Rating: T
Genre: Romance
Pairing: You x Nakiri Ayame
Disclaimer: Hololive dan semua talent di dalamnya adalah milik Cover. Aku hanya pinjam beberapa buat bikin cerita ini.
Enjoy^^
.
.
.
.
.
.Kau baru keluar dari gedung kantor saat seseorang tiba-tiba mengoper minuman kaleng hangat padamu.
Melihatmu berhasil menangkap, seseorang itu pun memuji. "Refleksmu memang bagus." Lalu terdengar derai tawa yang khas. Kekosongan hatimu akibat lelah dan letih sehabis bekerja seketika terisi penuh.
"Terima kasih atas Nakirium-nya, Ayame-chan. Itu sangat berarti untukku," katamu.
Ayame cemberut. "Kau bisa memintanya sendiri padahal. Sepuasnya."
Kau malah tersenyum. "Aku tidak mau memaksamu. Dan lagipula, menghabiskan semua stok Nakirium untuk diriku sendiri kesannya egois."
Ayame terkekeh kecil. "Kau sama sekali tidak berubah, ya."
Kau mengangkat kaleng kopi di tangan. "Mau berubah jadi apa? Super sentai? Ultraman? Kamen Rider? Gavan?" Lalu kau tengak kopi kalengan yang sisa setengah itu dalam satu tegukan. "Aku sekarang 25 tahun. Impian kekanak-kanakan seperti itu sudah lenyap. Berganti dengan yang lebih realistis."
"Seperti?"
"Memenangkan hatimu."
Sontak Ayame tertawa. Kau balas tersenyum. Inilah yang kau suka dari Ayame. Tak perlu muluk-muluk. Cukup dengan candaan-candaan garing dan tak bermutu, 'Cute Onii's Giggles' yang legendaris itu akan terdengar. Memberkatimu. Ini bukan berarti Ojou punya selera humor yang rendah. Dia lebih ke arah menghargai. Atau memang pada dasarnya dia imut.
Tawa Ayame yang merupakan salah satu hal terindah di dunia, seoalah khusus diciptakan untuk orang-orang tulus yang mau berusaha. Ironisnya, yang kau katakan barusan bukan berupa candaan.
"Sudahlah. Aku malu," ucapmu seraya melempar kaleng ke tong sampah. Untung masuk. Kalau tidak, malunya bakal nambah.
Dengan jarinya, Ayame menghapus air mata yang menggenang. Sisa-sisa tawa masih terdengar. "Serius, kau tidak tertarik memenangkan lotre?"
Kau menggeleng. "Itu tidak realistis."
"Hihi, jadi hatiku realistis?"
"Menurutmu bagaimana, Ojou-sama?"
Ayame berhenti tertawa. Matanya menilik ke kanan kiri. Memilin ujung rambut. "Be-begitulah."
"Apanya yang begitulah?"
"Masa kau harus bertanya lagi? Begitulah, ya begitulah! Hmph!" Ayame menghentakkan kaki. Ekspresinya nampak kesal. Tapi tak berapa lama ia terkekeh sendiri.
Kau melongo. Terpesona sekaligus heran dengan tingkah Ayame yang ajaib.
Pukul 23:47. Sudah sangat larut untuk keluyuran. Dan demi apapun, seorang introver akut seperti Ayame tak akan keluar rumah. Kecuali ada urusan penting. Dua kantong belanjaan itu adalah bukti bahwa dia sedang menyetok amunisi untuk menunjang kebutuhan nolep-nya.
"Yare, yare. Kalau sudah tidak ada urusan lagi, cepatlah pulang. Hari ini aku lembur."
"Ka-kau mengusirku?!" Ayame menatapmu tajam.
"Tidak. Kan sudah kubilang, aku harus lembur. Jadi, tidak bisa mengantarmu pulang," sahutmu setenang angin lewat.
"Aku kesini bukan mau minta diantar pulang, Bodoh." Ayame mendekat. Dia hanya setinggi bahumu, tapi tetap berusaha agar terlihat lebih garang dengan menuding hidungmu dengan telunjuk. "Lagipula, buat apa aku minta diantar olehmu. Rumahku hanya dua blok dari sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
HALU - hololive fanfictions [Complete]
FanficKumpulan fanfic Hololive dari berbagai genre dan gaya penulisan hanya untukmu. *** Disclaimer: Hololive adalah agensi VTuber (Virtual Youtuber) yang kini telah memiliki empat cabang yaitu hololive JP, hololive ID, hololive EN, hololive DEV_IS. Semua...