Happy reading♡
+×+
"Gimana nanti kita bareng2 ke Apartnya lia sama senja" Kata vaza , Azka langsung menoleh saat mendengar nama senja
"Harus banget ya ama senja?" Tanya azka
"Ya emang kenapa? Biasanya juga begitu" Balas dara , Farrel menyenggol Lengan azka agar tak keceplosan
"O-h yaudah , pulang sekolah aja"
"Lia mana?" Tanya Jay yang tiba2 datang "Ngapain lo nyari dia?" Tanya farrel balik
"Gw ada urusan ama Dia" Jawab jay "Urusan tentang aria? Bukannya geng lo yang nyuruh kita buat ngelupain?" Tanya dara
Brukk-!
"Polisi nyari gw karna dia kan?!" Tanya jay kesal "Maksud lo?"
"Tadi gw ditelfon bokap gw! Katanya gw yang ngedorong sunghoon! Ini gara2 lia kan? Dimana dia?" Jelas jay
"Kenapa lo sewot? Bukannya bener lo yang ngedorong sunghoon?" Tanya Dhafin
"YANG NGEDORONG SUNGHOON LIA BANGKE!" Balas jay "ELO YANG NGEDORONG TEMEN LO SENDIRI!" Bentak farrel
"Inget ini sekolah" Kata azka
+×+
Disisi lain Lia memainkan handphonenya ditempat aria terjatuh ,Disana masih melangsungkan pencarian
"Mungkin ini bakalan jadi tempat favorite gw"
Lia berjalan jalan di Jembatan itu , Hingga ia Melihat satu orang misterius , Ia menggunakan jubah berwarna hitam
Kepalanya tertutup , tapi tatapannya melihat ke lia , Wajahnya juga tertutup oleh masker , Lia hanya mengerutkan dahinya bingung
Bguhh-!
Seseorang memukul kepala lia menggunakan Tongkat hingga Lia terjatuh tak sadarkan diri , Orang misterius tadi jalan mendekat ke Lia
"Dia pingsan?" Tanya yang memukul tadi , si misterius mengangguk , "Kita pergi sekarang" si misterius menarik yang memukul lia tadi karna melihat ada 2 orang yang berdatangan
"Kenapa makin banyak yang datang??"
+×+
Lia membuka matanya , Langit2 rumah sakit yang ia lihat , ia melihat kekanan hanya ada vaza "Udah bangun lo?" Tanya vaza
Ia membantu lia untuk duduk "Siapa yang mukul lo?" Tanya Vaza "Gw ga tau" Jawab lia ketus "Beruntung alat pernafasan pas lo koma ga gw copot" Kata vaza
"Gw koma?" Tanya lia "3 hari" Jawab vaza "Kenapa ga lo copot aja?!" Tanya lia dengan nada tinggi
"Kalau gw copot nanti lo mati , kalau lo mati....nanti jay yang jadi tersangka , kan yang harus jadi tersangka itu E.L.O" Jelas vaza dengan penekanan diakhir
Lia menarik baju vaza "Sebenernya lo ada masalah apa hah sama gw?!" Sentak lia , Vaza menarik tangan lia yang menarik bajunya
"Gw ga ada masalah , Gw cuman punya dendam" Balas vaza lalu keluar dari ruangan lia , tak lama datang senja yang masuk
"Lo udah enakkan?" Tanya senja dijawab anggukan lia "Lo ada masalah sama vaza?" Tanya senja lagi
"Ga tau deh" Jawab lia "Ohh soalnya gw kemaren ngepergok dia mau ngebuka alat pernafasan lo" Ungkap senja
Lia hanya diam saja "Kalau Aria ga jatuh semua ini ga bakal terjadi" Ucap lia tiba2 , Senja yang sedang mengambil minum itupun mengerutkan alisnya
"Jadi lo nyalahin aria?"
"Kalo dia ga jatoh dari jembatan semua ini gabakalan terjadi ja" kata lia "Tapi kenapa lo nyalahin aria atas kesalahan Jay?!" Tanya senja kesal
"Lo mungkin punya masalah sama vaza atau sama yang lain! Tapi jangan lo bawa2 aria yang sampe sekarang belum ketemu!" Jelas senja lalu pergi keluar dengan rasa kesal
'Yang salah sebenernya jay? Gw? Atau...'
+×+
Dara keluar dari mobilnya , Hari ini dia berniat untuk mengunjungi kakak perempuannya Di? Rumah sakit jiwa
Yap benar , Rumah sakit jiwa dara menghela nafas saat melihat rumah sakit jiwa itu didepannya
Ke3 temannya tak ada yang tau dara sering ke tempat ini , hanya aria , Dara memang begitu dekat dengan aria , Buatnya aria itu seperti ini
Aria itu bagaikan sebuah tempat untuk mencurahkan segala masalah , bila kita mencurahkan segala masalah kita dengannya , Dijamin masalah itu tak akan pernah bocor.
Dara berjalan masuk kedalam "Eh neng dara" sapa perempuan "Hai bi! Aku mau ketemu kakak lagi" Kata dara
Perempuan yang di panggil Bibi oleh dara itu mengangguk "Yuk bibi anter" ajaknya , dilorong banyak orang yang mempunyai sakit jiwa itu menangis , marah2 , ada juga yang hanya diam
"Tumben sendiri neng dara? , biasanya sama neng aria" Tanya bibi itu "Aria ke cebur dilaut sampe sekarang dia belum ketemu" Jawab dara
"Astagaa , Semoga cepet ketemu deh dia" Kata bibi , Hingga mereka sampai dikamar khusus bernomer 136
Pintu kamar itu terbuka , Terlihat seorang perempuan yang sedang bengong dengan badan yang berantakan
"Kakak" Panggil Dara , Perempuan itu perlahan menengok ke dara , Dara tersenyum simpul , dibalas dengan senyuman manis perempuan itu
"Kakakmu sudah mulai baikkan , tapi terkadang tiap malam suka marah2" Jelas bibi , Dara mengangguk
Ia berjalan ke kakaknya itu "Gimana kabar kakak?" Tanya dara sambil duduk ditepian kasur "Baik k-ok dara?" Tanya Mawar Balik
"Baik kok kak! Oh ya aku bawa kue kesukaan kakak" Ucap Dara mengeluarkan sebuah kue rasa redvelvet dari Plastik
"Bibi tinggal dulu ya" pamit bibi diangguki dara "Ayo kak dimakan kuenya" Kata dara sambil membuka kotak itu
"Aria d-imana?" Tanya mawar "aria? Dia lagi ada acara keluarga dirumahnya , jadi ga bisa kesini , dia titip salam sama kue ini buat kakak" Jelas dara
Mawar mengangguk sambil tersenyum lucu
+×+
Ayo vote vote votee~
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit |•ITZY [END]
Fanfiction[END] [LOKAL NAME] Pembullyan yang berasal dari 5 orang anak terpandang disalah satu sekolah di ibu kota , mereka berandalan , mereka sialan , mereka tak tau aturan , mereka KEJAM Hingga setelah kematian seorang gadis yang membuat nama mereka terser...