A Long Time (END)

Tiga Puluh Empat

🍂🍂🍂

"Shion!"

Wanita itu tersenyum lalu berjalan memasuki ruangan bercat abu-abu. Mendudukan dirinya di kursi kosong didepan Shikamaru.

"Aku datang untuk menjemput calon suamiku".

🍂🍂🍂

Hari ini Naruto memutuskan untuk pergi kekantor karena mendapatkan pesan dari Shikamaru yang membuat dirinya sangat terkejut. Pasalnya untuk apa wanita itu datang lagi dalam kehidupannya sedangkan dulu dia sudah membuang Naruto, mengkhianati kepercayaan yang sudah Naruto tanamkan dalam diri.

"Naruto."

"Bagaimana bisa?" Tanya sang pria pada sahabatnya.

"Aku tidak tahu, malam itu ia tiba-tiba saja datang. Akama bilang ada yang mencari ku dan ternyata itu adalah dia"

Naruto mengusap wajahnya kasar. "Lalu"

"Dia sedang hamil."

"Apa!"

Pria berambut nanas itu mengangguk "ini akan semakin rumit dan cuti ku tidak akan turun"

"Kau bahkan masih memikirkan cuti"

Shikamaru mengedikkan bahunya "ini masalahmu, kenapa aku juga ikut pusing memikirkannya"

"Hari pernikahan ku dengan Hinata seminggu lagi, kau urus Shika. Aku sangat yakin dia punya tujuan lain."

Shikamaru mengangguk "akan ku usahakan."

Shikamaru beranjak dari duduknya, melangkah keluar dari ruangan Naruto namun langkahnya harus terhenti ia dikejutkan dengan kedatangan wanita yang semalam sudah menemuinya.

"Kau!"

"Kita bertemu lagi Shika, maaf aku tidak bisa mengobrol lama denganmu. Aku ada urusan lain" berjalan meninggalkan Shikamaru yang bahkan tak bergerak dari tempatnya.

Menatap tubuh Shion yang sudah menjauh, Shikamaru berpikir ia harus cepat menyelesaikan masalah ini meskipun merepotkan.

.
.
.
.

Ketukan pintu terdengar dari luar ruangan, Naruto yang masih fokus pada pekerjaannya tak menghiraukan siapa yang telah masuk ke dalam ruangan.

"Kau sibuk sekali"

Segera mengangkat kepalanya Naruto sangat terkejut mengetahui Shion sudah berdiri disamping kursi yang berada dihadapannya.

"Kau!"

"Hai baby, kau merindukan aku?"

Naruto menatap Shion tajam. Tak menyangka bahwa dirinya bisa bertemu dengan wanita yang dulu pernah mengisi hati Naruto walaupun hanya untuk mengisi kekosongan yang ada.

Melihat salah satu bagian badan sang wanita yang sudah sangat membuncit Naruto paham bahwa Shion sedang berbadan dua.

"Naru, kau pasti merindukan aku kan"