Happy reading
Setelah sarapan gue dan yang lainnya menuju ruang keluarga karna katanya ada yang mau di omongin
Dan sekarang gue duduk di samping daddy dan diapit oleh opa jadi posisi gue ada di tengah tengah mereka
Alviano end
"Oke kita mulai perkenalkan diri kalian satu persatu boys" suruh opa
"Alex wiliams sepupu dan panggil saya abang"
"Marcell wiliams abang sepupu mu yang ke dua"
"Moreo wiliams abang sepupu ke tiga panggil aku abang oke" ujar moreo lebih tenang tidak kaku seperti alex dan marcell
"Brian wiliams abang kandung mu baby"
"Ohh jadi lo yang tadi pagi peluk peluk gua yaaa" alviano nyolot sambil menunjuk brian
"Turun kan tangan mu baby itu tidak sopan apalagi kepada abang mu oke?" kata daddy menjelaskan dengan halus dan seraya menurunkan tangan alviano yang terangkat untuk menunjuk brian
"Sudah kita lanjutkan perkenalkan" ujar tante cantik katanya alviano
"Marvin wiliams abang kandung ke dua mu baby"
"Gabriel wiliams abang kandung terakhir mu"
"Panggil mama baby nama mama Dania wiliams mama istri nya papa orang yang menjemput kamu kemarin namanya Axel wiliams kami orang tua dari abang alex, marcell, dan moreo" ujar diana sambil menjelaskan
"Antony wiliams panggil opa"
"Andre wiliams daddy kandungan mu boy"
"Dan sekarang nama kamu adalah Alviano putra wiliams" lanjut daddy andre
"Nah sekarang sudah tahu nama abang abang mu, dan peluk lah mereka karna mereka sangat merindukan mu sayang" ujar mama diana
"Kemari alviano abang ingin memeluk mu" kata gabriel dengan merentangkan tangan nya untuk meminta alviano memeluk nya, dengan perlahan alviano pun berjalan ke arah gabriel dan alviano sudah masuk kepelukan nya ia langsung memeluk erat alviano
"Abang sangat merindukan mu" gabriel mengatakan kalimat tersebut dengan nada yang terdengar bergetar seperti menahan tangisan
Alviano membalas pelukan gabriel dan dengan inisiatif dia mengusap usap punggung gabriel untuk menenangkan nya
Setelah puas berpelukan dengan alviano gabriel langsung melepaskan pelukan nya dan menagkup wajah alviano untuk dihadiahi dengan ciuman. Sekarang alviano beralih ke marvinSetelah selesai berpelukan dengan marvin ia langsung memeluk moreo, marcell, alex secara bergantian hingga saat nya brian yang akan di peluk oleh alviano
Sebenarnya alviano sangat takut dengan abang nya yang satu ini karna tatapan matanya yang sangat mengerikan dan ketika akan memeluk brian alviano bertatapan sebentar dengan brian hingga
"Kemari baby" ujar brian dengan suara yang terdengar serak dan berat
Dan bruk
Brian memeluk alviano dengan sangat erat brian menumpahkan tangisan saat memeluk alviano entah mengapa ia sangat lemah saat berada di dekat adik bungsu nya
"Emm abang jangan nangis" ujar alviano seraya mengusap punggung brian
"Abang udah dong" lanjut alviano dengan melepas paksa pelukan dari brian dan menangkup wajah brian dengan tangan mungilnya untuk menghapus sisa sisa air mata pada wajah abangnya itu
"Hm" jawab brian dengan gumanan serta ia menutup mata untuk menikmati usapan alviano pada wajah nya
"Alviano tidak mau memeluk opa?" brian yang mendengar kan opa nya berbicara seperti itu mendengus tidak suka tapi ia tidak boleh egois untuk saat ini, tapi lain kali pasti ia akan egois untuk alviano
"Sana ke opa" perintah brian dan di jawab anggukan kepala oleh alviano
"Opa sangat rindu dengan cucu opa yang satu ini" kata opa
"Tapi alviano enggak" jawab alviano dengan nada yang santai
Mereka tersenyum tipis mendengar alviano menjawab seperti itu kepada sang opa
"Nakal ya cucu opa ini" ujar opa dengan nada yang garang
"Mana ada alviano ngak nakal" alviano menjawab lagi
"Akh kesini kau anak nakal akan opa hukum kau" opa menarik tangan kecil alviano sebelum melarikan diri dari jangkauan nya dan memgelitiki perut alviano dan seketika tawa alviano pecah
"Hahaha op a hahaha am pun hahaha" alviano meminta ampun supaya gelitikan opa nya berhenti
"Mau nakal lagi sama opa hm?" ujar opa yang belum berhenti memgelitiki alviano
"Ahahahaha ngak o haha pa" demi apa alviano sudah capek tertawa
"Pa sudah kasian anak ku" daddy yang sendari tadi diam akhirnya membuka suara ia kasian melihat anak bungsu nya yang sudah capek menghadapi gelitikan dari sang opa
Mereka sangat amat bersyukur karna dengan alviano sudah di temukan hari mereka akan lebih berwarna yang dulunya mansion sebesar ini sangat sepi dan suram dan dengan hadirnya alviano mereka semua berubah tawa alviano memenuhi ruangan yang sendari tadi mereka kumpul
"Hah hah hah" opa mengangkat alviano ke pangkuannya dan mengusap usap dada alviano supaya rileks
"Opa haus" jujur saja alviano sangat haus karna sedari tadi tertawa
Opa memanggil salah satu maid untuk mengambil kan minuman untuk alviano dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya maid datang juga dan membawa air untuk alviano
Setelah maid menyerahkan air itu kepada opa, alviano mau mengambil gelas yang di pegang oleh opanya tapi malah di jauh kan katanya 'biar opa pegang' mau tak mau alviano harus mau
Alviano meminum air tersebut dengan tidak santai sambil ikut memegang gelas yang di pegang oleh opa nya, setelah minum alviano menyenderkan badan nya ke dada bidang opa
"Emm boleh kah alviano minta sesuatu?" tanya alviano
"Boleh minta lah sesukamu bayi mama kami akan mengabulkan nya" jawab mama dania dan di angguki yang lain
"Alviano mau s-"
Hai
Hello
AnyeongDoubel part ini karna salah updete nyaa
Gimana gimana?
Oke udah dulu bye babang renjun dan nungguin
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Alviano
Novela JuvenilAlviano si bocah lucu nan mengemaskan namun sangat nakal Ia tidak tau siapa keluarga nya namun ketika ia sudah bertemu dengan keluarga nya ada saja orang yang tidak mau menerima keberadaan nya Ia lelah Apa hidup nya tidak pantas untuk bahagia, ke...