4

25.1K 3.8K 729
                                    

Vote dulu sebelum baca, kak.

Sepulang dari hotel, Valdo langsung balik ke rumah buat nemuin istri tercintanya. Valdo bahkan melukin manja pinggul istrinya yang sibuk baca majalah.

"Sayang, kamu gak seneng aku udah pulang?"

"Seneng, lah."

"Kok cuek, sih?"

Aria ngeletakin majalahnya ke atas meja. Dia ngefokusin diri natap Valdo. "Ini sekarang gak cuek lagi."

"Nah, gitu, dong." Valdo ngecup bibir Aria yang dibalut lipstik merah. "Aku kangen kamu."

"Baru satu malam, loh. By the way, gimana main sama Artha? Lancar?"

"Ya gitu, deh. Lancar-lancar aja, sempet gak bisa tegang bentaran tapi untungnya Artha pinter nyuruh aku ngebayangin kamu."

Aria ngulum senyum. "Oh, jadi mainnya sambil bayangin aku, nih?"

"Iya, abis itu baru bisa tegang."

"Hih, dasar!"

"Sayang, abis ini, kan aku bakal main lagi sama Artha..."

"Iya, terus?" Aria ngernyit nunggu omongan suaminya.

"Boleh gak kaya keluar kota gitu. Semacam honeymoon mungkin tapi ini demi kepentingan pembuatan bayi, kok."

"Di hotel emangnya kenapa?"

Kalo boleh jujur jantung Valdo berdegup kenceng banget. Dia takut Aria marah, tapi sebenernya Valdo emang gak ada niatan apa-apa, kok ngizin kaya gini. Dia inisiatif aja biar benihnya bisa cepet jadi kalo di tempat yang lebih nyaman.

"Sebenernya gak papa, sih di hotel, tapi siapa tau aja kalo mood aku sama Artha bagus pas ngesex terus tempatnya juga nyaman nanti debaynya cepet jadi. Semua balik lagi ke kamu juga, sih. Kalo kamu gak setuju, gak papa."

"Wait, satu malem nginep sama Artha kamu gak naksir dia, kan?"

"Gak, lah!" Valdo ngegelengin kepala, heboh. Aria natap intens mata suaminya buat nyari tau apa cowo itu boong atau gak dan akhirnya Aria mutusin percaya aja sama Valdo.

"Yaudah, tapi jangan lama-lama udah gitu fokus bikin anak aja jangan ngelakuin hal selain itu."

"Siap, ibu negara!" Valdo ngehormat ke istrinya. Di depan client boleh sangar tapi depan istri tetep aja bulol.
.

.

.

.

.

Di sisi lain, Artha juga temu kangen sama anaknya. Dia barusan baru aja jemput Liam dari rumah tetangga soalnya Melvin sore ini belum balik kerja.

"Liam, kamu bosen, gak?"

"Bosen, pa!"

"Mau ke tempat kerjanya ayah?"

"Mau!" Liam gerak-gerak semangat dalam gendongan Artha.

"Kalo gitu ... Let's go!" Artha lari di trotoar. Mereka jalan kaki aja ke bengkel tempat Melvin kerja. Abisnya Artha gak punya kendaraan, gak mungkin juga naik angkutan umum. Mereka harus hemat.

"Ayah!" Panggil Liam pas udah sampai di depan bengkel.

Melvin noleh terus nyamperin Artha sama Liam. "Eh, ada anak ayah ke sini. Liam mau apa?"

"Papa ajak Liam ke sini~"

"Loh, kan Liam yang mau ke sini."

Liam manyun. "Papa!"

Kontrak {M-preg} (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang