XXII-Verléieren

1.7K 183 59
                                    

Seorang gadis tengah berdiri dan menekan tombol beberapa angka di smartdoorlock, berusaha dengan cepat membuka password pintu masuk area apartement utara. Matanya sudah terlihat bengkak dan memerah, air matanya mengalir deras sedari tadi. Dadanya terasa sangat sakit.

Tak jauh dari sana, seekor mobil berwarna putih tengah memasuki area parkiran apartement bagian utara. Dengan cepat pengemudi mobil tersebut mencari tempat parkir dan memarkirkan mobilnya, berharap bahwa gadis tersebut belum masuk.

Namun naas, Xerena sudah berhasil membuka password pintu masuk tersebut dan berlari cepat kearah lift. Menekan tombol tanda panah keatas dan berharap bahwa lift tersebut terbuka dengan cepat. Tubuhnya menegang dan bergetar tatkala melihat Gevano yang sudah turun dari mobil dan berlari menyusul dirinya.

"Sial, sial, sial cepatlah!" Gumamnya dengan suara parau di depan lift. Mengutuki lift tersebut karena pintunya yang terbuka sangat lama.

"XERENA!" Gevano terlihat tergesa-gesa menekan tombol angka pada smartdoorlock tersebut, Xerena semakin panik.

TING!

Dengan cepat, Xerena memasuki lift tersebut dan menekan angka 8. Merasa lega karena pintu lift sudah menutup tatkala Gevano baru berhasil membuka pintu masuk sehingga lelaki tersebut tidak dapat mengejarnya.

DUAKKK!

"FUCKKK!" Amarahnya sudah tidak tertahankan, menendang-nendang pintu lift dengan kesal sampai-sampai pintu lift tersebut sedikit rusak. Benar-benar, kalau saja kau bukan anak pemilik apartement ini pasti kau sudah diusir disini. Matanya melirik kearah sampingnya lalu merutuki dirinya sendiri karena bodoh.

'Mengapa aku malah marah-marah disini?'

'Bukankah aku bisa naik lift disampingnya dan mengejar gadis tersebut?' Haduh bagaimana sih Gevano. Dengan cepat, Gevano pun menekan tombol kearah lantai atas dan menyusul gadis tersebut.

•○•

TING!

Xerena melompat keluar lift dengan cepat. Berjalan menuju kearah pintu dan hendak membuka password smartdoorlock di lorong tersebut.

"XERENA!"

Keringat dingin bercucuran di seuluruh tubuhnya. Benar-benar saat ini tubuhnya menegang seperti berhadapan dan dikejar-kejar oleh monster. Monster yang sangat mengerikan.

GREP!

Xerena berusaha memberontak tatkala Gevano menarik erat tangannya itu, tidak membiarkan Xerena kabur. Menarik tubuh Xerena kedalam pelukannya dengan erat, sangat erat. Xerena menangis sejadi-jadinya, memukul-mukul dada Gevano dengan keras.

"LEPASKANNNN DASAR KAU MONSTER TIDAK PUNYA HATI!"

Gevano dapat merasakan sakit yang amat dalam di dadanya mendengar perkataan Xerena. Dirinya memilih untuk tetap diam, memasang wajah sendunya. Membiarkan gadis di pelukannya tersebut memukul-mukul dan memaki dirinya.

"KAU BRENGSEK!"

"LELAKI PALING BRENGSEK YANG PERNAH AKU TEMUI!" Xerena berusaha menatap Gevano dengan tajam walaupun air matanya tetap mengalir deras.

"APA KAU TIDAK SADAR?"

"KAU KETERLALUAN!"

"KAU TIDAK PERNAH MENGANGGAPKU SEBAGAI KEKASIHMU!" Nafas Xerena terlihat terengah-engah. Amarahnya sudah tidak dapat ditahan kembali.

[2] Our Universe : I Hate U |✔ JENRINA BLUESY JENO X KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang