"K-Kau tidak perlu" Lisa menahan ibu Jennie saat dia akan berlutut di depannya. Jin Young ada di belakangnya, melihat sekeliling tempat itu dan memeriksa apakah aman berada di sini.
"Lady L-Lisa" dia tergagap.
"Bukankah tidak sopan jika kau tidak membiarkan Sang Ratu masuk?" Jin Young bertanya yang membuatnya tersentak.
"S-Silakan masuk" dia memimpin jalan dan diikuti oleh Lisa.
Lisa menoleh ke belakang dan melihat Jin Young lalu dia mengangguk, memberi isyarat untuk tetap diluar rumah dan mengamankan seluruh tempat.
"A-apa yang kau inginkan? Kopi? Ju-"
"Hei. Tenanglah Mrs. Kim, ini hanya aku, Lisa yang selalu menerobos masuk ke dalam rumahmu" Lisa tersenyum kecil untuk membuatnya tenang. "Air saja" katanya dan duduk di sofa.
Ibu Jennie dengan cepat mengambil segelas air dan membawanya ke Lisa.
"Terima kasih" ucap Lisa.
Lisa benar-benar tidak nyaman karena dia tidak tahu harus bertindak atau berkata apa kepada ibu Jennie. Ketika Jennie memilih Kai daripada dia, dia tidak pernah kembali dan tidak pernah muncul untuk berpamitan kepada Orangtua Jennie.
"Apa yang membuatmu ke sini?" Ibu Jennie bertanya padanya.
Lisa meminum segelas air dan menghela napas. "Aku ingin mengunjungimu dan suamimu sebelum aku kembali ke Istana" dia berkata.
"Kami baik-baik saja, Yang Mulia" ucapnya dengan hormat yang membuat Lisa tertawa kecil.
"Kau tidak perlu memanggilku seperti itu" kata Lisa padanya.
Dia hendak membalas ketika mereka mendengar suara keras di lantai atas, sepertinya sesuatu yang besar jatuh ke lantai. Ibu Jennie segera berlari ke atas, meninggalkan Lisa di ruang tamu.
Lisa mendengar obrolan pelan dan keluhan di lantai atas. Dia melihat keluar dan melihat para penjaga sedang berbincang, dia ingin menunggu ibu Jennie tetapi tubuhnya tidak bekerja sama saat bergerak tak terkendali menuju tangga. Dia berjalan sampai dia melihat kamar terbuka di mana dia mendengar beberapa pembicaraan di dalamnya.
"Kita bisa melakukannya, satu dua tiga" Mrs. Kim mengerang.
Lisa berjalan menuju kamar dan matanya terbelalak saat melihat pemandangan tak terduga yang tidak ia sangka akan terjadi.
"A-apa.. Apa ini?" Lisa bertanya dengan mulut terbuka sambil melihat sekeliling ruangan. Banyak tangki oksigen di dalam dan beberapa botol obat. "Biarkan aku membantumu" Lisa tersentak ketika dia melihat Mr. Kim di lantai. Dia membuatnya berbaring di tempat tidur lagi.
"Sudah kubilang jangan bergerak! Jika kamu menginginkan sesuatu maka aku akan mengambilkannya untukmu!" Mrs. Kim meneriakinya, meskipun dia marah, kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya.
"L-Lisa.. apakah itu kau?" Dia tergagap saat menggapai wajahnya.
Lisa tidak bisa bergerak karena apa yang dia saksikan. Tetap saja, itu sedang dalam proses tenggelam di dalam kepalanya.
"Apa yang terjadi padamu, Mister Kim?" Dia bertanya padanya.
Ibu Jennie bersandar ke tempat tidur untuk menyeka keringat suaminya.
"Dia mengidap kanker paru-paru stadium 4.." kata Mrs. Kim dengan nada suaranya yang rendah.
Mr. Kim tertawa kecil tetapi dia batuk dengan cepat. Ibu Jennie mengelus punggungnya untuk membuatnya tenang.
"Apakah kau.. apakah kau bercanda?" Lisa mencibir dan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. "Jangan membodohiku" dia menambahkan dan menggelengkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfic"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...