8# Istri-istri Barma

756 119 45
                                    

# selamat datang di pesta pernikahan Jacob dan Olie. Vote dulu ya Dears.

Ada pertanyaan: berapa istri Barma yang hadir di pesta ini? Ayo hitung😂😂#

****

Menjelang pukul tujuh Norman Paul dan Isni mengetuk pintu kamar untuk menjemputnya turun. Tetapi Jacob masih sangat sibuk bertelepon dengan koleganya di New York.

Kenapa harus bicara sekarang? Toh mereka sudah akan sampai di New York besok pagi.

Tapi Jacob memberinya isyarat untuk turun lebih dulu bersama Paul dan Mbak Isni; mengerling untuk mengingatkannya tentang bagaimana ia harus bersikap di depan anggota keluarga lainnya.

"Angkat dagumu, tersenyumlah yang ramah dan berlakulah seperti seorang Istri Barma yang paling muda, paling cantik dan paling kaya di antara para bidadari Barma. Karena begitulah kenyataannya."

Ucapan Jacob sangat menyanjung, tetapi tetap saja ia merasa dirinya menyusut karena gugup.

"And here comes the bride!" Suara keras itu terdengar disusul tepukan tangan dan siulan dari beberapa sudut. Cahaya lampu blitz dan kamera berkerlipan ketika ia menuruni anak tangga dengan dituntun Isni dan Paul.

 Cahaya lampu blitz dan kamera berkerlipan ketika ia menuruni anak tangga dengan dituntun Isni dan Paul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di dasar tangga seorang wanita lembut seusia Bu Mara menggandeng Olie dengan kedua tangannya. Beberapa pasang mata menatap mereka dari belakang wanita itu.

"Kau sangat cantik My Dear.... sangat khas pilihan Jacob."

"Beliau adalah Estherlita Barma. Nyonya rumah di Rumah Besar Barma saat ini." Paul memperkenalkan.

"Aku istri ke limanya." Ia membulatkan mata dengan senyum geli, "kau sudah tahu, kan, suami kita beristri banyak? Semua pria Barma memiliki lebih dari dua istri.... kecuali mungkin beberapa orang...."

Olie tersenyum lebar. Jika istri Jacob yang lain juga seperti ini, semuanya seharusnya berjalan baik, kan?

"Saya tahu, Nyonya...."

"Nyonya?! Panggilan apa itu?! Kau akan memanggilku Esther. Tidak pakai 'Kak', 'Mbak', apalagi 'Bu', atau 'Nyonya'."

"Baiklah.... Esther."

"Aku senang sekali mendapat kehormatan untuk mengucapkan selamat lebih dulu ke padamu. Yang lain akan tiba sebentar lagi.... kau tahu, ketepatan waktu adalah kesopanan bagi seorang Barma."

Esther membelai punggung Olie dan membiarkan seorang fotografer mengambil gambar mereka

"Ah.... mereka mulai datang.... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 GREY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang