44 : Akhir?

67 9 0
                                    

Happy reading♡

+×+

"GUE TABOK MULUT LO"

"Dia Lagi pms jan deket-deket" Ucap Vaza "LO KATA GUE CE-MPHH"

"Ngomong lagi Gue sumpel pake Hatinya vaza mulut lo" Ucap seon "ANJAYYY PRIKITIW" Timpal Geonu

"Anjir lo pada" ucap Youngbin sambil membuang Tisu Di mulutnya "JOROK ANJROT JAN DIBUANG KE GUA"

"YA MAAP GUE GA NGELIAT ADA ELU"

"GUE SEGEDE GINI KAGAK KELIATAN? BUTA MATA LO?"

"Gini nih kalo pas pembagian akhlak ga dateng"  Ucap Aria diangguki geonu "Pas pembagian Akhlak dia Ketiduran keknya"

Youngbin hanya menatap Kesal Seon begitu juga sebaliknya , Vaza yang melihat itu Merasa terhibur

"Ar besok lu ikut ke pengambilan rapot?" Tanya Vaza , aria menoleh "Pembagian rapot? Mungkin kenapa?" Tanyanya

Vaza tersenyum lalu berkata "Ambilin punya gue juga dong" mintanya , Aria mengangguk "Nanti gue ambilin" Jawabnya

"Dara gimana?" Tanya Azka , vaza tersenyum lembut "Belum Ketemu"

"Topeng lu kuat banget vaz"

Azka mengangguk "Kantin yok gue laper nih" Ucap Geonu Menepuk tepuk perutnya

+×+

Keesokan harinya...

"Eh gue masih mikir dua kali nih buat Ngambil rapot" Ucap Aria ke vaza yang berada disampingnya "Nilai kita keknya pasti nol" Balas Vaza enteng

Aria mengangguk lesu "Gue kangen kita yang dulu" Ujarnya "Bukan cuman Lo" Balas Vaza "Boleh ga ya kita ngulang semuanya?" Tanya Aria

Vaza yang ingin membuka pintu kamar Rumah sakit ikut terhenti lalu menoleh ke aria , Vaza lagi lagi tersenyum "Kita ulang semuanya dari awal , Tapi kali ini cuman kita berdua"

Jujur saja ucapan tulus vaza itu membuat aria ingin menangis , Dia langsung saja Memeluk Perempuan didepannya

"Gue kangen mereka"

"Akan ada saatnya Kita ketemu sama mereka" Ucap Vaza menepuk tepuk pundak Aria , Aria mengangguk lalu melepas pelukan itu

"Lo aja yang ketemu kak dhafin , Gue mau ngambil rapot dulu" Pamit aria "Secepet ini?" Tanya vaza

Aria mengangguk "Takutnya rame" Jawabnya , akhirnya Vaza mengangguk , Setelah aria pergi Dia masuk kedalam Ruangan dhafin

Aria menghampus air matanya , Dia benar benar merasa bersalah tak memberi tau vaza bahwa dia yang telah membunuh Jay "Maaf vaz" Ucapnya lalu berjalan ke mobil

"Mana aria?"

Vaza memutar bola matanya malas "Bukannya Disambut dulu gue dateng malah langsung nanya mba crush" Ucap Vaza pada dhafin

Dhafin hanya memasang muka Menjengkelkannya "Udah ngambil rapot" Balas Vaza walau ada perasaan kesal

"Oh"

"Loh? Lu ga ngambil rapot?" Tanya Azka yang baru datang "Ga minta tolong aria aja tadi" Jawab Vaza

"Perasaan gue ga enak deh" Ucap dhafin tiba-tiba "kenapa? Ga enak badan? Mau gue panggilin dokter?" Tanya Azka

Dhafin menggeleng "Bukan itu"Jawabnya "Terus?" Tanya vaza ikut khawatir "Ga enak aja tiba-tiba" Jawab Dhafin

+×+

Disisi lain , Aria baru saja sampai di Sekolah ,
Sekolah benar-benar seperti tak berpenghuni tapi aria tetap melanjutkan jalan

Hingga seseorang menabraknya

Friendshit |•ITZY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang