Dua (Flashback)

1.2K 146 9
                                    

Hari ini begitu cerah, terlihat begitu banyak siswa dan siswi yang bahagia. Entah kenapa hari ini begitu menyenangkan. Apakah karna ujian telah usai? Entahlah. Yang pasti Hinatapun merasakan kebahagian itu.

"Kita mau kemana Naruto-kun?"

"Ikut saja pasti kau akan senang" ucapnya dengan tersenyum tulus. Tak luput tangannya yang hangat terus menggemgam tangan Hinata begitu erat. Ah sepasang kekasih yang bahagia.

"N-naruto-kun kenapa harus ke bukit belakang sekolah?" Tanya Hinata yang masih terus setia mengikuti langkah pria didepannya.

"Aku ingin menunjukan sesuatu yang indah kepadamu, Hinata. Emm meskipun kamu lebih indah sih hehe" ucapnya dan lalu memamerkan cengiran khasnya.

"Tenang saja, Hinata. Tidak ada apa-apa disana.. Okee dari sini tutup matamu." Jelas Naruto ketika melihat raut wajah Hinata yang sedikit khawatir. Lalu dia mengeluarkan kain berwarna merah panjang dan menutup mata Hinata dengan kain itu. Mengikatnya pelan agar tidak menyakiti wanitanya. Ya, Hinata adalah wanita Naruto mereka sudah melakukan itu sebanyak tiga kali. Dan mungkin akan melakukannya lagi, namun entah kapan.

"Aku tidak bisa melihat Naruto-kun"

"Aku akan menjadi matamu saat ini Hinata, jangan lepaskan pegangannya" ucap naruto yang terus berjalan maju sambil tetap menggenggam tangan halus Hinata.

Beberapa menit berlalu namun tempat yang Naruto tuju tak juga sampai, Hinata masih tetap menggenggam erat tangan Naruto sesekali kaki mungil itu tersandung ranting ataupun batu kecil namun karna kesigapan Naruto yang terus menjaga Hinata agar tidak sampai terjatuh. "Naruto-kun" panggilnya

"Yaa.. sudah sampai"

"Apa boleh ku buka penutup mata ini Naruto-kun?"

"Umm.. biar ku bantu" lalu Naruto berjalan ke belakang Hinata dan melepaskan perlahan ikatan yang melilit dibelakang kepalanya.

Mata Hinata mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam manik amethyst Hinata. Dia tertegun sebentar lalu mengedipkan matanya lagi, seakan tidak percaya apa yang dia lihat "Naruto-kun"

"Hmm.."

"I-ini.."

"Kau menyukainya?" Tanyanya lalu melingkarkan tangannya dipinggang Hinata, menempatkan dagunya dipucuk kepala sang wanita.

"Uumm" angguk Hinata setuju "ini indah sekali Naruto-kun" jelasnya yang sekarang berada di padang bunga matahari.

Naruto sengaja membawa Hinata kesini hanya untuk memberitahu pada wanitanya bahwa ada tempat indah yang akan menjadi kenangan bersamanya ketika dia telah berangkat menuju negara yang sangat jauh.

"Tapi, kenapa kita kesini?" Tanya Hinata lalu mengangkat kepalanya keatas dia bisa melihat dagu tegas Naruto saat ini.

"Ingin saja. Seminggu lagi aku akan pergi ke Belanda. Aku ingin diwaktu ku yang tersisa saat ini aku habiskan bersama orang yang paling aku cintai" Naruto memutar tubuh Hinata perlahan. Mengelus pipi putih itu dengan tangannya. "Aku mencintaimu, Hinata"

"Aku juga mencintaimu, Naruto-kun" lalu Naruto mengikis jarak yang ada diantara mereka. Mendekatkan wajahnya dengan wajah Hinata, Seakan tahu apa yang akan terjadi Hinata memejamkan matanya tak lama setelah itu benda kenyal milik Naruto menempel dimiliknya.

Mereka saling melumat satu sama lain dari mulai lumatan-lumatan halus sampai menuntut, tangan tan naruto menyelinap dibalik helai indigo Hinata membelai sensual pundak belakang lalu naik ke belakang leher. Menggigit pelan bibir bawah Hinata guna memberi jalan pada sang raja, lidah Naruto mulai mengabsen semua yang ada didalam mulut Hinata. Semakin lama ciuman itu semakin menuntut dan ganas. Hinata yang mulai kehabisan oksigen memberi tarikan pelan pada surai pirang Naruto.

A Long Time (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang