《23》

1K 120 2
                                    

Minho baru bisa bernapas lega, sejak tadi sore Leechan benar-benar rewel membuatnya menjadi sangat kewalahan.

"Jam berapa ini?" Gumam pria itu sambil mengambil ponsenya. Ternyata sudah lebih dari jam 12 malam.

"Chan kenapa belum pulang?" Gumam pria itu, dia lalu mencoba untuk menghubungi suaminya. Namun dia melihat sebuah nomor yang tidak di kenal mengirimkan beberapa gambar padanya.

"Siapa ini?" Tanya Minho.

"Siapa ini?" Tanya Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan khawatir, suami mu aman bersama ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan khawatir, suami mu aman bersama ku.

Melihat itu membuat Minho menegang, seketika sekujur tubuhnya bergetar.

"Siapa ini? Chan? Tidak mungkin" katanya. Dia lalu mencoba menelepon pria itu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif" Minho langsung melepaskan ponselnya dari genggaman tangannya.

Dia langsung ambruk ke lantai lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Malam itu, Minho sama sekali tidak tidur. Hatinya benar-benar sakit dan air mata itu juga tidak keluar saking cemasnya.

Suara langkah kaki itu terdengar dari lantai bawah. Dia tahu pasti itu Chan yang datang, namun Minho mencoba untuk diam saja.

"Minho" panggil Chan sambil membuka pintu kamar mereka. Minho mencoba menyibukkan diri dengan bayinya.

RED ROSE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang