Chapter 82: Anger

3.6K 711 96
                                    

Lisa POV

Kami tiba di kapel satu jam setelah kami pergi. Aku tidak bisa melupakan bencana apa yang telah dilakukan oleh warga setempat di rumah Jennie, aku masih bertanya-tanya mengapa mereka melakukannya. Ini masih menjadi pertanyaan bagiku dan semua orang. Anjing yang aku berikan kepada Jennie ada di sana, mencari Jennie mungkin. Dia menjaga rumah, aku ingin membawanya bersama kami, tetapi aku pikir tidak boleh ada anjing di sini. Ketika Jennie pingsan sebelumnya, aku tidak tahu harus berbuat apa. Jika aku bisa menanggung semua rasa sakit yang dipikul Jennie, aku akan melakukannya. Kurasa dia mendengar apa yang aku dan Hyun Suk bicarakan sebelumnya, aku tidak menduganya. Aku ingin menghindari pertanyaan itu tapi aku tahu dia akan curiga, jika aku tahu bahwa aku akan mengkhianati Ayahku sendiri sebelumnya, aku seharusnya tidak mengatakan kebohongan itu karena aku yakin Hyun Suk tahu segalanya sekarang. Aku yakin Ayahku mengirimnya ke sini.

Aku membuka pintu kapel dan berjalan masuk, aku melihat pasukannya di depan mereka mengarahkan senjata mereka pada ketiganya. Yang membuatku semakin marah saat melihat Hyun Suk, menyakiti Jennie dan ibunya. Darahku mendidih sampai aku ingin membunuhnya.

"Yang Hyun Suk!" Aku berteriak.

Semua orang melihat ke arahku, para penjaga menjadi ketakutan dan dengan cepat menurunkan senjata mereka. Jin Young dan keduanya masuk ke dalam, Jisoo Unnie dan Seulgi berlari ke arah orang yang mereka cintai dan memeluk mereka.

"Yang Mulia.." dia berkata dan melepaskan keduanya.

Aku segera berlari ke arah Jennie dan memeriksanya. "Kau baik-baik saja?" Tanyaku sambil memeriksa lengan dan wajahnya. Aku menatap Mrs. Kim dan dia terlihat ketakutan, aku kembali memeriksa Jennie dan yang bisa kulihat hanyalah air mata yang mengalir di pipinya.

Aku mengatupkan rahangku dan melihat mereka, mereka menundukkan kepala. Aku berjalan ke arah Hyun Suk dan meraih kerahnya, dia mendorongku untuk membunuhnya.

"Beraninya kau melakukan itu? Hah?" Aku mengertakkan gigi, mataku terbakar apai. Aku masih mengendalikan diri untuk tidak melemparkannya di depan mereka, beberapa warga setemlat mungkin melihatku melakukannya.

"M-maaf Y-Yang Mulia. Mereka ti-tidak menghormati saya.." dia tergagap. Dia tidak menatap mataku, aku yakin dia tahu apa yang akan terjadi padanya jika dia melakukannya.

"Kenapa mereka harus menghormatimu? Kau bahkan tidak menghormati pemakaman ayah Jennie!" Chaeyoung berteriak, hampir mematahkan tenggorokannya sendiri. Aku bisa merasakan kemarahan pada suaranya. Aku melihat kembali ke arah Jennie dan melihat bagaimana dia memeluk ibunya, mereka gemetar ketakutan.

"Kau bahkan menyakiti mereka! Bagaimana kau bisa melakukan itu! Kau bahkan menodongkan pistol pada kami!" Tambah Irene. Seulgi mengepalkan tinjunya dan menggigit bibir bawahnya karena marah.

Aku mencengkeram kerah Hyun Suk sangat erat, aku melihat bagaimana dia meringis kesakitan tapi aku tidak peduli.

"Kau harus pulang" kataku dan mendorongnya. Dia jatuh ke lantai dan mendapat bantuan dari pasukannya. "Pastikan saja kau bersama orang yang melindungimu karena jika tidak, kau tidak akan melihat siapa pun lagi" aku memperingatkannya.

Para penjaga berlutut di depanku dan meminta maaf, tetapi aku tidak peduli dengan mereka. "Kemasi semua barang kalian ketika kalian kembali ke Keraton dan aku tidak ingin melihat wajah kalian melayani Royalti" kataku dengan nada suara yang berwibawa.

"Tapi Yang Mulia it-"

"Aku tidak peduli bahwa kalian melayani Ayahku. Jika aku mengatakan apa yang harus kalian lakukan, kalian akan melakukannya karena jika tidak, aku bersumpah demi Tuhan bahwa aku tidak akan ragu untuk menarik pelatuk dari pistol yang kalian bawa.. tepat di depan keluarga kalian sendiri" ancamku. "Pergi!"

You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang