Xerena memakan laksanya dibumbui dengan sedikit perasaan tidak tenang. Laksanya sih memang enak, benar kata Winona. Tapi perasaan Xerena yang tidak enak. Bukan tidak enak karena merasa bersalah pada Gevano, namun tidak enak karena merasakan bahwa ada sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Melawan sih mudah kalau 1 lawan 1, dirinya masih bisa melawan setidaknya. Tapi kalau melawan satu kampung Daggerist, pasti dirinya akan menjadi bubur.
"Xerena!" Xerena sedikit terlonjak kaget ketika Noelene menepuk pundaknya perlahan, membuyarkan lamunannya.
"Ada apa?" Xerena menaruh sendoknya di atas piringnya dan mengambil botol minum berisi air putih miliknya.
"Apa kau tidak apa-apa?" Noelene bertanya sangat pelan dengan raut wajah khawatir. Xerena menatap Noelene dentan tatapan bingung. Dirinya pun menggelengkan kepalanya pelan.
"Jangan khawa-."
"Kamu diapakan oleh mahkluk jelek itu?"
"Apa ada yang luka?"
"Perlu ke rumah sakit jiwa?" Oke, sekarang Xerena benar-benar tidak paham dengan semua pertanyaan dan tatapan kedua teman barunya ini. Winona menghela nafas kecil dan mengangkat suaranya.
"Mereka khawatir kalau kamu diapa-apakan oleh Gevano." Ucap Winona seraya memakan laksanya. Xerena mengangguk perlahan tanda bahwa Ia sekarang mengerti mengapa mereka bersikap seperti itu.
"Aku baik-baik saja dengannya." Xerena mengeleng menatap Gardenia dan Noelene yang masih setia menatapnya dengan khawatir.
'Padahal aku yang mencari masalah dengan Gevano tadi.' Batin Xerena, sedikit puas mengingat raut wajah Gevano yang kesal dan terkalahkan itu.
"Aku tidak akan diam kalau kamu disentuh sehelai rambut pun oleh mahkluk jelek itu!" Tangan kanan Gardenia membentuk kepalan dan meninju-ninju pelan telapak tangan kirinya, menandakan bahwa Ia sedang tidak main-main.
"Kamu beneran tidak apa-apa duduk sama dia?" Winona kini ikut menatap Xerena khawatir. Secuek-cueknya Winona, dirinya tentu saja tidak ingin Xerena merasa tidak nyaman dan terkena masalah dengan Gevano. Dirinya juga khawatir! Tapi bergengsi dengan gaya, padahal bucin juga sama Xerena.
"Tidak apa-apa sungguh." Xerena menatap Winona dengan tersenyum manis.
'Kalau Gevano macam-macam pun aku akan membanting kepalanya lagi.'
"Apakah mereka memang sepopuler itu?" Xerena bertanya pelan. Walaupun terlihat cuek, Katharine tetap ingin mengetahui sedikit informasi tentang geng mereka.
"Terkenal, sangat terkenal bahkan sampai luar sekolah ini juga." Noelene menjawab seraya meminum minuman bobanya dan membuka HPnya.
"Biar kuberi tahu tentang mereka padamu." Winona membersihkan tenggorokan bersiap untuk memberi tour guide Daggerist Squad pada Xerena.
"Mereka itu memang populer dengan wajah tampan mereka, skill bermain bola basket, keganasan mereka, dan beberapa dari mereka ada yang pintar tapi sisanya bobrok tujuh turunan semua."
"Benar." Noelene membenarkan kata-kata Winona.
"Jerren Navier yang berambut coklat itu, buaya kelas kakap dan wakil dari Daggerist Squad."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Our Universe : I Hate U |✔ JENRINA BLUESY JENO X KARINA
RomanceSepasang laki-laki dan perempuan diciptakan dengan nama Gevano Leeverton dan Xerena Yvonne. Mereka hanya diciptakan, namun yang menentukan kisah kehidupan mereka adalah mereka sendiri. Mereka akan menemukan Gevano dan Xerena mereka sendiri. Bagaim...