Part 16

9.4K 489 14
                                    

Happy reading

"Emm boleh kah alviano minta sesuatu?" tanya alviano

"Boleh, minta lah sesukamu bayi mama kami akan mengabulkan nya" jawab mama dania dan di angguki yang lain

"Alviano mau sekolah" kata alviano

"TIDAK!" alviano kaget mendengar daddy nya berkata dengan keras dan sedikit membentak nya

"Daddy tidak akan mengizinkan mu untuk sekolah alviano, camkan itu!!" setelah mengucapkan seperti itu daddy langsung pergi ke lantai atas mungkin ia akan kekamarnya

"Aku pun juga tidak setuju" brian ternyata ada di pihak daddy

"Why kak?" tanya alviano penasaran karna daddy nya dan kakak pertamanya tidak setuju kalau ia ingin sekolah

"Baby dunia luar berbahaya untuk mu" jawab brian seraya berjalan kearah opa untuk mengambil alviano dari pangkuannya opa

"Ayolah kak sebelum alviano bertemu dengan kalian alviano juga baik baik saja" ucapan alviano membuat seluruh anggota keluarga wiliams terdiam seketika, mereka menyesal  mengapa baru sekarang  bisa menemukan alviano

"Tidak tetap tidak alviano! Kamu boleh minta apa pun asal jangan sekolah dan keluar rumah sendirian dan untuk sekolah kamu akan home schooling" brian tidak suka di bantah maka ia akan melakukan segala cara agar alviano mau menuruti perintah nya

"Bodo amat gue tetep mau sekolah!! Titik!!  Kalau kakak ngak boleh in gue sekolah gue akan balik lagi ke panti!" ya alviano kesal masa bodo ia terkesan tidak sopan dengan kakak nya

Alviano berfikir kenapa sih daddy dan kakak nya melarang untuk sekolah kan sekolah niat nya baik bukan untuk open bo, nah kalau ia mau open bo silahkan larang alviano lah ini masa sekolah ngak boleh kan anjir banget

Setelah berfikir seperti itu alviano langsung turun dari pangkuan brian menuju lantai atas menggunakan lift karna ia malas menaiki tangga dan ia menulikan panggilan dari keluarga nya yang lain bodo amat pokoknya alviano kesel banget sama mereka

Sampai di depan pintu alviano langsung masuk ke dalam dan kembali menutup pintunya serta tidak lupa untuk mengunci nya, ia berjalan ke arah ranjang nya dan menghempaskan tunuh nya di kasur

"Akhhhh sebel banget gueeee!!" ujar nya sambil menguling guling kan badan nya di kasur

"Huwaaaa pengen sekolah" lanjut alviano sabil berteriak

Lain hal yang berada di ruang keluarga hanya ada keheningan yang mengisi nya

"Biar aku saja yang men-" ucapan axel terpotong oleh brian

"Aku saja" tanpa banyak cingcong brian langsung berjalan menuju lift untuk menuju ke kamar adiknya

Setelah sampai di depan pintu ia langsung membuka tapi ternyata pintu nya terkunci dan brian langsung menghembus kan nafas kasar

Tok
Tok
Tok

"Alviano buka pintunya!" perintah brian dengan tegas

"Alviano"

Tok
Tok
Tok

"Buka pintunya alviano!" tak ada jawaban dari dalam kamar dan brian memutuskan bawahan nya untuk mengambil kunci cadangan kamar alviano setelah menunggu beberapa menit akhirnya kunci itu pun datang juga dan brian mengarah kan kunci itu di lubang kunci dan

Ceklek

Berhasil

"Baby" brian mencoba memanggil alviano

"Sayang" tak ada jawaban lagi

"Alviano" brian berjalan mendekat kearah kasur alviano

"Alviano!"

"APAAA!" jawab alviano dengan ngegas

Brian yang mendengar jawaban tersebut dari alviano pun mengehelai kan nafas dan brian duduk di tepi an kasur setelah itu ia mengelus rambut alviano

"Marah sama abang hm?" tanya brian yang masih setia mengelus rambut alviano

"YA PIKIR AJA SENDIRI" dengan alviano yang menjawab pertanyaan brian seperti itu langsung membalikan tubuh adik nya menjadi menghadap kearah nya

"Kamu pengan apa aja abang bakal turutin asal jangan pernah minta sekolah" kata brian dengan sabar dan seraya membenarkan posisi alviano yang sekarang berbantal tangan nya dan wajah alviano menghadap ke arah dada bidang brian

"Oke alviano minta pesawat pribadi 5, jalan jalan ke korea selatan ketemu lisa rel pelpet, mau rumah yang gedeeee 2, terus emm pengen punya pulau pribadi di amazon sekalian pengen kenalan sama bapa konda, ibu konda, sama anak konda bisaa?" tanya alviano dengan muka tengil nya

"Bisa" alviano ternganga dengan jawaban abang nya dan ayolah alviano pengen nya itu sekolah, SE KO LA H.

"Au lah bodo amat sebel pokoknya sebel banget sama abang hiks" brian yang mendengar tangisan alviano mengangkat satu alisnya emang dia salah bicara nya kan brian menyanggupi permintaan alviano kok malah alviano nya malah nangis

"Kok nangis sih baby" ujar brian seraya mengusap punggung alviano yang kecil

"Malah nanya lagi!! Abang ini goblok yaa!! Hiks"

"Abang goblok,  bego, ngeselin lagii hiks" brian yang mendengar alviano marah marah sambil mengatainya memejamkan mata mencoba sabar dengan sikap alviano

"Udah diam oke" kata brian sambil mengangkat alviano duduk di pangkuan nya yang dimana posisi brian kaki nya selonjoran di kasur dan badannya ia sender kan di kepala kasur

"Gak yaa, gak mau hiks diam sebelum di bolehin sekolah hiks" ujar alviano seraya mengusap air mata serta ingus nya ke kaos brian dan brian membiarkan sesuka hati apa yang dilakukan alviano toh ia tinggal beli lagi mudah kan

"Baby jangan mulai deh"

"Apa! orang abang  hiks yang mulai duluann!!"

"Oke abang salah, sekarang berhenti menangis nanti dada baby bisa sesak"

"Bodo amat hiks gak peduli hiks"

"Bolehin hiks sekolah baru alviano diam" lanjut alviano

"Gak baby"

"Boleh abang"

"Gak"

"Boleh"

"Enggak"

"Bolehhhhh"

"ENGGAK."

"BOLEHHHH POKOKNYA BOLEHHHH uhuk.. uhuk...hiks" dan yaa akhirnya alviano tersedak ludah sendiri

"Nah kan udah abang bilangin dari tadi" kata brian seraya mengusap usap dada alviano dengan raut muka yang menunjukkan kekhawatiran

Cklek








Hai
Hello
Anyeong

Gimana gimana?

Udah ah segini dulu cerita nya soalnya babang renjun dah nungguin bahaha

Jangan lupa vote dan komen

AlvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang