part 12

10.4K 542 7
                                    

Happy reading





Deg
Deg

Duh baru inget lagi kalau gue belum ngabarin vano sama gilang lagi

"Eh hp gue kemana ya" gue lupa lagi terakhir kali taruh hp nya

"Adik adik kalian tunggu di depan dulu ya kakak mau cari hp kakak dulu" gue nyuruh mereka buat langsung kedepan dan langsung gue ke kamar buat nyari hp gue

"Gue taruh mana yaa tadi duh kenapa bisa bisa nya gue lupa"

"Kalau hilang gimana dong gak bisa ngabarin vano dan gilang ini"

"Mana gak hafal lagi sama nomer hp mereka"

Gue udah nyari di seluruh kamar gue tapi kok gak ada
Ah gue inget nya terakhir mau ke rumah sakit untuk tes dna gue kantongin di saku celana deh jangan jangan jatuh di taman rumah sakit waktu gue berontak pas di gendong sama daddy

"Aduh gimana dong"

"Apa gue minta hp baru sama daddy ya tap-" gue noleh karna ada yang panggil nama gue ternyata rina yang manggil

"Kak di panggil bunda" oke di tunda dulu pencarian hpnya karna bunda manggil

"Yaudah yuk ke depan" gue dan rina berjalan berdampingan

Alviano end

Di ruang tamu panti

"Udah berkemas barang yang kamu bawa alviano?" tanya bunda panti

"Emm sebenarnya alviano belum berkemas barang barang alviano karna kata papa tadi suruh bawa yang penting saja jadi alviano gak bawa apa apa soalnya semuanya biasa aja" kalimat yang amat polos keluar dari mulut alviano

"Gak perlu bawa apa apa karna semua sudah di siapkan di mansion" ujar opa

"Untuk ibu panti kami berterima kasih karna sudah merawat alviano sampai saat ini dan kami akan menjadi donatur di panti anda" lanjut opa

"Sama sama tuan karna saya sudah menggangap alviano seperti anak saya sendiri dan saya juga berterima kasih atas tuan yang mau menjadi donatur di panti saya" ujar ibu panti dengan perasaan campur aduk

"Saya akan menyuruh anak buah saya untuk mengurus hak asuh alviano" kata daddy

"Baik tuan dan tuan harus sabar dengan kelakuan alviano kadang dia sangat nakal tuan bahkan ia pernah ikut tauran antar sekolah" ibu panti menjelaskan kelakuan alviano kepada keluarga nya karna mungkin kalau alviano tinggal di rumah barunya ia akan menjadi penurut

"Apakah benar alviano?" ujar daddy andre dengan nada yang mengintimidasi demi apa daddy andre terkejut dengan apa yang dikatakan ibu panti

"Haha enggak daddy ibu bohong kok" ujar alviano dengan gugup

"Em alviano kedepan dulu karna adik adik sudah menunggu" kata alviano mengalih kan ucapan dan langsung kedepan supaya terbongkar kenakalan nya

Setelah alviano keluar mereka berbicara sebentar dan setelah berbicara mereka langsung keluar karna alviano dan keluarga nya akan kembali ke tempat asalnya

"Alviano ayo kita pulang" kata daddy

"Sekarang dad" alviano bertanya dan di jawab dengan anggukan kepala

"Adik adik kakak pergi dulu ya kakak janji akan main ke panti lagi untuk menemui kalian semua" ujar alviano dengan nada yang sedih dan di sertai dengan senyuman yang tulus

"Huwaa kakak hiks" pecah sudah tangisan riyan dan riyan langsung memeluk erat alviano

"Riyan gak boleh nangis nanti kakak juga ikutan nangis gimana" jujur mata alviano sudah berkaca kaca

"No kakak ngak hiks boleh nangis nih liyan udah ngak nangis hiks lagi" ujar riyan yang berusaha untuk tidak menangis

"Hmm pinter riyan" kata alviano seraya megusap air mata riyan

"Sini semuanya kakak mau peluk kalian" lanjut alviano

Ibu panti, opa, daddy, dan papa yang melihat adegan tersebut terharu akan sikap alviano

Dan sekarang alviano beralih ke sang ibu panti

"Ibu alviano ucapin sekali lagi terimakasih atas semuanya" kata alviano dan langsung memeluk ibu nya tersebut sambil menangis tersedu sendu

"Ya sama sama alviano" jawab ibu panti seraya mengusap air matanya

"Stt jangan menangis lihat itu keluarga alviano sudah menunggu sekarang usap air mata mu" lanjut ibu panti dengan mengusap punggung alviano

"Hm" alviano menjawab dengan nada lirih

"Kalau begitu alviano pamit dulu ibu dan adik adik jaga kesehatan dan jangan lupakan alviano" alviano berpamitan kepada semua yang ada di panti

"Iya kak, kakak juga jaga kesehatan ya disana" kata sri

"Pasti sri" ujar alviano menjawab sri

"Kak pasti hiks nanti liyan lindu sama kakak" ujar riyan yang sendari tadi masih sesegukan

"Kakak juga pasti rindu dengan riyan dan yang lainnya" kata alviano sambari memeluk riyan

"Kalau begitu alviano pergi dulu" lanjut alviano berjalan mendekati salah satu mobil yang sudah ada daddy, opa, dan papa

"Hati hati kak" ujar rina

"Tentu" jawab alviano setelah salah satu orang berbaju hitam membuka kak pintu untuk dia

"Bye bye semua" ujar alviano seraya melambaikan tangan dari dalam mobil

"Bye kakak" jawab semua orang yang ada di panti

Di mobil

Papa sekarang yang mengemudi kan mobil di samping papa ada opa dan di kursi belakang ada daddy dan alviano

"Sini baby menangis lah sepuasnya" ujar daddy yang tadi melihat alviano menahan tangisan nya

Dan tangisan alviano pun pecah di mobil yang mereka tumpangi hanya terisi tangisan alviano

Setelah beberapa menit tangisan alviano pun reda

"Sudah hm?" tanya daddy

"Hm sudah hiks" jawab alviano yang masih sesegukan

Keheningan menyelimuti mereka hingga






Hai
Hello
Anyeong

Jangan lupa vote dan komen karna vote dan komenan kalian yang membuat aku semangat selain babang rejun hahaha

AlvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang