Vote dulu sebelum baca, kak~
Pagi ini selepas morning sex, Valdo sama Artha jalan-jalan di pinggir pantai. Valdo sempet nawarin Artha berenang tapi ditolak gara-gara Artha sendiri gak bisa renang.
"Tha, coba berdiri di sana ntar saya foto."
"Eh? Gak perlu, pak."
"Artha, masih manggil saya pak?"
"Anu, bubba maksudnya." Artha nyengir bikin Valdo ketar-ketir.
"Ayo, udah cepetan ke sana. Kita, kan liburan masa gak foto-foto."
Artha mikir sejenak. Bener juga, masa gak foto. "Iya, deh kalo gitu. Nih, hp nya." Cowo manis itu ngasihin hp dia ke Valdo.
"Pake hp saya aja."
"Loh? Kan yang foto aku, masa pake hp bubba." Artha ngerjap. Duh, makin lama kok Artha semakin ngeliatin keimutannya, ya? Valdo harus tahan banting kalo gini caranya.
"Gak papa, hp saya kualitasnya lebih bagus ntar saya kirim ke kamu juga, kok."
Artha nurut aja. Dia lari agak jauh biar berdiri di tempat yang sekiranya bagus buat foto. Valdo ngambil ancang-ancang motoin Artha.
"Ganti gaya, yang bebas happy gitu."
Artha ngangkat kedua tangannya ke udara dengan senyuman cerah. Valdo jadi ikut senyum ngeliat pose ceria Artha. Selesai motret Artha, Valdo lari ngedekat dan ngerangkul Artha.
"Nih, bagus, kan?"
"Wah, iya bagus banget!"
"Ayo, selfi." Valdo nurunin dikit badannya karna tinggi mereka yang gak sama. Tangan kiri Valdo yang tadinya ngerangkul Artha, sekarang justru berpindah meluk pinggul Artha. Tangan kanan Valdo terangkat buat mencet tombol foto. Macam-macam gaya udah dilakuin sampai yang terakhir Valdo justru nekat foto sambil pose nyium pipi Artha. Artha kaget.
"Huh, kok aku dicium?!"
Valdo gedikin bahu. "Gak tau, saya pengen aja pose kek gitu biar kaya orang-orang. Ala-ala couple romantis." Sang bos ngewink sambil lanjut jalan.
Artha nyusulin Valdo. "Tapi gak boleh gitu lagi, loh, ba. Ingat bu Aria di rumah."
Valdo ngeroll eyes. "Iya-iya."
"Bubba, di sini gak keong gitu, ya?"
"Gak tau, mungkin ada tapi gak muncul."
Artha seketika jongkok dan ngorek-ngorek tanah. Ngeliat itu Valdo bingung terus ikutan jongkok juga.
"Ngapain kamu?"
"Mau cari keong."
"Nanti kotor tangannya." Valdo ngebersihin tangan Artha dari pasir-pasir. "Kalo mau keong nanti beli aja, ya?"
"Tapi aku pengennya nyari, ba."
"Jangan, ah capek nanti kamu."
Artha ngehela nafas terus lanjut jalan dengan mukanya yang manyun abis.
"Sedih gara-gara gak dibolehin nyari keong?"
Artha ngangguk kecil. Si Valdo justru senyum tipis ngeliat tingkah Artha.
"Dari pada capek nyari keong mending kamu saya gendong. Ntar saya bawa lari sampai ujung sana. Mau, gak?"
"Gak, aku berat."
"Mana ada, kurus gini. Buruan naik." Valdo merendahkan sedikit badannya sebagai kode biar Artha segera naik ke punggung Valdo.
"Beneran ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak {M-preg} (Completed)
Fiksi Remaja"wtf, kamu trans tv?!" Pekik cewe yang tadi sempet ngedadahin Artha pas masuk ruangan. "transgender, sayang," koreksi Valdo. "Nah, iya itu maksudnya." "Eh, bukan gitu. Saya cowo tulen, loh ada batangnya." "HAH?! COWO BISA HAMIL?" Cewe itu makin menj...