Rating: K
Genre: Friendship, drama, fabel
Pairing: Yozora Mel x Nanashi Mumei
Summary: Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor burung hantu. Ia berteman dengan kelelawar. Bagaimana kisahnya?
Disclaimer: Hololive dan semua talent di dalamnya adalah milik Cover. Aku hanya pinjam beberapa buat bikin cerita ini.
Note: Cerita ini berdiri sendiri. Tapi direkomendasikan untuk membaca cerita sebelumnya "The Rabbit And The Moon" untuk membantu memahami obrolan Mel dan Mumei.
Enjoy^^
.
.
.
.
.
.Mumei diam-diam sebal saat harus terbang bersama Mel-senpai. Kenapa? Dengar saja sendiri. Celotehannya.
"Mumei, coba lihat bulan malam ini."
"Bentuk bayangannya mirip kura-kura. Eh, kelinci kayaknya. Iya kelinci! Kawaii!"
"Itu Pekora bukan? Enak, ya. Bisa tinggal di bulan."
"Coba saja kita waktu itu lagi nggak pada tidur. Atau, Moona turun ke buminya malam-malam. Pasti kita yang akan dia ajak ke bulan, kan?"
"Nee, Mumei, kamu mau tinggal di bulan?"
"Kalo aku, sih, pengen."
"Mumei?"
"Mumei?"
Tidak tahan lagi, Mumei mengepakkan sayapnya kasar. "Nggak, Mel-senpai. Mumei nggak tertarik tinggal di bulan."
"Souka," Mel-senpai mengerutkan alis. "kalo di matahari?"
"Mel-senpai. Sshh." Mumei memberi isyarat diam. Lalu turun dan bertengger pada salah satu cabang pohon diikuti Mel-senpai. "Sepertinya aku mendengar suara Bae. Pokoknya kali ini dia takkan lolos."
"Bae itu... temanmu kan?" tanya Mel-senpai. "Fauna juga. Ah, Kronii dan Sana juga. Sekarang ada dimana, ya? Aku ingin bertemu dengan mereka."
Mumei menghela napas. "Senpai. Kroni dan Sana tidak ada di cerita ini. Ini khusus cerita fabel. Jadi hanya akan ada talent-talent Hololive yang punya lore hewan saja.
"Terus Moona dan Iofi di cerita sebelumnya, aku juga, bukan hewan, kan? Moona, Dewi Bulan. Iofi Alien. Aku, vampir. Kok di sini malah jadi kelelawar?"
"Moona-senpai dan Iofi-senpai itu pengecualian. Kalo Mel-senpai, aku juga nggak tau. Tanyakan saja ke authornya."
Mel-senpai berkacak pinggang. Mendongak, menatap langit malam yang bertabur bintang. "Hey, Author, kenapa aku di cerita ini jadi kelelawar? Anda kekurangan ide, huh? Atau perlu ku-mphhh!"
"Sudahlah, Senpai." Mumei membekap mulut Mel-senpai. "Nanti suara Bae nggak kedengeran."
Mengintip dari balik batang pohon, Mumei mendapati pemandangan yang gelap gulita. Meski bulan bersinar terang, tetap cahayanya sulit menembus lebatnya pepohonan. Tapi Mumei nggak perlu harus merasa cemas. Burung hantu terlahir dengan telinga yang berbentuk asimetris. Pendengarannya tajam. Dengan memejamkan mata dan berkonstrasi, Mumei bisa mendengar langkah kaki buruannya hingga puluhan meter.
Angin berhembus dari arah barat. Dengkuran keras Kanata-senpai di selatan. Garukan ranting pohon di timur. Cuekin saja. Mumei berusaha fokus pada Baelz. Sudah lama menjadi incaran, tentu Mumei hapal ritme langkah kaki tikus sialan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/278009498-288-k448989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU - hololive fanfictions [Complete]
FanfictieKumpulan fanfic Hololive dari berbagai genre dan gaya penulisan hanya untukmu. *** Disclaimer: Hololive adalah agensi VTuber (Virtual Youtuber) yang kini telah memiliki empat cabang yaitu hololive JP, hololive ID, hololive EN, hololive DEV_IS. Semua...