MOTTA || I LOVE YOU

4.8K 284 61
                                    

❣ HAPPY READING ❣

    Sungguh hari ini adalah hari sial Metta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Sungguh hari ini adalah hari sial Metta. Sudah bangun terlambat, datang terlambat, bertemu dengan manusia bejat pula! Manusia yang ia temui semalam. Manusia yang mengambil kalung kesayangannya secara paksa. Manusia yang tidak mempunyai hati nurani.

      "Kak, kalung aku mana?" 

      Sesungguhnya Metta sedikit ragu untuk sekedar bertanya kepada laki-laki ini. Karena sudah terlanjut ketangkap basah aja jadi sekalian ia bertanya perihal kalungnya yang diambil oleh laki-laki itu semalam. 

      Respon laki-laki itu sungguh diluar dugaan. Dia tersenyum seraya menggerakan tubuhnya yang duduk dibangku belakang sekolah itu, tak lupa dengan puntung rokok yang ia buang disembarang tempat. 

      "Ada di mobil gua. Lo mau ambil?" tanyanya.

      Metta mengangguk, tangannya terulur ke arah laki-laki itu, "iyalah, mana sini balikin!" pintanya.

      Motta diam beberapa saat sembari menatap gadis itu. Dia berdiri dengan senyuman yang tak pudar. Hingga tiba-tiba saja tangan Motta meraih tangan gadis itu yang terulur, dan menariknya untuk mengikuti kemana ia pergi.

      Tak banyak bicara-- Fatih dengan siaga langsung mengikuti langkah kemana dua orang itu pergi. Walaupun sebelumnya ia sempat bertanya, dan Motta langsung menjawabnya.

      "Kak lepasin, aku bisa jalan sendiri."

      "Bisa nggak aku ngambil kalungnya nanti aja pas jam istirahat? Aku ada ulangan kimia di jam pertama."

      Metta menghapus pikiran buruk tentang laki-laki itu saat Motta berniat akan mengembalikan kalungnya. Dan Metta mempercayai itu, bodoh sekali.

      Ia tetap berjalan mengikuti langkah Motta karena tarikan tangannya itu cukup kuat. Sebisa mungkin Metta menyeimbangkan langkah kaki laki-laki itu yang sangat berbeda dengan langkah kakinya yang kecil. 

      "Lo mau apain ini cewek, sih Ta?" tanya Fatih.

      "H-ha? Apain apa maksudnya?"

      "Aku cuma mau ngambil kalung aku yang diambil sama cowok ini, kak semalam. Itu doang sih, selesai," jelas Metta menjawab pertanyaan Fatih yang tak dijawab oleh laki-laki itu.

      "Kak, bisa dilepasin aja nggak? Aku bisa jalan sendiri kok. Tangan aku sakit," katanya bicara pada Motta.

      "Kak? Denger nggak sih?"

      Tak ada respon. Jangankan di respon, di dengar saja, tidak sama Motta. Berbeda dengan Fatih yang sering kali menoleh ke arahnya sambil menatap penuh iba. Hal itu membuat Metta menjadi ragu dengan keputusannya yang menghapus pikiran buruk tentang laki-laki ini.

M O T T A [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang