VI-Eesome

1.9K 206 6
                                    

Sungguh Xerena ingin sekali mengutuk tetangga disebelahnya ini. Siapa lagi jika bukan Gevano Leeverton alias si Tyrant King itu. Sedari tadi, dirinya berusaha mengerjakan tugas membuat video presentasi mata pelajaran biologi. Namun sepertinya lelaki menyebalkan yang tinggal tepat disampingnya tidak mengizinkan dirinya untuk mengerjakan tugasnya.

Suara gitar miliknya menghasilkan suara yang lumayan keras. Suara gitarnya bagus sekali sih, tapi tidak begitu juga. Itu sangat menggangu dirinya yang ingin mengerjakan tugas video ini. Seminggu sebelum dirinya mengenal mahkluk jelek ini, tidak ada gangguan sama sekali di apartemennya. Tidak ada suara gitar, suara nyanyian dan suara dentuman keras. Tapi apa ini? Setelah mengenal dan mengetahui bahwa mahkluk itu tinggal disebelahnya, dirinya membuat onar seakan-akan sengaja agar Xerena tidak betah tinggal disini.

Xerena mengedipkan kedua matanya berkali-kali didepan kamera video HPnya tersebut. Merasa jengkel dengan suara gitar Gevano yang tidak berhenti sedari tadi siang. Benar-benar menyebalkan. Sebenarnya tidak apa dirinya tidak mengerjakan tugasnya sekarang. Namun Xerena bukanlah tipe siswi yang suka menunda pekerjaan dan dirinya pasti stress jika pekerjaan sekolahnya menjadi menumpuk. Jika bisa sekarang mengapa tidak? Tidak seperti kalian yang jika bisa besok mengapa tidak?

Menghela nafas kasar, dirinya pun bangkit dari sofanya. Mengambil kartu pintu dan membuka pintu, keluar menuju kesamping unit apartementnya. Mengetuk pintu dengan lumayan keras dan cepat. Dirinya mengurungkan niatnya untuk berteriak. Takut mengganggu orang lyang ada di unit apartement lain, tidak seperti mahkluk tidak tahu diri yang tinggal disampingnya ini. Merasa terlalu lama menunggu mahkluk ini keluar unit apartementnya, Xerena mulai mengetuk pintunya lebih keras kali ini.

"CK!" Xerena dapat mendengar decakan kesal yang lumayan keras dari dalam pintu unit apartemen tersebut.

CLAK!

Tidak sabar karena Gevano membuka pintunya secara perlahan, Xerena mendorong dengan keras pintu tersebut dari arah luar. Keras, sampai-sampai hidung mancung Gevano yang berada tepat dibelakang pintu tersebut tertatap keras.

"FUCK SHI-."

"KALAU MAU KONSER JANGAN DISINI!" Gevano menatap tajam gadis di depannya tersebut sembari mengusap-usap hidungnya yang memerah, sakit.

"INI KAN APARTEMENTKU!" Gevano membalas tak kalah ngegas. Mata mereka sama-sama melotot satu sama lain. Tidak takut jika kedua mata mereka pindah kebawah kaki.

"AKU TIDAK PEDULI, AKU MAU-."

"Mau cookies?"

Baik Gevano maupun Xerena menolehkan wajahnya kearah belakang, dimana seorang wanita tengah berdiri membawa sekotak penuh yang berisi cookies. Tersenyum ramah menatap mereka berdua seperti menganggap mereka berdua adalah cucunya. Tanpa berkata-kata, Gevano langsung berjalan kebelakang, menabrak keras pundak Xerena dan menghampiri wanita tersebut. Memgambil satu cookies dari kotak makanan tersebut dan langsung memakannya.

"Gadis muda kamu makanlah juga ini, masih hangat dan aku membuatnya sendiri." Xerena terlonjak kaget ketika posisi wanita tersebut sudah berpindah berdiri tepat disampingnya. Tersenyum manis seraya menyodorkan kotak penuh tersebut tepat didepan wajah Xerena. Xerena hanya bisa membalas dengan senyum dan mengangguk kaku. Mengambil satu cookies tersebut dan langsung memakannya. Rasanya sangat enak.

"Kamu baru pindah?" Xerena mengangguk sopan sembari mengunyah pelan cookiesnya. Matanya melirik pada Gevano yang tengah berdiri sembari mengunyah cookies tepat dibelakang wanita tersebut.

"Baru pindah dan buat masalah dari sini tepatnya." Jawaban Gevano mendapatkan tatapan tajam dari Xerena. Dirinya sekarang memgumpati Gevano dalam hatinya.

[2] Our Universe : I Hate U |✔ JENRINA BLUESY JENO X KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang