Part 26

6.8K 380 6
                                    

Happy reading

"Huwaaa! Hiks.."

Plak!

Alviano berdiri dengan hati hati sambil menangis dan berjalan menghampiri gabriel dan langsung memukul lengan gabriel dengan keras

"Auuu sakit no"

"Rasain!!! Hiks"

"Hiks... Hiks.. Daddy...hiks" alviano memanggil daddy andre seraya merentangkan tangannya tapi sebelum daddy andre menggendong alviano brian yang terlebih dahulu mengangkat alviano ke gendongan nya

Alviano langsung meletakkan kepalanya di pundak sang abang dan masih dalam keadaan menangis

"Abang hiks.."

"Hm?" jawab brian dengan gumanan serta tangannya yang aktif mengelus punggung alviano

"Ngak mau gendong gini hiks.. Jamal nya ano sakit hiks...." dengan segera brian mengubah gendongan nya agar si bungsu tidak merasa kesakitan

Mama dania yang melihat kejadian dari awal sampai akhir ia kesal sekali sama gabriel padahal setau nya gabriel itu orangnya pendiam dan tidak pernah jail tapi setelah alviano datang semua jadi berubah

Mama dania berjalan mendekat ke arah gabriel dan moreo sambil berkacak pinggang dan menjewer telinga kanan moreo serta telinga kiri gabriel

"Au auuu ma sakit ma"

"Akhh mama"

Kedua nya sama sama berteriak kesakitan karna jeweran mama dania itu tidak main main

"Rasakan ini, siapa suruh gangguin anak mama hah?" mama dania masih setia menjewer kedua telinga moreo serta gabriel

"Hahahaa mama hiks.. terusih jeweran nya hahah" yang tadinya alviano masih sesenggukan sekarang ia malah tertawa terbahak bahak melihat wajah memelas kedua abang nya itu dan jujur ia sangat senang

Semua yang ada di ruang keluarga mata mereka hanya terpusat pada alviano suasana di mansion besar ini sangat ramai tidak seperti biasanya alviano bagi mereka adalah seorang permata yang harus selalu di jaga jangan sampai lecet sedikit pun

Alviano adalah sumber kebahagiaan untuk mereka

Dan alviano yang merasa dirinya di tatap oleh semua orang di sana akhirnya melihat satu persatu keluarga nya dan itu benar adanya, sekarang alviano malu dan menyembunyikan wajah nya di dada bidang abang nya wajah serta telinga nya memerah dan itu sangat amat lucu bagi mereka

Brian menjauh kan wajah alviano dari dada bidang nya dan menangkup wajah alviano yang memerah dan menciumi nya dengan gemas dan alviano kewalahan menghadapi serangan mendadak dari abang nya

"Ahaha bang udahh" alviano menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciuman dari abang nya

"Gemas" setelah puas mencium wajah alviano brian mengecup kening alviano sebagai penutupan

Ruang keluarga sekarang terisi dengan teriakan, rengekan, suara tawa dari alviano dan moreo serta gabriel yang setia menggoda alviano dan anggota keluarga yang lain hanya menikmati suasana yang sangat langka ini

Hingga

"Permisi tuan di luar ada yang mau ketemu sama tuan muda alviano" kata salah satu maid keluarga wiliams

"Siapa?" tanya opa to the point

"Mereka bilang teman nya tuan muda alviano tuan besar" jelas maid tersebut dengan kepala menunduk kebawah

"Vano sama farrel!" kata alviano dengan semangat

Sedangkan di sisi lain vano serta farrel telah sampai di rumah ah salah lebih tepat nya mansion keluarga alviano tapi mereka masih ada di depan gerbang yang menjulang tinggi itu dan terdapat banyak bodyguard

"Van ini beneran alamat nya kan?" tanya farrel ke vano

"Bener lah orang adek gue juga nyebut alamat rumah nya yang ini" jawab vano

"Adek gue juga kali" ujar farrel dengan nada kesal

"Ck"

"Tapi kok serem banget sih mansion nya" kata farrel dan di angguki oleh vano

"Yaudah cepet tanya bodyguard nya" farrel melajukan mobil nya sampai di depan para bodyguard itu

"Permisi apakah ini alamat rumah nya alviano putra wiliams" tanya vano

"Iya, siapa anda?" kata bodyguard itu

"Saya teman nya" jawab vano

"Tapi tuan muda tidak memiliki teman" kata bodyguard itu dengan nada datar

"Yee si anjing, kalo gak percaya tanya aja sama si alviano" karna farrel kesal dengan bodyguard itu akhirnya ia misuh dong

"Sebentar saya menyuruh maid di sana untuk meminta izin dulu kepada tuan besar" akhirnya bodyguard itu pun mengalah

"Kalian boleh masuk"

"Nah gitu dari tadi tak botak!" ujar farrel sambil mengejek bodyguard tersebut dan bodyguard tersebut hanya bisa menghelaikan nafas sabar

Bodyguard tersebut memencet tombol dan gerbang langsung terbuka secara otomatis setelah di bukakakan pintu gerbang oleh bodyguard tersebut farrel langsung masuk dan menyetir menuju mansion

"Gila jauh amat mansion nya, bisa bisa bensin gue habis ini" kata farrel dengan nada yang emm mengelikan

"Lebay" sidir vano

"Eh dugong, enak aja ngomong lebay ke orang ganteng" dengan pedenya farrel menguarkan rambutnya ke arah belakang

"Najis" entah kenapa sekarang omongan vano tu lebih pedas dari sebelumnya kan farrel jadi heran

"Van omongan lo kok sekarang pedes pedes ya" vano yang mendengar farrel bicara tentang nya mendengus tak suka

"Lo juga nyadar gak sih sekarang lo juga tambah alay"

Plak

"Sakit bego!" lengan nya secara tiba tiba di geplak oleh farrel

"Rasain tu, makanya jangan suka ngejek orang" kata farrel dengan nada kesal

"Ngaca dulu dong" dengan sinis vano mengomentari farrel

"Bodo amat" setelah itu di mobil hening mereka sama sama diam hingga sampai di depan mansion

"Ck, banyak banget sih bodyguard nya perasaan hampir setiap sudut ada aja deh" keluh kesah farrel

"Jangan banyak omong lo, cepet kita ke sana" mereka berjalan beriring menuju pintu utama mansion keluarga wiliams

"Maaf tuan apakah anda salah satu tamu dari keluarga wiliams?" tanya salah satu bodyguard dengan muka datar

"Iya" vano tak mau kalah ia juga menjawab dengan muka datarnya

"Sebentar" bodyguard tersebut memastikan apa benar vano dan farrel tamu dari salah satu keluarga wiliams

"Elah lama amat sih" farrel sudah jengkel sendiri sama orang orang disini

"Silahkan masuk tuan" bodyguard tersebut mempersilakan masuk dan membukakan pintu untuk farrel dan vano masuk dan mereka di arahkan ke ruang tamu

Ruang tamu dan ruang keluarga itu beda ruangan jika ruang tamu berada di lantai bawah sedangkan ruang keluarga berada di lantai 2

Ting

Bunyi lift yang menandakan sudah sampai di lantai bawah

"Aaaaaa kalian"

"Adek!!"








Hai
Hello
Annyeong

Gimana gimana?

Oke bye sampai disini dulu soalnya babang renjun dah nunggu
Hahaha

Spam next disini!!

Jangan lupa vote dan komen

AlvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang