skit#4

275 28 14
                                    

Pagi itu Moona sedang jogging keliling kompleks ketika ia sayup-sayup mendengar suara anak kucing mengeong. Berhenti, Moona pun mengedarkan pandangan. Melepas sebelah earphone-nya yang sedang melantuntan "Pekorandombrain" melalui ipod, Moona mendapati suara yang menggangunya itu ternyata berasal dari balik semak di seberang jalan.

Moona mengais semak tersebut. Seekor anak kucing belang tiga—kuning, hitam, putih, ditemukannya terbaring lemas di dalam sebuah kardus mie instan. Kasihan banget, batin Moona. Aku akan merawatnya. Begitu saja kucing itu dibawanya pulang, dimandikan dan dikasih makan. Hingga seminggu berlalu kucing tersebut pun jadi lebih gemuk dan sehat dari sebelumnya.

Namun, Moona merasa Si Kucing Belang tiga nggak bisa lebih lama tinggal di rumahnya. Memikirkan di mana tempat yang pas untuk memelihara kucing tersebut, terlintas di benak Moona bahwa kantor HoloID lah tempat yang tepat.

"Eits eits eits eits, bawa apaan, tuh?" M-chan menahan Moona di pintu masuk kantor HoloID.

"Kucing. Imut, kan," kata Moona seraya mengelus bulu kucing di dekapannya.

"Iya. Aku tahu itu kucing, tapi ngapain bawa binatang ke kantor? Taruh luar! Nanti dia kencing, lagi."

"M-chan tega. Ini, tuh, peliharaan Moona."

M-chan mengernyit. "Bukannya kamu udah punya kucing, Moon? Seingatku warna bulunya nggak kayak gini, deh."

"Baru adopsi minggu lalu. Ketemu pas jogging."

"Serah kamu, deh. Pokoknya nggak boleh dibawa ke dalam kantor."

"Tapi kenapa?!" sergah Moona. Air matanya berlinang. "Apa salah kucing ini sehingga kau sangat membencinya?!"

Mendengar ucapan Moona, membuat M-chan tersentak. Dadanya mencelus. Matanya menghangat.

M-chan ... benci kucing?

Tidak....

Moona salah.

M-chan tidak benci kucing.

M-chan suka kucing!

M-chan sangat suka suka suka suka suka suka suka suka suka suka suka kucing!

Moona melanjutkan. Masih dengan linangan air mata. "M-chan tahu? Kucing ini terlantar! Nggak punya rumah! Moona mau memeliharanya di rumah Moona, tapi kucing Moona yang dulu selalu menyakitinya! Jatah Whiskas-nya selalu diambil!" Moona menepuk dadanya. Seolah berusaha meredam rasa sakit. "Please, M-chan! Moona udah nggak kuat! Moona nggak kuat kalo tiap hari harus beliin Whiskas buat majikan Moona!"

"Moona!" M-chan langsung mendekapnya. Tangisnya pun pecah. "Maaf. Aku memang egois. Baiklah. Kucing itu boleh tinggal di kantor. Tapi kalo dia kencing atau pup kamu yang bersihin, ya."

Moona menggeleng sambil sesenggukan. "Nggak mao! Biar Ollie aja yang bersihin!"

Sementara itu di dalam sebuah mobil yang sedang melaju....

"HUASSSSYYYYIIIIIIIIIMMM!!!" Ollie tiba-tiba bersin.

Mama Ollie yang lagi fokus menyetir, menoleh, "Ada apa, Sayang? Kamu sakit? Bentar lagi kita sampai. Tapi kalo kamu nggak enak badan, Mama bisa kasih tahu M-chan...."

Ollie membersihkan ingus dengan tisu. "Ollie nggak sakit, kok, Ma. Cuman kayaknya ada yang lagi ngomongin Ollie, deh." 

Kembali ke kantor HoloID....

"Bener, tuh. Biar dia aja yang bersihin!" M-chan menimpali ucapan Moona. Lalu menagis kejer bersamanya.

Reine yang baru datang berhenti untuk melihat tingkah manajer dan senpai-nya di depan pintu masuk kantor. "Pagi yang cukup menyedihkan," katanya pada Kaela yang juga baru sampai. Tanpa aba-aba, keduanya lalu ikut menangis, memeluk Moona dan M-chan. Tak berselang lama, Risu, Ollie, Zeta, Iofi, Kobo dan Anya datang. Mereka semua juga menangis dan berpelukan.

Sekitar satu jam kemudian, baru Anya bersuara. "Betewe, sebenarnya kita ngapain, sih?"

Tangisan berhenti. Pelukan melonggar. Lepas. Si Kucing Belang Tiga melompat dari dekapan Moona. Berlari kencang ke jalan. Menyongsong kebebasan. Sejenak Moona dan M-chan saling pandang. Terjadi kesepakatan tanpa kata diantara keduanya.

M-chan menunjuk ke arah kucing berlari. "KEJAAAARRRR!!!"

Semua member HoloID pun langsung berlarian mengejar kucing tersebut untuk menangapnya sampai matahari terbenam di ufuk barat. Nggak dapat-dapat.


-fin-



9 Juli 2022

HALU - hololive fanfictions [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang