Teman Untuk Pekora (End)

314 34 14
                                    

Rating: T

Genre: AU (Alternanive universe, ceritanya Hololive merupakan sekolah khusus calon idol), Friendship, School life, Bad girl, Good girl, Indonesian vibe, cliche

Pairing: PekoMoon

Disclaimer: Hololive dan semua talent di dalamnya adalah milik Cover. Aku hanya pinjam beberapa buat bikin cerita ini.

Warning: Bahasa tidak baku. jgn heran kalo nanti senpai holojp ngomongnya indo banget.

Enjoy^^
.
.
.
.
.
.
.

Kak Pekora dikenal sebagai murid berandalan. Tak diragukan lagi, kenakalannya sudah menjadi momok seantero Akademi Hololive, akademi khusus idol. Berulang kali Pak Yagoo-kepala sekolah-menegurnya. Berulang kali pula Kak Pekora meledakkan ruang laboratorium dengan petasan. Bunga-bunga api mekar di ruangan. Bukan di angkasa.

"Mengerikan," gumam Iofi setelah penuturan Kak Subaru.

Kak Subaru mengibaskan tangan. "Itu hanya sebagian kecil dari kejahatannya. Satahun yang lalu, waktu dia masih kelas 10, Pekora mem-bully habis-habisan salah seorang siswi kelas 11. Kasihan Aqua, gadis itu trauma dan nggak mau pergi ke sekolah lagi, sampai sekarang."

Moona mendengarkan sambil melahap makan siang. Malas menimbrung. Lagipula, ia nggak begitu peduli dengan topiknya. Kesempatan mengobrol dengan kaka kelas harusnya digunakan untuk membicarakan hal penting. Seperti pelajaran atau tips-tips ulangan. Bukan bergosip mengumbar aib orang.

Tapi siapa, sih, yang nggak kenal Kak Pekora? Kaka kelas yang melempari para osis yang biadap, pengguna embel-embel orientasi sebagai ajang balas dendam. Sampai Kak Pekora datang dan bilang bahwa orientasi adalah omong kosong. Pengenalan apanya? Jika memang tujuan orientasi adalah berkenalan dengan lingkungan sekolah dan teman baru, kenapa nggak suruh saja masing-masing berkenalan? Lebih ringkas, lebih padat. Nggak perlu lah jemur-jemuran di bawah terik matahari sambil dengerin para osis teriak-teriak gaje sok galak. Sudah suara jelek, bikin kuping panas. Meski diakhir tertangkap juga, semua siswi baru tau siapa pahlawan mereka. Kak Sora yang bersujud di lapangan meminta maaf atas apa yang telah terjadi malah dianggap penjahat. Ironi.

Dan dihadapan Moona sekarang. Kak Subaru. Kaka kelas yang mencoba mencuci otak adik kelasnya agar memandang jelek Kak Pekora. Moona jadi kepikiran bahwa Kak Pekora dimusuhi. Khususnya oleh anak kelas 12.

"Karena itulah kalian harus menjauhinya dan jangan sampai berurusan dengannya. Dia membawa pengaruh buruk. Mengerti?" Kak Subaru mewanti-wanti.

Iofi mengangguk-ngangguk cepat. Moona mengangkat bahu. Lanjut mengudap coklatnya.

Tiba-tiba, terdengar derit besi digesekkan. "Minggir! Minggir! Minggir! Kereta mau lewat! Kecuali kalian mau kutabrak, terus pergi ke isekai, peko!" Dengan sebuah troli belanja, Kak Pekora membelah keramaian kantin. "Aku mau roti isi daging ini! Semuanya masukkan ke troli, cepat!" katanya kepada Ibu Kantin, kayak perampok bank profesional.

Setelah mendapatkan rotinya, Kak Pekora tertawa. Berbalik dan mendorong trolinya ke wilayah meja makan. Celingak-celinguk mencari, namun sepertinya tidak ada tempat yang dirasa cocok. Untuk sesaat, sungguh, hanya sesaat mata Moona dan Kak Pekora bertemu. Kak Pekora menyengir, lanjut mendorong troli.

"Mampus!" Kak Subaru menepuk jidat. "Kita harus pindah, nih, kayaknya."

"Kamu, sih, Moon lihat-lihat Kak Pekora terus." Iofi menyenggol sikutnya.

Moona memutar bola mata. "Lah, kamu kenapa ngeliatin aku ngeliatin Kak Pekora?"

Kak Pekora sampai ke meja mereka. Ekspresinya jelas nggak bersahabat. Kak Subaru dan Iofi beranjak pergi. Sedangkan Moona, tetap duduk sambil berusaha mengeluarkan sisa-sisa coklat coki-coki dari bungkusnya.

HALU - hololive fanfictions [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang