《16》

1.1K 129 19
                                    

Seharian ini Minho hanya diam saja di rumah. Agar tidak bosan dia melakukan pekerjaan rumah selagi menunggu Chan datang. Pria Bang itu sudah mendapatkan pekerjaan, hal itu membuat dirinya sangat sibuk dan pergi pagi lalu pulang malam.

Namun saat Minho membawa selimut kotor itu dari luar kamar, dia benar-benar terkejut melihat Chan sudah ada di depan pintu.

"Kenapa kau sudah pulang?" Tanya Minho terkejut. Chan tersenyum lalu dia mendekat dan mengambil selimut yang Minho pakai.

"Hari ini kan kau harus mengecek kandungan mu" kata pria itu. Minho tersentak, jujur dia sangat lupa.

"Ahh aku lupa, maafkan aku. Aku akan segera bersiap" kata Minho panik. Chan kemudian memegang tangan Minho.

"Jangan tergesa-gesa santai saja Minho" kata pria itu sambil memperlihatkan sebuah senyuman pada Minho. Minho saat itu meneguk salivanya.

"Chan" panggil Minho, pria Bang yang tengah membaca buku itu menoleh. Seketika membuat hari Minho berdebar.

 Seketika membuat hari Minho berdebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal itu membuat Minho menjadi gugup, dia lalu menundukan kepalanya seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hal itu membuat Minho menjadi gugup, dia lalu menundukan kepalanya seketika.

"Kau kenapa?" Tanya Chan sambil menutup bukunya. Minho lalu meneguk salivanya dan menggeleng pelan.

"Ayo pergi!" Ujar Minho.

Karena sempat hujan membuat suasana kota menjadi basah dan lembab. Suhu juga agak menurun membuat semua orang harus berpakaian lebih tebal saat itu.

"Kandungannya baik dan sehat, beberapa minggu lagi bayi kalian akan segera lahir" kata sang dokter. Hal itu membuat Minho dan Chan tersenyum.

"Saya akan memberikan beberapa vitamin, jangan lupa untuk meminumnya" kata pria itu pada Minho.

Chan mengeratkan tangannya menggandeng Minho berjalan di lorong klinik itu. Minho menatap wajah pria itu sesekali. Tapi saat Chan melihat Minho, pria manis itu seperti membuang muka.

"Kau kenapa?" Chan tiba-tiba berhenti berjalan, refleks Minho menggeleng pelan sambil terkekeh.

Chan lalu tersenyum, dia kemudian mengeratkan syal yang dipakai Minho yang agak longgar.

RED ROSE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang