"M-Mother.. Kenapa kamu menungguku?" Lisa bertanya, dia mengalami sulit bernapas dan bahkan tidak bisa fokus karena tangannya berada di posisi yang berbeda.
"Kemarilah" perintah Ratu dan berjalan menuju balkon kamar Lisa.
Lisa tidak bisa menginjakkan kakinya karena cemas rasanya ingin muntah. Hanya ada satu pikiran yang melintas di kepalanya, pikiran bahwa dia ketahuan oleh Ratu. Dia bahkan tidak dekat dengan Ibunya karena sejak dulu Raja akan melatihnya seperti seorang Pangeran sebagai pewaris takhta.
Lisa berhasil menghampiri sang Ratu, angin berhembus tapi tetap saja keringat Lisa bercucuran. Dia meletakkan kedua tangannya di pagar balkon dan melihat ke bawah, penjaga sedang berbaris dan memeriksa seluruh tempat.
"Sejak kapan? Sejak kapan kamu memutuskan untuk menyelinap keluar dari istana?" Sang Ratu bertanya dengan nada suaranya yang tegas.
"Mother.." Lisa bergumam dan menghela napas, dia tidak tahu harus berbuat apa.
"Katakan saja padaku Lisa.. aku tahu segalanya" acapnya.
"Dari mana kamu tahu?" Lisa mengerutkan kening, dia punya firasat Jin Young menceritakan semuanya padanya, mungkin Jin Young kesal karena ketiganya tidak pulang.
"Itu tidak penting.. sekarang katakan padaku" Ratu menatapnya, Lisa menunduk dan meremas tangannya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika dia mengatakan yang sebenarnya. "Lisa.." Ratu memanggilnya dan hendak berjalan ke arahnya ketika Lisa berbicara dan berjalan mundur untuk menghindarinya.
"Maaf.." Lisa mencengkeram pakaiannya.
Sang Ratu berjalan ke arahnya perlahan dan membelai punggungnya. Dia melihat bagaimana air mata Lisa jatuh, dia tidak berniat untuk meneriakinya, dia hanya ingin tahu yang sebenarnya karena dia takut Raja akan tahu tentang ini.
"Berhentilah menangis.." Kata Ratu dengan lembut dan Lisa dengan cepat memeluknya.
"Mother.. tolong jangan beritahukan ini pada Ayahku.. please.." Lisa menangis, dia takut pada Ayahnya ketika dia ingat terakhir kali dia ketahuan mengirim surat kepada Nini. Dia tidak ingin terjadi lagi.
"Ssshhh.. kamu tidak perlu mengemis atau bahkan menangis di depanku, Putriku" Sang Ratu menenangkannya dan membelai rambutnya, Lisa berhenti menangis tetapi air matanya masih jatuh. "Putri sulung tidak boleh menangis seperti itu.." Ratu tertawa.
Lisa tidak tahu bahwa Ratu tidak akan meneriakinya. Lisa menarik diri dari pelukan dan Ratu menyeka air matanya dengan senyum manis terbentuk di bibirnya.
"Aku berjanji tidak akan memberi tahu Ayahmu tapi aku tidak bisa berjanji untuk membantumu menyelinap keluar dari istana dan juga aku tidak bisa berjanji untuk tidak memberi tahu ayahmu jika dia mengetahui semuanya dan bahkan curiga bahwa aku membiarkanmu" kata Ratu, Lisa menatapnya dengan tatapan bingung.
"Kenapa? Kamu tahu itu dilarang, kenapa kamu membiarkanku?" Dia bertanya.
"Kamu bukan anak kecil lagi Lisa, aku akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu inginkan dan jika hari itu tiba semua larangan yang kamu lakukan ketahuan, aku harap kamu cukup baik untuk menghadapi konsekuensinya.. kamu tahu apa kemampuan Ayahmu. Kamu akan belajar, aku tahu dan mungkin jika hari itu tiba, kamu lebih kuat dari sebelumnya" seru Ratu, dia memperbaiki syalnya dan menatap Lisa tanpa ekspresi. "Awalnya, saat aku mengetahui semuanya, aku panik. Aku khawatir sesuatu mungkin terjadi padamu dan pada saat yang sama, aku marah karena kamu melanggar aturan tetapi aku memikirkannya lagi, aku akan tutup mulut dan membiarkanmu melakukannya tetapi aku tidak bisa berjanji untuk membantumu ketika Ayahmu tahu.. dalam waktu kurang dari setahun, kamu akan duduk di atas takhta Lisa.. kamu harus merenungkannya.. itu tanggung jawab besar" Ratu menjelaskan padanya, Lisa mengangguk perlahan dan memberikan Ratu senyum lembut dan memeluk dia untuk terakhir kalinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/285096303-288-k570400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfic"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...