MOTTA || BAYU AND HIS LOVE

3.5K 278 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA GAISSS!

RAMEIN KALO BISAAA

HIHI!

❣ HAPPY READING ❣

      "METTA MANA BANGSAT?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "METTA MANA BANGSAT?!"

      [ . . . ]

      Baik Fatih atau Pritta menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan gadis yang berada dalam pertanyaan Motta. Mereka berdua pun baru sadar kemana perginya gadis itu? Raja juga tak ada disini. Apa Metta pergi dengan Raja? Kenapa Raja membawa pergi Metta tanpa memberitahu atau izin dengan Motta dulu? Minimal dia izin kepada Pritta atau Fatih kalau mau membawa Metta pergi, jadi Fatih ataupun Pritta bisa menjawab pertanyaan Motta yang membuat keduanya panik ini.

      "Tadi Metta samping lo kan, Pritt?" tanya Fatih ikutan panik.

      "Loh? Iya sih. Tapi.. Tadi kan gue fokus nonton."

      "Tolol!" sentak Motta membuat Pritta terpenjat.

       Laki-laki itu berjalan ke arah belakang Pritta dan juga Fatih. Kedua orang itu menoleh mengikuti arah kemana Motta pergi. Ternyata, abangnya itu melangkah menghampiri Raja yang sedang berjalan ke arah mereka. Tanpa aba-aba darinya, Motta langsung memukul bagian rahang wajah Raja dengan keras sampai sang empu tersungkur ke jalanan. Seketika, semua menjadi mendekat ke arahnya. Mengerubungi perkelahian yang baru saja Motta mulai dengan temannya sendiri.

      BUGHHH!!

      "LO KEMANAIN METTA?!"

      "GUA ABIS BERAK ANJING! MANA TAU METTA DIMANA!"

      "GOBLOK!!"

      "LO YANG GUA SURUH BUAT JAGA METTA! BISA-BISANYA LO BILANG NGGAK TAU, YA RAJA?!!!!"

      "GUA UDAH MULES BANGET MOTT! DAN DIA JUGA IKUT SAMA GUA TADI, KARENA DIA JUGA KEPENGEN KENCING!"

      Jeda, "Pikir pake logika lo, Motta. Kencing sama berak lamaan mana!"

      "Gua kira dia udah balik kesini!" sambung Raja membela dirinya sendiri.

       "TOLOL! PAKE OTAK LO, ANJING!! MANA BISA DIA BALIK SENDIRI SEMENTARA TEMPAT INI ASING BAGI DIA!"

       "GUA BENER-BENER NGGAK TAU MOTTA!!!"

      Nafasnya memburu tak tentu menandakan emosinya yang sedang memucak. Dengan ekspresi sangarnya— Motta memukuli Raja dengan buas. Seakan mangsanya itu harus mati detik ini juga. Kalau tidak ada Fatih dan Pritta, mungkin Raja sudah tewas di tangan Motta. Kondisinya yang sudah lemah dan tak dapat melawan membuat kedua orang tersebut mendekat. Melerai perkelahian itu. Fatih menghalang-halangi Motta saat laki-laki itu ingin memukul Raja yang sudah tergeletak lemah di jalanan.

M O T T A [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang