. Jacob Barma pasti sangat bangga!"

"Bukan aku yang menentang, tapi ayah sendiri yang menyatakan hal itu dalam video wasiatnya. Setiap anak-anak Barma bebas memiliki dan menceraikan pasangan yang mereka inginkan! Dan tidak akan ada pembagian harta untuk mereka yang tidak setia kepada keluarga. Setiap lembar saham Tirai Emas akan tetap berada dalam keluarga ini. Selamanya!"

Tanpa perlu melihat pun, Hector bisa merasakan keterkejutan Yulinar. Selama ini para istri selalu bertingkah dan mengancam dengan perceraian untuk mendapatkan bagian saham yang lebih besar. Ayahnya selalu menyuap mereka untuk bersikap manis dan diam. Berwajah bidadari di depan media dan tidak membuat huru-hara. Tapi semua kemanjaan itu akan berakhir sekarang. Rumah Barma dan Tirai Emas hanya akan menjaga mereka yang setia, dan menendang keluar para pengkhianat.

 GREY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang