Lima

933 131 6
                                    

Sepasang manik safir itu terus menatap wanita disebelahnya. Menuntut penjelasan dengan apa yang terjadi selama ini, kenapa? Bahkan dia tidak punya hak untuk apapun.

"Jangan temui aku lagi" jelas Hinata yang masih tetap menatap lurus kedepan

"Kenapa? Apa yang salah?"

"Kita."

"Hah..  "

"Dari dulu seharusnya aku sadar, bahwa hubungan kita adalah kesalahan, Naruto"

"Apa yang kau bicarakan, Hinata. Kau bahkan menghilang, tak memberi kabar kepadaku ketika aku berada di Bel—"

"Yaa.." Hinata langsung memotong ucapan Naruto. Begitu berat. Dia memejamkan matanya erat menarik napas panjang lalu menghembuskannya dengan perlahan "yaa.. aku memang bukan wanita yang baik untukmu, aku menghilang tanpa kabar setelah kau berada di Belanda. Maaf, tolong lupakan aku"

"Tidak bisa." Hinata berbalik saat dirinya hendak melangkah.

"Siapa anak itu Hinata? Apa kau sudah menikah?"

Ah bahkan sibodoh ini tidak menyadari sesuatu.

"Ya, aku sudah menikah. Jadi lupakan aku" ucap Hinata lalu pergi meninggalkan Naruto seorang diri.

"ARRRRGGGHH!!!! SIAL!" Menarik kencang surai pirangnya "kau pasti tahu sesuatu, teme" ucapnya seraya bangkit dari posisi duduknya dan meninggalkan tempat itu.

Sementara Hinata sudah sampai di Kafe, menelusuri setiap inci ruangan ber cat biru muda, mencari seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya.

"Boruto sudah pulang Hinata" ucap Sakura yang masih setia menunggu sampai Hinata kembali "aku menyuruh supirku untuk mengantarkan Sarada serta Boruto"

"Terimakasih." Lirihnya, seketika kakinya melemas. Hinata jatuh terduduk menangis sejadi-jadinya menumpahkan semua rasa sakit yang ada. Hinata pikir, ia telah mengeluarkan semua rasa sakitnya saat bersama Sakura namun nyatanya bertemu kembali dengan pria nya membuat hatinya kembali hancur.

"Sssttt... Hinata sudahlah" jelas Sakura menenangkan Hinata

"Hiks.. rasanya.. hiks.. sakit sekali. Kenapa sesakit ini sakura.. hiks..." Hinata terus meracau untung saja saat itu Kafe sedang tutup Ino sengaja menutupnya sebelum pergi menemui suaminya.

Sakura masih terus memeluk sahabat indigonya, memejamkan matanya. Berharap emosinya tidak tumpah saat itu.

"Ku antar pulang, okey?" Ucap Sakura saat mengetahui Hinata sudah tidak sehisteris sebelumnya.

Hinata menghapus air matanya, punggungnya masih bergetar "terimakasih sakura-chan"

"Kita teman, apa kau lupa? Ayo pulang aku sudah menghubungi Ino agar kau bisa pulang lebih awal"

"Sekali lagi terimakasih" ucapnya lalu memandang sakura dengan tatapan teduh Sakura yang seakan terhipnotis membuatnya mampu merasakan apa yang Hinata rasakan selama ini.

° ° ° ° °

Naruto memarkirkan mobil Veneno Roadster nya di basement sebuah kantor, dia sudah mengunjungi kantor ini tadi namun harus kembali lagi demi mendapatkan apa yang harus dia tahu.

Dia berjalan menuju lobby tidak perlu mengunjungi resepsionis yang berada didepannya, Naruto memasuki lift menekan angka 25 berharap dirinya cepat sampai diruangan sahabat ravennya itu.

"Kenapa kau kembali, dobe?"

"Jelaskan." perintahnya

A Long Time (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang