Tiga Belas

855 98 15
                                    

FLASHBACK ON

Tubuh polos tanpa busana itu terlihat begitu menggoda, Naruto yang siap menerkam wanitanya harus menunda menuntaskan libido yang sudah memuncak karna adanya sedikit penolakan dari sang wanita.

"Aku tak bawa pil itu Naruto-kun" Hinata mencoba menahan tubuh sang pria kala dirinya terus saja memutus jarak

"Kau tak perlu pil jika aku akan menikahimu, Hinata" ucap Naruto lalu mengelus pipi itu sensual "jadi? Bolehkah." Terdengar seperti permintaan bukan pertanyaan kala itu.

Hinata hanya mengangguk menyetujui nyatanya tubuhnya pun tak ingin menolak sentuhan dari Naruto, namun otaknya terus saja berbutar hal-hal yang tak ia inginkan terjadi.

"Aah..~" teriakan Hinata menggema di ruangan apartment tatkala milik sang pria menyatu dengan miliknya, seperti menjadi melodi yang indah Naruto sangat menyukai suara desahan Hinata.

"Jangan ditahan, kau begitu sexy kala mengeluarkan desahan itu sayang" ucapnya dengan nada sensual, sedikit menggigit kuping Hinata yang membuat sang wanita merasakan sensasi yang begitu menggairahkan

"Enghh..~"

Mulai menggerakan perlahan pinggulnya, Naruto mendekatkan dirinya pada kedua payudara Hinata yang begitu menggoda. Membelainya perlahan lalu memasukannya ke dalam mulut memainkan puting berwarna merah muda itu dengan lidah hangat Naruto seakan tak ingin melewatkan apapun yang dimiliki sang wanita tangan kanan pria itu terus memijit payudara satunya, meremasnya pelan sesekali memilin puting itu dengan jemarinya.

Seakan terbuai dengan lembutnya sentuhan sang pria juga gerakan intens yang ia berikan, Hinata tak sanggup lagi menahan apa yang akan keluar dalam tubuhnya ia sudah diambang batas

"Aah.. lebihhh cepat.."

Seakan mendapat perintah Naruto hanya tersenyum lalu mempercepat gerakannya

"Aaaah..~" ucap sang pria kala miliknya semakin dijepit kencang oleh tubuh bagian bawah sang wanita.

"Kau, Nikmat sekali hime eenggh.."

"Aku akan keluar.."

"Aaah..~" tubuh Hinata menggelinjang seakan merasakan kenikmatan yang sungguh dalam, Naruto memperlambat gerakannya merasakan miliknya tercengkram begitu kuat didalam sana.

Dada Hinata turun naik, peluh sudah membasahi keduanya ia sudah sangat lelah padahal ini baru sekali pikirnya. Namun tidak dengan sang pria, Naruto mulai menggerakan pinggulnya lagi membuat tubuh Hinata ikut bergerak dibawahnya. Payudara yang besar itu seakan memanggil-manggil Naruto untuk segera ia jamah. Aah Hinata begitu memabukan.

"Naruhh.. ahhh~ diluar saja yaa" ucap Hinata tatkala melihat gerakan Naruto yang semakin cepat ia tahu betul sang pria sudah mencapai puncaknya. Namun seakan tuli Naruto tidak mendengarkan permintaan wanitanya.

"Kau.. sungguh.. aaahhhhh~" tak dapat menahannya Naruto mengeluarkan semua cairannya didalam milik Hinata, wanita itu hanya mampu memejamkan matanya erat merasakan cairan yang begitu banyak keluar dari dalam dirinya. Aah ini nikmat sekali.

Mengecup pelan kening wanita yang masih berada dibawahnya "tak apa. Jika terjadi sesuatu aku akan bertanggung jawab penuh" memberikan senyuman yang memabukan untuk sang wanita lalu "sekali lagi ya, hime"

Mencubit dada bidang diatasnya "selalu saja tidak puas" ucapnya lalu mengerucutkan bibirnya. Bahkan penyatuan dibawah sana belum terlepas.

"Deal" tanpa menunggu persetujuan dari sang wanita Naruto mulai menggerakan kembali pinggulnya. Hinata yang terkejut dan tidak bisa menolak hanya mampu mengikuti irama dari pria yang masih berada diatas tubuhnya

A Long Time (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang