45 : Akhir dari segalanya?

101 10 0
                                    

Happy reading♡

+×+

Sekolah itu meledak , tepat didepan mata mereka semua , Untuk kedua kalinya Vaza melihat ledakan yang korbannya adalah sahabatnya sendiri

Vaza masih tak percaya apa yang terjadi didepannya? Tuhan mengambil sahabatnya lagi?

Azka juga sama , Dia tak percaya bahwa dhafin hangus terbakar , Bahkan daniel dan K yang berada di sana dibuat tak berkata kata

Tanpa diberi tau mereka juga tau bahwa ini adalah kelakuan jungwon

"ARIA!!!!!!!!!" Panggil Vaza mencoba berlari ke Sekolah yang sudah terbakar itu , tentu saja azka langsung mencegahnya dengan memeluk vaza

"GUE GA MAU KEHILANGAN LAGI!" Ucap Vaza mencoba berjalan kesana "ARIA GA BOLEH PERGI KA!" Sentaknya

Azka menggeleng "Bukan lo doang yang kehilangan sekarang" Ucap Azka , Vaza Terus menangis sambil melihat Kobaran api

"Ini belum saatnya lo pergi ar" Ucap Vaza Dia meremas Jaketnya , sekali lagi dia kehilangan seseorang yang dia sayang

Hingga pemadam kebakaran datang Untuk memadamkan api disana , Dan Saat itu juga vaza jatuh pingsan dipelukan azka

Azka menghela nafasnya , Dia menoleh ke Belakang ada jungwon daniel k dan beberapa polisi

"Daniel tolongin vaza"

Daniel langsung saja membantu , setelah vaza dibawa oleh Daniel , Azka langsung saja Berjalan dengan amarah ke jungwon

BGUHHHH-!

"LO BANGSAT WON!"

"BUNUH GUE JUNGWON! BUNUH! BIAR GUE BISA SAMA YANG LAIN!"

Azka menarik kerah baju jungwon "BUNUH GUE YANG JUNGWON!" Sentaknya "LO UDAH NGAMBIL TEMEN TEMEN GUA! BAHAGIAKAN LO?!"

Para polisi dan K langsung saja melerai Azka "Udah Az jungwon bakalan dihukum setelah ini" Ucapnya

+×+

Beberapa tahun kemudian. . . .

"AKHHH!!!!"

Seorang perempuan terbangun dari koma panjangnya , Dia menoleh ke kanan dan kekiri , Dia berada di rumah sakit

Dia mencoba menetralkan nafasnya , hingga seorang Laki-Laki datang "lucy?! Kamu udah bangun sayang?" Tanya laki2 itu

Perempuan yang dipanggil lucy itu langsung memeluk laki-laki didepannya "Om agas Lucy takut" Cicitnya

Ya , dia agas , pamannya lucy.

Agas mengerutkan dahinya bingung "takut kenapa hm? Kamu baru bangun dari koma Om panggil Dokter ya"

Lucy menggeleng "Lucy takut ledakan" , Jujur agas bingung dengan apa yang dimaksud Keponakannya ini "Ledakan? Maksud kamu?"

"Lucy takut nanti ada yang ngebom'in lucy , Atau nanti Sekolah lucy bakalan meledak"

Agas menatap remaja Di sampingnya , Lucy? Kenapa dia tau tentang kejadian itu? "M-aksud kamu apa sayang?"

"Lucy takut nanti lucy dibom kayak lia sama aria" Tentu saja Agas membulatkan matanya saat mendengar Hal itu

"Mama sama papa mana?"

"Mama papa?"

Lucy tersenyum sambil mengangguk

Anak ini benar benar membuat Agas ingin menangis saja rasanya "Mama sama papa? Mereka udah pergi , Ketempat Yang jauh"

Senyuman lucy langsung luntur begitu saja "maksud om..."

"Mama sama papa kamu udah pergi , cuman kamu yang selamat di tabrakan itu"

Lucy mulai menangis sambil memeluk omnya itu "Kenapa mereka pergi om? Kenapa lucy ga ikut mereka aja? Lucy ga bisa hidup tanpa mama papa" Ucapnya

"Shutt ga boleh ngomong kayak gitu , Lucy masih punya om sama Kakek ya? Cukup jangan ngomong kayak gitu"

Ucap agas sambil mengelus pundak lucy "Mama sama papa kamu pasti bahagia , mereka ketemu lagi sama temen-temen mereka"

"Mama sama papa bahagia disana?" Tanya lucy , Agas mengangguk "Mereka ketemu sama sahabat mereka , Besok kita Ke makam mereka ya"

Lucy mengangguk "Kamu...kenapa ngomong tentang ledakan?"

+×+

Keesokan harinya sesuai dengan janjinya , agas mengajak Lucy ke pemakam kedua orang tuanya bersama Rizki ayahnya.

Lucy tersenyum saat melihat makam kedua orang tuanya "vaz az Lucy mau ketemu sama kalian"

Ucap Agas ke dua batu nisan dengan nama Azka dan vaza "Mama papa" Panggil lucy

"Kata om agas kalian bahagia ya disana? Kalo kalian bahagia ga papa lucy juga bakalan bahagia disini sama kakek dan om agas" Ucapnya menghapus Air matanya

Hingga matanya Menangkap seseorang yang familiar "Om sebentar" Ucapnya mendekati orang itu

"Steve?"

Laki2 itu menoleh "lucy? Lo udah bangun?" Tanya Steve Teman sekelasnya ,Lucy mengangguk lalu ikut jongkok di sebelah steve

"Lo kemakam siapa? Kayaknya keluarga lo masih utuh" Tanya lucy "kata siapa? Gue seharusnya punya tante"

"Tante? Bukannya Bunda lu anak Tunggal?" Tanya Lucy , Steve menggeleng "Dia punya adik" Jawab Steve memperhatikan makam didepannya

+×+

Ternyata satuuuuu chap lagi
Takut ke panjangan soalnya

: 16.01.2022

Friendshit |•ITZY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang