《24》

1.2K 114 1
                                    

"Kenapa kau membawa ku ke sini?" Tanya Minho saat Chan menghentikan mobilnya.

"Mungkin kau akan percaya pada ku saat ibu yang mengatakannya secara langsung" kata Chan. Minho jujur benar-benar takut ke sana, dia memegang erat bayinya saat itu.

"Aku bersama mu, ayo turun" kata Chan. Minho lalu turun dari sana.

"IBU AYAH!!!!" Teriak Chan, dia sudah benar-benar emosi saat itu.

"Di mana mereka?" Tanya Chan kesal karena tak melihat mereka.

"IBU!! AYAH!!" Teriak Chan lagi, Minho nampak diam menunduk. Dia tak tahu jika Chan bisa semarah itu.

"Ada apa nak?" Tanya sang ibu datang dari kamar. Chan langsung mendekat ke arah wanita itu sambil menggandeng Minho.

"Minho lihatlah ini ibu ku, dia akan mengatakan semuanya sekarang" kata Chan. Terlihat wanita itu nampak tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Apa maksud mu nak?" Tanya wanita itu. Chan lalu mengambil ponsel Minho lalu dia memperlihatkan foto itu pada wanita itu.

"Ini semua rencana ibu kan? Ibu menyuruh Sana untuk berfoto dengan ku dengan posisi ini saat aku tak sadarkan diri dan mengirimkan hasilnya pada Minho. Kenapa ibu melakukan ini? Kau tahu kan aku sangat mencintai Minho?" Tanya Chan. Wanita itu nampak mengelak.

"Chan kenapa kau menuduh ibu? Bukan ibu" kata wanita itu. Chan dengan emosi langsung membuang ponsel itu ke lantai.

"Apa kau harus membawa wanita itu kemari agar kau bicara?!!" Teriak Chan. Hal itu membuat sang ibu terkejut. Di belakang Chan, Minho hanya diam sambil menunduk.

"Karena ibu, hubungan ku dengan Minho" Chan benar-benar tidak bisa mengendalikan diri.

"Kau meneriaki ku karena pria ini?" Tiba-tiba wanita itu mengatakan itu di depan Chan.

"Kau tahu kan aku sangat mencintainya? Kenapa kau mencoba untuk memisahkan kami ibu?" Teriak Chan lagi. Wanita itu nampak meneteskan air mata.

"Ibu katakan bahwa ini rencana ibu, kau membuatku seperti pria yang kotor ibu" kata Chan lagi.

Wanita itu diam membatu, dia hanya mengusap air matanya.

"Chan sebaiknya kita pulang" tiba-tiba Minho mengatakan itu. Jujur saja dia menjadi tidak enak, karena Chan meneriaki ibunya karena dirinya.

"Tidak, sebelum dia bicara kita tidak akan pulang" kata Chan. Minho diam saja mendengarnya.

"Ada apa ini?" Suara itu terdengar, pria paruh baya itu berjalan ke arah mereka.

"Kau berani meneriaki ibu mu karena dia?" Tanya Ayah Chan dengan penuh amarah.

"Aku bertengkar dengan Minho karena ibu, jadi jelaskan ibu" kata Chan.

"Benar kami yang merencanakannya, agar kalian berpisah. Puas? Aku tidak akan pernah merestui kalian" kata pria itu.

"Kenapa ayah? Kenapa? Kau tidak ingin aku bahagia?" Tanya Chan lagi.

"Kau bisa bahagia tanpa pria ini" kata Pria itu. Tiba-tiba saja Leechan menangis di gendongan Minho.

"Hai! Bawa bayi itu keluar!" Teriak pria itu. Minho langsung melepaskan tangan Chan dan pergi dari sana.

"Aku tidak percaya kalian melakukan ini pada ku, baiklah aku akan pergi. Dan ibu kau akan kehilangan putra mu karena kesalahan mu" kata Chan. Lalu dia pergi dari sana dengan penuh kecewa.


"Sayang jangan menangis ya" kata Chan sambil menenangkan pria kecil itu.

"Karena aku kalian bertengkar, aku jadi merasa bersalah maafkan aku" kata Minho sambil menepuk bokong bayinya.

RED ROSE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang