15 : A1

61 8 0
                                    

Happy reading♡

+×+

Langit membeku Saat mengetaui siapa A1 "Senja?" Tanya agan yang ikut kaget , Senja hanya bisa menggigit bibir bawahnya

Ia menunduk lalu berjalan kebelakang , Tapi ditahan oleh azka "Atas dasar apa lo ngelakuin ini?" Tanya Azka

Dhafin dan farrel yang baru datang juga kaget melihat senja "JAWAB ANJING!" Bentak azka , Senja hanya menunduk tak menjawab

"Jawab ja" Ucap Langit

Senja menggeleng "Ini rahasia" Balas senja lalu berjalan pergi masuk kedalam mobilnya , Langit mengusap kesal wajahnya

"BWAHAHAHAHAHA Gimana rasanya dihianatin temen sendiri?" Tanya Jungwon yang berada dimotornya

"KOK LO ADA DISINI?!"

"Jelas lah! Gw Yang Jungwon! Bisa ada dimana aja" Ucap Jungwon "Kasian banget , Tapi Ini bagus , semakin kalian hancur , Semakin mudah gw Maju" katanya

"Gw pergi dulu ya" pamitnya lalu memakai helm dan pergi , Farrel menelan Kata2 Jungwon dengan baik , Sekarang ia tak bisa membiarkan persahabatan ini hancur

Bila persahabatan ini hancur , Jungwon akan mudah untuk menyerang , "Kita umpetin ini dari anak Itzy yang lain"

"Lo gila rel?! Kita kayak penghianat nutupin Ini!" Bantah azka "senja ga mungkin ngelakuin ini Tiba2 , Pasti ada Sesuatu , Kita harus cari tau itu dulu , Baru kita ngomong ke mereka" Ungkap farrel

"Ada benernya kata farrel , kita harus tutupin ini dulu , Kita hancur Jungwon maju" Kata dhafin

+×+

"Jadi ini bukan temen saya kan pak?" Tanya vaza memastikan , Polisi itu mengangguk "Keduanya bukan orang yang kalian ciri2 kan , Kami akan mencari korban lagi nanti sore"

Vaza mengangguk , Ia menoleh ke Vania Yang sedang Memijat Jidatnya "Vaza , Kasih tau tante sekarang , Kenapa aria bisa Jatuh?" Tanya vania

Vaza akhirnya menceritakan semuanya , Tapi menurut Versinya sendiri kalian taukan vaza menuduh lia yang mendorong sunghoon? Bukannya Jay?

Ya itu yang vaza ceritakan , Rafli mengepalkan tangannya kesal "Dimana lia sekarang?" Tanyanya dingin

"Ada di apartnya" Jawab Vaza , Rafli dan vania langsung pergi Keapart atau rumah lia , Vaza tersenyum Senang

'Bagus banget akal2an gw'-Vaza

Ia berjalan Keluar rumah sakit , Ada 2 orang misterius , Menggunakan Baju warna hitam dan topi putih

"Aria? Mana mungkin" Ucapnya lalu pergi

+×+

Lia sedang memainkan handphonenya dikamar , tiba2 ia melihat arkan yang ada diambang pintu

"Ada om rafli ama tante vania" Ucapnya lalu pergi , Lia membulatkan matanya dia tau pasti mereka ingin mengetaui kenapa aria bisa Jatuh

Ah sial! "Gw harus gimana??" Tanyanya , Ia ingin keluar , tapi pasti disana ada kedua orang tuanya

Tokk-!

Tokk-!

"Siapa?"

"Tante"

Cklek-!

Plakk-!

Lia hanya memegang Pipinya yang sakit karna Tamparan Vania , Vania menarik Baju Lia "Dimana anakku?" Tanyanya Dengan wajah penuh amarah

"M-aksud tante??" Lia merasakan Lehernya yang dicekik Oleh Vania "Dimana ariaku?!" Sentak Vania

"KENAPA KAMU NGEDORONG DIA?!" Tanya Vania , Lia menghempas tangan vania "Harus berapa kali aku bilang ke Vaza?! Kalau aku didorong jay?!" Ucap Lia

"KAMU MAU NYALAHIN ORANG ATAS KESALAHAN KAMU?! CIH! KENAPA ANAKKU BERTEMAN DENGAN DIRIMU!" Kata vania wajah putihnya Sekarang bercampur dengan warna merah

"LIA! Mamah ga pernah ngajarin kamu kayak gini" Ucap Lea Ibu Lia "Kalau aria meninggal kamu tercap jadi pembunuh" Kata lea dengan Tatapan kecewa pada si bungsu

"Lia udah cape! Kalian ga ada yang percaya sama lia! Kalian cuman Mendengar! Kalian ga melihat! Kalian ga ngerasain! Aria temen lia dari kecil! Ga mungkin lia ngedorong dia!" Imbuh Lia sambil menangis

Dunia memang kejam , "mereka hanya mendengarkan , Tanpa mengetaui Yang sebenarnya , Mereka hanya menyebarkan tanpa mempedulikan sang korban"

"TETEP KARNAMU ANAKKU JATUH!" Kata vania "tapi bukan aria doang yang jatuh!" Balas Lia dengan intonasi tinggi

Plakk-!

Ridho menampar lia , ini pertama kali lia ditampar oleh Ridho "Ayah ga pernah ajarin kamu Membentak orang tua" Ucapnya dengan Dingin

"Lia bakalan tunjukkin! Aria jatuh bukan karna lia! Tapi jay!" Ucap lia mengambil tasnya lalu pergi keluar

+×+

Senja melihat takut Pintu kamar didepannya , ia membuka pintu Kamar itu perlahan "A-bang" panggilnya

Laki2 bertato itu menatap senja Dingin , senja langsung Berlutut didepan abangnya "Senja minta maaf abang" Ucapnya

Rio, Abangnya itu hanya menatapnya dingin "Sudah berapa kali abang Bilang jangan sampai ketauan"

Senja menangis sambil berlutut pada abangnya itu "Maafin senja , senja lalay , Tolong jangan cambuk Senja" Mohonnya

Rio hanya tersenyum mengejek , Ia mengambil Cambukan Milik sang ayah , Yang sengaja ia pinjam apa bila Senja melakukan hal seperti ini lalay

"Ada 2 hukuman untukmu manis"

Pletakk-!

Pletakk-!

Pletakk-!

Pletakkk-!

Senja mengatur nafasnya yang sudah tak kauran , Ia memang sudah terbiasa diperlakukan seperti ini oleh sang abang

Pletakkk-!

Pletakk-!

Saat melihat sang adik yang sudah tak berdaya , Rio menampung air di Kamar mandi , setelah sudah terisi penuh ia

Ia menyeret senja seperti sebuah Barang , Ia meletakkan adiknya di Bak lalu keluar dan menguncinya

'Aku rindu kasih sayang abang'

+×+

Jungkook BTS A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook BTS A.S Rio

Friendshit |•ITZY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang