《2》

1.8K 192 10
                                    

Minho menghela napas melihat pria itu, dia lalu menarik lembarannya.

"Kau akan menyewakannya?" Tanya pria itu pada Minho. Dengan wajah malasnya Minho langsung menggeleng.

"Tidak jadi" ujarnya, lalu dia memberi hormat dan memutuskan untuk pergi dari sana.

Pria dengan kacamata itu langsung mengikuti Minho. Dia mencoba untuk menghentikan pria itu.

"Tunggu dulu, kenapa tidak jadi?" Tanya pria itu. Minho kemudian memutar bola matanya lalu berbalik.

"Aku akan menyewanya" kata pria itu dengan cepat. Minho langsung menggeleng pelan.

"Aku akan membayar dua kali lipat" pria itu mencoba untuk bernegosiasi. Mendengar itu membuat Minho berbinar.

"Baiklah setuju" kata pria itu sambil menjabat tangan pria itu.


🌹🌹🌹


"Akhirnya kau tenang" guman Minho sambil tertidur di kasurnya. Akhirnya beban yang ada di kepalanya kini hilang.

"Tapi dia yang menyawanya, Hmmm aku rasa tidak masalah" gumam Minho sambil menatap ke arah langit kamarnya.

"Ini" pria itu menyerahkan form data diri pada Minho sambil membawa kopernya.

"Tuan Bang Chan apa anda benar-benar akan menyewa kan?" Tanya Minho memastikannya lagi.

"Buktinya aku sudah membawa barang-barang ku" kata pria itu sambil tersenyum ramah. Minho lalu mengangguk dan membantu pria itu membawa barangnya.

"Wahh ternyata rumah mu cukup bagus" pria itu mencoba untuk memujinya. Minho hanya mengangguk saja mengiyakannya.

"Tuan kamar anda di sini" kata Minho sambil membukakan pintu.

"Terima kasih" jawab pria itu lalu dia masuk membawa kopernya.

Untuk pertama kalinya Minho diam di rumah saat malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya Minho diam di rumah saat malam hari. Biasanya dia akan pergi keluar dengan teman-temannya.

"Apa aku boleh minta segelas air?" Suara itu membuat Minho terkejut. Pria bermarga Lee itu mengangguk dan keluar dari kamarnya.

"Maaf aku mengganggu mu belajar" gumam pria Bang itu. Minho menggeleng lalu dia memberikan segelas air pada pria itu.

"Nanti jika anda haus bisa ambil sendiri di sini ya" kata Minho. Chan langsung menganguk pelan sambil tersenyum ramah.

Minho menatap penampilan pria itu, menggunakan kacamata, kardigan benar-benar sangat membosankan.

"Terima kasih" kata Chan sambil memberikan gelasnya. Minho mengangguk lalu dia pergi dari sana.

"Aku rasa kita satu Universitas, aku masih mahasiswa kau bisa memanggil ku kakak" suara itu membuat Minho memutar bola matanya.

"Baik kak Chan" kata Minho dengan senyuman yang memaksa.



RED ROSE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang