MOTTA || FIRST MEET

7.6K 379 80
                                    

HALLOOOO!!

SETELAH MEMBACA CHAPTER PROLOG TADI, GUE BERHARAP KALIAN SUKA DAN AKAN TERUS SUKA DENGAN CHAPTER-CHAPTER SELANJUTNYA YA!

HAPPY READING

      Balap liar, adu tinju, mabuk-mabukan, bahkan berujung dengan bermain dengan perempuan— merupakan kegiatan yang rutin hampir setiap hari seorang pria penyuka kegelapan ini lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Balap liar, adu tinju, mabuk-mabukan, bahkan berujung dengan bermain dengan perempuan— merupakan kegiatan yang rutin hampir setiap hari seorang pria penyuka kegelapan ini lakukan. Pria yang tengah mengisap sepuntung rokok itu menatap lurus kedepan sembari mendengar ocehan dari salah satu temannya. Dengan nafasnya yang teratur, pria itu menoleh sempurna ke arah temannya itu.

      "Apa katanya?"

      Temannya yang sedang bicara dengan manusia setengah iblis— itu menundukan kepalanya.

       "Katanya.."

       "Katanya, dia bakalan ngincer adik lo, Ta.."

       Motta tersenyum simpul saat mendengar jawaban dari pria di sampingnya itu. Bahkan Motta sampai terkekeh hambar, karna baginya pernyataan tersebut sangat menggelitik di indera pendengarannya. Membuat bagian perutnya terasa amat geli.

      "Kayak bisa aja."

      Setelah mendengar respon Motta, pria yang bernama lengkap Yashar Mahdaraja— itu mendongak.

      "Tapi gapapa, Ta. Gua yakin lo pasti bakalan menang kok. Ini mah buat iseng-iseng berhadiah aja, iya kan Tih?" tanya Raja sembari menyikut temannya yang berada di samping tubuhnya. Mencari seperkubuan dengannya.

      Motta membuang sisa puntung rokok di tangannya. Ia melirik sekilas Raja yang takut-takut menatap dirinya.

      "Gua jelas bakalan menang. Adakah yang meragukan kemampuan gua?"

      Motta bangkit dari duduknya membuat kedua temannya mendongak melihat pergerakan laki-laki  itu, "mau kemana, Ta? " tanya Fatih. "Balapan sama Azran, kan?"

      Jawab Motta menyetujui ajakan musuhnya. Seketika kini Raja dapat bernapas lega karena akhirnya Motta mau balap motor dengan musuhnya. Sekian lama Raja menantikan wanita itu untuk menjadi miliknya, kini adalah waktunya. Meskipun harus lewat jalur temannya dulu, namun Raja rasa itu tidak apa-apa.

      "Padahal tinggal bilang ada hadiah lain yang lo incer, Ja. Gua siap buat bantuin lo ngedapatin jablay itu," ujar Motta dengan perkataan yang tak disaring.

      "H-ha?"

      Fatih yang mendengar kalimat Motta—pun sedikit bingung. Ia menyikut Raja yang ekspresinya sudah seperti maling ketangkep basah.

M O T T A [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang