《10》

1.2K 147 11
                                    

"Kau tidak apa aku tinggal kan?" Tanya Chan pada pria itu. Minho menganguk cepat, Chan lalu mengusap rambut pria itu. Semakin lama Minho semakin manis dilihatnya.


🌹🌹🌹

"Sampai kapan pun aku tidak akan membiarkan Chan menikah dengan pria itu" kata ayah Chan penuh amarah.

"Maaf menganggu Tuan, kami sudah menemukan Tuan Chan" kata pria itu.

"Bagus, saat Chan tidak ada singkirkan pria itu. Bunuh dia" kata pria itu tanpa belas kasihan.

"Arghh" jerit Minho saat tangannya terkena sayatan pisau. Pria itu langsung memasukan jarinya itu ke dalam  mulut.

"Seharuskan aku belajar memasak sejak dulu" kata Minho. Saking sibuknya, pria itu tidak menyadari seseorang tegah masuk ke dalam rumahnya.

"Arhh" tiba-tiba kepalanya dihantam oleh benda berat yang membuatnya jatuh ke lantai.

"Bawa dia" kata pria itu.

Chan menghela napas, saat menyadari ponselnya masih tertinggal di rumah Minho. Dia kemudian berbalik untuk mengambilnya. Namun saat pria itu sampai, dia melihat pintu itu tidak terkunci.

"Minho" panggil Chan.

Mata pria itu melotot saat Chan melihat darah berceceran di lantai rumahnya. Dengan cepat dia panik, tapi sesuatu membuatnya tahu.

"Ayah kenapa kau sejahat ini" gumam pria itu saat melihat sebuah tanda pengenal milik pegawai ayahnya.

"Ayah!" Teriak Chan penuh amarah saat sampai di rumahnya. Jujur saja dia tidak bisa diam sekarang.

"Di mana kau membawa Minho?" Tanya Chan dengan sarkas.

"Aku sudah menyingkirkan dia" kata pria itu tanpa berdosa. Amarah Chan kembali naik, dia benar-benar tidak bisa berpikir jernih.

"Cepat katakan! Jika sampai aku kehilangan anak ku, kalian juga akan kehilangan anak kalian ini. Aku bisa melakukan apapun yang kalian tidak duga" ancam Chan kemudian dia pergi dari sana.

"Aiss anak itu, kenapa dia jadi pembangkang sekarang" kata pria itu. Dia lalu mengambil ponsepnya dan menelepon seseorang.

"Jangan bunuh dia, lepaskan dia" kata pria itu.

Minho menahan sakit saat mereka memukuli dirinya. Dengan napas terengah-engah dia mencoba untuk bertahan.

"Tolong lepaskan aku" kata pria itu sambil memejamkan matanya.

"Aiss bos menyuruh kita melepaskan dia" kata pria yang menyiksa Minho.

"Berbicalah pada Tuan Chan" kata pria itu sambil menyodorkan ponselnya.

"Chan Tolong" kata Minho. Setelah itu mereka membiarkan ponsel itu di samping Minho agar Chan bisa melacak keberadaan pria itu.

Chan benar-benar terkejut melihat Minho tengah terbaring dengan penuh luka di tubuhnya.

"Minho" Teriak pria itu. Tiba-tiba mata milik Minho terbuka.

"Aku kira kau tidak akan datang" kata Minho. Chan menggeleng lalu dia membawa Minho aka bridal pergi dari sana.

Dengan wajah cemasnya Chan melangkah menuju ke ruangan kerja ayahnya. Pria itu benar-benar murka karena dia telah menyakiti Minho.

"Apa yang ayah lakukan pada Minho?" Tanya pria itu saat sampai di sana. Seorang pria paruh baya saat itu tengah asik memainkan laptopnya.

"Hmm ternyata anak ku sampai" kata pria itu tanpa merasa bersalah. Hal itu sukses membuat Chan semakin marah.

"Aku berbicara pada ayah tadi" Teriak Chan kesal.

RED ROSE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang