XII-Drapetomania

1.4K 152 3
                                    

Terlihat seorang pemuda tengah duduk diatas sofa hitam sebuah ruangan. Sepertinya ruangan itu adalah salah satu dari bagian unit apartement.

"Aku sudah ada diapartement Mason." Pemuda itu terlihat berbicara dengan HPnya. Yah bukan dengan HPnya sih, tepatnya dengan orang yang ditelfon melalui HPnya. Jika berbicara sendiri dengan HPnya berarti gila dong dia?

"Iya Arden, aku akan berhati-hati." Menyandarkan kepalanya pada kepala sofa tersebut, menghadapkan tatapannya kelangit-langit ruangan tersebut.

TUT!

Yah, jelas sekali pemuda lelaki itu berbohong kepada Gardenia. Pemuda itu pun memutuskan panggilannya dengan Gardenia dan melanjutkan acara duduk santainya sembari menunggu Gevano. Dirinya terlihat memakai kemeja berwarna hitam polos dengan celana jeans panjang berwarna abu-abu. Rambutnya berwarna hitam dibiarkan berantakan memberi kesan, entahlah mungkin untuk bergaya saja.

Mata pemuda itu tertuju pada pigura kecil yang berisi foto disamping sofa tersebut, dapat langsung diketahui bahwa itu adalah foto masa kecil. Terlihat seorang anak lelaki kecil dengan sesosok kecil lainnya sedang berfoto dengan latar belakang didepan sebuah rumah. Kalau ditanya apakah Ia tahu itu siapa? Jujur saja, Ia tidak tahu. Yang ia tahu jelas-jelas ini adalah foto masa kecil Gevano akan tetapi dirinya tidak tahu siapa sosok kecil yang berada disampingnya di dalam foto tersebut.

Dan perihal menanyakan hal ini kepada Gevano, sepertinya bukan ide yang bagus. Entah mengapa dirinya ini memiliki firasat seperti ini setelah melihat maca di pigura tersebut retak seperti habis dibanting. Dibanting untuk melampiaskan kekesalan.

KRIETTT!

Badan pemuda itu kembali tegap setelah mendengar pintu kamar Gevano terbuka. Matanya langsung terikat pada Gevano yang terlihat memakai celana jeans hitam panjang, memakai kemeja berwarna putih dengan 2 kancing bagian atas yang tidak dikancing sehingga menampilkan sebagian dada bidangnya, dan masker berwarna hitam yang setia menutupi wajah tampannya.

"Maaf membuatmu menunggu." Walaupun meminta maaf, akan tetapi nada bicaranya teedengar tidak bersalah ditambah watadosnya.

"No problem." Jawab pemuda lelaki berambut hitam tersebut bernama Yeremia Lewis, kelas 11-B.

Mengapa Yeremia bisa menjadi bagian dari Daggerist walaupun dirinya bukan dari kelas 11-A? Sedikit informasi yang perlu kalian ketahui, Yeremia memang sengaja di rekrut oleh Daggerist untuk menjadi mata-mata mereka.

Memantau area yang tidak dijangkau oleh Daggerist. Bukan hanya Yeremia saja, ada Mason Leonathan dari kelas 11-C, Seth Oswald dari kelas 11-D, dan Joshua Parker dari kelas 11-E. Informasi lainnya, Yeremia digunakan untuk memata-matai aktivitas Erosion kelas 11-B, Mason untuk Thunder kelas 11-C, Seth Oswald untuk Strayz kelas 11-D, dan Joshua untuk VorTex dari kelas 11-E.

Apakah mereka tidak ketahuan oleh para squad lainnya? Tentu saja tidak. Mereka dipekerjakan secara diam-diam, sehingga tidak akan ketahuan oleh squad lainnya. Harus pintar-pintar berkamuflase. Apakah squad lain menggunakan jasa mata-mata? Sejauh ini tidak ditemukan adanya keberadaaan squad lain yang menggunakan mata-mata. Daggerist satu langkah di depan. Tidak ada satu orang pun kecuali member Daggerist yang mengetahui pekerjaan mata-mata mereka.

"Jerren tadi sudah chat diriku, sepertinya dirinya sudah mencapai batas kesabarannya." Bagaimana tidak mencapai batas kesabaran? Jika Gevano saja baru akan berangkat menuju ke tempat tujuan mereka. Padahal, kesepakatan mereka harusnya berangkat pukul 18.00. Akan tetapi, Gevano mengulur waktunya dan akhirnya baru akan berangkat pukul 19.00 malam ini.

"Padahal aku hanya mengulur waktu sebentar saja." Gumamnya tidak terima. Yeremia berdeham pelan setelah mendengar gumaman Gevano. Dalam Kamus Gevano, sebentar sama dengan lama akan tetapi kalau lama itu artinya sebentar sekali secepat kilat. Jadi jangan terbalik ya, Gevano benar kok.

[2] Our Universe : I Hate U |✔ JENRINA BLUESY JENO X KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang