Part 44

4K 300 24
                                    

Happy reading

Tubuh alviano mengeliat mencari ke nyamanan di samping nya, alviano menaruh kepalanya di dada bidang marcel dan marcel memeluk alviano dengan erat yang membuat alviano melenguh terganggu

Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi dan untuk biasanya alviano bangun jam setengah 6 atau jam 6 karna ia harus bersekolah

"Cell" marvin menguncang tubuh marcel supaya bangun

"Ck, Apaan sih lo" marcel membuka matanya lalu menatap marvin dengan tajam

"Kita ada urusan kalau lo lupa" marvin turun dari kasur lalu memakai sandal yang di gunakan untuk saat di dalam mansion

"Katanya nunggu alviano bangun, terus tanya kenapa pipi nya bisa ada bekas tamparan" marcel bingung

"Untuk masalah itu besok saja, ini lebih penting dari apapun" marvin terlebih dahulu keluar dari kamar alex sedangkan marcel lagi memindahkan kepala alviano yang ada di dada nya ke bantal, lalu marcel mengecup sekilas pelipis alviano sebelum keluar dari kamar ini dan meninggalkan alviano seorang diri

Waktu sudah menujukan pukul 06.47 tubuh alviano mengeliat untuk merengangkan otot otot agar tidak kaku lalu dengan perlahan ia membuka matanya lalu duduk di kasur dan melamun

Alviano sudah terbiasa jika ia bangun dari tidur nya kan melamun sejenak, setelah di rasa puas untuk melamum alviano melihat ke arah jam yang berada di nakas, biasanya kalau ia belum bangun lebih dari jam 6 maka salah satu anggota keluarganya akan membangunkan tapi kok ini tidak

"Hoamm, loh dua babu gue kemana yaa?" alviano baru ingat kalau ia tidur sama dua babu nya

"Mungkin ada acara makanya bangun duluan kali"

"Alah bodo amat mending mandi" alviano mandi di kamar mandi alex karna jujur saja ia malas berjalan ke kamar nya

Setelah selesai mandi alviano berjalan ke walk in closet nya abang alex lalu mengambil seragam yang di sediakan di situ, semua kamar yang di tempat i mereka pasti ada barang barang alviano contoh nya seragam tadi alviano mempunyai stok yang banyak, maklum sultan emang beda dan alviano bersyukur ia memiliki keluarga yang sangat amat kaya jadi ia bisa foya foya sepuas nya

Baju seragam sudah terpasang di badan alviano lalu mengambil sepatu dan kaus kaki memakai nya dengan cepat, saat keluar dari kamar alex alviano menyuruh bodyguard yang berjaga di lorong lorong kamar untuk mengambil kan tas nya dan bodyguard pun mengangguk patuh

Alviano berjalan ke lift dengan terburu buru karna ia sudah lapar

Ting

Alviano berlari agar cepat menuju ruang makan, saat sampai di ruang makan hanya terdapat nenek lampir yang lain entah pergi kemana, tidak biasanya

"Mb, yang lain pada kemana?" tanya alviano ke salah satu maid

"Tuan besar dan yang lainnya di undang untuk peresmian perusahaan oleh teman dekat tuan besar, mereka di beritahu mendadak oleh tangan kanan tuan besar," penjelasan dari maid membuat alviano mengerutu tidak suka biasa ia selalu dia ajak jika ada acara seperti itu walaupun mendadak juga

"Kok ngak ada yang ngajak gue sih!!"

"Maaf tuan muda saya juga tidak tau" maid memilih mengundurkan diri dari hadapan alviano sebelum ia jadi pelampiasan marah nya

"Apa lo liat liat huh!!" alviano nyolot ke nenek riana yang sendari tadi natap dia kek setan, soalnya serem coyy tatapan nya

"Dasar tidak tau diri" yang awalnya alviano sudah bad mood tambah malah bad mood lagi

Alviano mengambil telur setengah matang yang ada di piring nya lalu melemparkan ke arah wajah nenek riana

Plek

Telur itu tepat sasaran mengenai kening nenek riana hinga kuning telur nya meleleh ke bawah, bodo amat ia di sebut kurang ajar kalau nenek lampir itu yang mulai dulu untuk berperang

"Ahh wajah ku-"

"Kau!!" nenek riana menunjukkan alviano

"Apa hah!!"

"Dasar anak tidak tau diri!, anak pembawa sialan!, mati saja kau!" nenek riana mengambil pisau yang tadi ia gunakan untuk memotong daging lalu berjalan ke arah alviano tapi alviano lebih dahulu melarikan diri

"Dasar nenek setan, tangan kosong kalo berani, tapi nanti aja deng perang nya soalnya gue mau sekolah, pai pai nenek lampir titisan setan hahaha" alviano tadi berhenti sejenak dalam berlari hanya untuk melontarkan kata kata tersebut

Prang

"Akhh lihat saja kau anak sialan" nenek riana membanting pisau yang ia bawa tadi

"Awas saja kalau kalian berani melaporkan kejadian ini ke yang lain, siap siap hidup kalian bakal menderita ingat itu" nenek riana berjalan menuju kamar nya untuk membersihkan wajah nya dari kuning telur

"Ternyata nyonya besar jahat ya ke tuan muda" para maid mulai mengosip sambil membersihkan ke kacauan tadi

"Iya kasihan tuan muda, padahal ia tidak salah apa apa"

"Apa kita harus melaporkan kejadian ini ke tuan besar?" tanya salah satu di antara tiga maid

"Jangan dulu, kita perlu bukti yang kuat untuk melaporkan nyonya kalau kita asal bicara pasti mereka tidak akan percaya dan kemungkinan kita bisa di pecat atau yang paling parah nya, di bunuh" mereka semua mulai memikirkan rencana dan berusaha untuk melindungi tuan muda mereka

Kembali lagi dengan alviano, ia sekarang lagi perjalanan menuju sekolah menggunakan sepeda listrik, alviano menjalankan sepeda listrik nya dengan sedang sambil menikmati pemandangan yang ada di sekitar

"Omggg helooo!!, bagus banget nyett" alviano membelokan sepeda listrik ke arah taman yang sepi pengunjung tapi taman nya sangat amat bersih dan nyaman ditambah ada sungai kecil buatan di situ menambahkan kesan sejuk

"Gilaa taman se bagus ini gak ada pengunjung nya"

Ctak

Alviano menyetandarkan sepeda listrik nya

Miawww

"Kyaaa, mpuss sini puss" seakan mengerti dengan perintah alviano kucing tersebut mendekati alviano lalu langsung tidur di bawah kaki alviano seakan akan minta untuk di elus

"Lucu banget sih loo, gue bawa pulang ahh"

Miawww

"Burhan, burhan itu nama lo sekarang" alviano mengakat kucing bernama burhan itu ke gendongan, bulu nya burhan sangat lembut dengan berwarna putih dan sedikit abu abu

"Sekarang pulang aja deh, udah males buat sekolah, dan besok gue ke sini lagi dehh tapi kalau di bolehin" alviano memasukan burhan ke tas nya dan membuka sedikit agar burhan bisa bernafas

"Kuyy pulang burhannn! Pasti lo dah laperr" alviano menghidupkan sepeda listrik tersebut dan alviano melajukan nya dengan cepat









Hai
Hello
Annyeong

Gimana gess?

Sampai disini dulu ya gess soalnya babang renjun dah nunggu
Hahaha

Spam next disini!!

Jangan lupa vote dan komen

AlvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang