Chapter 20: Going Home

4.4K 784 92
                                    

Sudah jam 9 malam, Seulgi dan Jisoo sedang beristirahat di ruang tamu. Mereka membantu Ibu Jennie memasak untuk makan malam dan masih menunggu keduanya pulang. Ayah Jennie sedang sibuk menonton sepak bola dan bahkan Jisoo pun ikut menyemangati pemain sepak bola kesayangannya itu. Keduanya sangat nyaman berada di dalam rumah karena orang tua Jennie juga menerima mereka sebagai keluarga.

Ding dong~

Seseorang menekan bel pintu, Seulgi yang tidak melakukan apa-apa bangkit dari sofa.

"Aku akan membukanya" kata Seulgi pada Ibu Jennie.

"Terima kasih, Seulgi" dia tersenyum.

Seulgi berjalan menuju pintu, dia mengira itu Lisa dan Jennie. Dia menggaruk kepalanya dan membuka pintu.

"Hei, bolehkah aku tahu, apakah Je-" Seulgi tidak membiarkan pengunjung itu menyelesaikan kalimatnya ketika dia dengan agresif menutup pintu.

"Ya Tuhan" kata Seulgi dan bersandar pada pintu. Dia merapikan dirinya sendiri dan jantungnya berdebar kencang. "Fuck, apa yang harus aku lakukan?" Seulgi bertanya pada dirinya sendiri. Gadis yang dilihatnya di depan pintu adalah gadis yang tidak sengaja ia tabrak di tengah jalan, singkatnya, orang yang dia suka.

"Seulgi, siapa itu?" Jisoo bertanya padanya. Seulgi memegangi dadanya dan wajahnya memerah. Jisoo memperhatikan reaksinya dan dengan cepat berjalan ke arahnya dan menyentuh dahinya. "Apa kau sakit?" Tanya Jisoo.

"Sakit cinta" kata Seulgi, dia merasa seperti melayang di atas awan.

Ding dong~

Bel pintu terdengar lagi, Seulgi tersentak ketika Jisoo mencoba membuka pintu.

"Tetap di sana! Oke?" Seulgi mengangkat tangannya untuk menghentikan Jisoo. Jisoo bingung karena tindakan Seulgi yang tiba-tiba.

Seulgi membuka pintu dan kepalanya disandarkan di tangannya kemudian sikunya disandarkan di kusen pintu berusaha menjadi lucu.

"Hei aku minta maaf sebelumnya tapi kau bisa memanggilku, Seulgi" Seulgi menggoyangkan alisnya dan menawarkan tangannya yang dengan cepat dia terima.

"Aku Irene" dia tertawa terbahak-bahak karena kelucuan Seulgi. Seulgi sangat senang ketika Irene mengatakan nama aslinya dan akhirnya dia bisa memanggil gadis impiannya dengan nama aslinya. Jisoo mengintip di belakang Seulgi dan dia dengan cepat memukul kepalanya.

"Kau menggodanya!" Jisoo berteriak padanya.

"Irene! Masuklah! Jennie akan segera pulang" ibu Jennie membawanya ke ruang tamu.

Seulgi dibiarkan membeku karena kecantikan Irene. Tangannya masih terulur dan bahkan tidak bisa bergerak. Dia merasakan surga di sampingnya dan dia pikir tubuhnya terbang ke seluruh angkasa.

"Sakiti saja aku Jisoo, aku tidak peduli. Aku melihat bidadari" kata Seulgi dan menjatuhkan diri ke tubuh Jisoo. "Aku bisa mati sekarang" tambah Seulgi dan memeluk tangannya.

"Apa yang salah denganmu?!" Jisoo dengan kesal bertanya padanya. Dia mendorong Seulgi dengan sangat keras tetapi Seulgi dengan cepat mendapatkan kembali posturnya dan berlari menuju ruang tamu untuk mencari perhatian Irene.

Jisoo hendak menutup pintu ketika dia melihat seseorang yang membuat matanya membentuk bentuk hati. "Malaikat lainnya.." katanya. Semuanya berjalan lambat, rambut Rosé melambai saat angin bertiup, dia berjalan menuju Jisoo dan tubuhnya berkilauan.

"Hei" Rosé mendekatinya.

"Kau bisa membawaku sekarang" gumam Jisoo.

"Maaf? Apa yang baru saja kau katakan?" Rosé terkekeh, Jisoo tidak merespon sehingga Rosé mengguncang tubuhnya. "Apakah kau baik-baik saja?" Dia bertanya dengan cemas.

You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang