39 : Berubah....

58 10 0
                                    

Happy reading♡

+×+

Handphonenya , Dia membuka galerinya Lalu memencet sebuah album yang bertuliskan

My love♡

Isinya adalah foto dan video mereka ber5 , Jujur dia merindukkan masa-masa mereka bersama

"HAI SEMUANYAAAAA , Balik lagi sama gw Senja , jadi sekarang gw lagi dirumah Dara , kita mau ngeceplokin Dara yang lagi ulang tahun!!"

Aria terkekeh melihat senja yang berada diawal video itu , Hingga air matanya mulai turun

"Hai gyus gw lia yang paling cantik sejagat raya" ucap lia sambil Melambai kan tangannya ke camera

"Dih?? Lo ama gw aja cantikan gw!" Balas Senja tak terima "lah? Liat ae muka lu kek Paan tau" Kata lia

"Sialan lo! Dan ini ada Vazaaaa" Ucap Senja memperlihatkan vaza yang sedang Menyiapkan kue

Aria menjeda video itu , Dia menangis , Ia merindukan mereka ber5 yang masih polos , dia merindukan masa-masa mereka ber5

Mereka yang selalu bersama-sama dimanapun itu seperti tak bisa dipisahkan , Dia yang merindukan Tawa Dari Lia

Dia juga rindu Mengganggu senja , Dia Rindu Bermain Dengan Vaza , Dia rindu Berjalan-jalan dengan Dara

Dia rindu saat dia dijadikan pundak oleh ke Empat temannya untuk bersandar , dia rindu saat dirinya dijadikan tempat untuk berkeluh kesah dan bercerita

Bahkan dia rindu memberikan saran disetiap curhatan 4 sahabatnya itu "Kita juga kangen elu"

Aria menoleh kesebelahnya , Lia dan Senja dengan senyuman mereka "Ululuuu nangis dia li , Sini pelukkkkk" Ucap Senja berlari ke aria

Ya aria dipeluk oleh mereka berdua , senja dan Lia "Jangan nangis ar , Ga kuat gw ngeliat elu nangis" Ucap Lia

"Lu juga jelek kalo nangis" Kata Senja sambil tertawa , tapi pelukkan itu tak mereka lepas , Aria membalas pelukkann itu

"Gue kangen kita.......ya kita yang dulu"

Senja dan lia dengan bersamaan melepas pelukannya "Kita juga kangen , Kita bakalan tunggu , Lu vaza sama Dara ya" Ucap Lia diangguki senja

Hingga akhirnya bayangan mereka menghilang begitu saja dari pengeliatan aria , aria yang melihat mereka mulai menghilang itu langsung kaget dan berkata

"Jangan tinggalin gw!" Pekiknya "Gw ga bisa sendirian disini"

"Gue mau ikut kalian"

"LIA SENJA!"

"Yang bilang lo sendirian siapa ar?"

+×+

Tokk-!

Tokk-!

Tokk-!

"Fin...Lo ga cape didalem terus?" Tanya Azka dengan nada lirih mau berkali-kali dia mengetuk pintu , dhafin juga tak kunjung keluar

"Fin setidaknya lu keluar makan dulu" Lanjutnya , Dhafin tak menjawab , azka akhirnya duduk dan menyenderkan Badannya di Pintu kamar itu

"Lo tau fin? Semuanya jadi berubah , Lucu rasanya ini semua kaya cerita ya" Ucapnya walau tau dhafin tak akan menjawab

Azka tetap melanjutkan perkataannya

"Lucu rasanya , kayaknya baru kemaren lia sama farrel jadian , eh sekarang dua-duanya udah pergi"

"Kayaknya baru kemaren deh lu Bilang ke kita kalau lu Suka sama aria dan mau nembak , Tapi sampe sekarang ga lu tembak-tembak"

"Dan juga , kayaknya baru kemaren gw liat Langit ngompol Di Mobil ayahnya agan karna gugup , ternyata udah ga ada Langitnya sekarang"

Azka menghela nafasnya , Mungkin untuk mengenang semua kenangan mereka tak akan ada habis-habisnya

"Tuhan sayang sama mereka fin , makanya mereka diambil duluan dari pada kita , dan kita masih dikasih waktu buat hidup" lanjutnya

Dhafin masih diam tak menjawab "Lo lagi nangis ya fin?" Tanya Azka , Dhafin tak menjawab juga

Azka terkekeh "Ia lu lagi nangis , gw tau , Lo kan cengeng , Gimana mau aria suka sama lu? Lunya nangis mulu" ledeknya

"Aria belum pulang-pulang fin" ucapnya "mungkin karna itu ya lo ga mau keluar?" Tanyanya

Dhafin yang berada didalam kamar hanya diam mendengar aria belum pulang ia juga berada di posisi yang sama seperi azka duduk bersender di pintu dengan mata sembab rambut acak2an dan baju berantakan

"Aria kemana ka?"

Setelah beberapa hari mengurung diri dikamar tanpa suara akhirnya dia mengeluarkan suara khasnya itu

Dan pertanyaan pertamanya tetaplah aria "Tentang aria aja lo gercep , aria Ga tau kemana setelah hari itu elu ngunci diri dikamar aria ga pulang2"

Walau dengan nada mengejek Azka tetap tersenyum karna topik membahas aria Dhafin mau mengeluarkan suaranya

"Dia ga ada kabar sampe sekarang?"

"Engga ada , Dia bener-bener tenggelem tanpa kabar" Jawab Azka "Udah pada nyari?" Tanya dhafin

"Sempet nyari tapi ga ketemu-temu" Jawab Azka "nyari dimana aja?" Tanya dhafin

"Apartnya , Rumah neneknya , Jembatan loona , pemakama Lia sama senja tapi ga ada juga" Jawab Azka

"Udah nyari di penjaranya Kak k?"

Azka mencoba mengingat lagi "Belum sih" Jawabnya "Udah nyari di Rumah sakitnya ta-ki?" Tanya Dhafin

"Belum"

"Cari disitu aja , mana tau dia kejepang"

Setelah mengatakan itu azka menjawab "Kita bakalan cari disitu , lo ga keluar dulu?" Tanya azka

"Biarin gw sendiri dulu"

"Yaudah kalo laper keluar" Ucap Azka setelah itu pergi , dhafin yang mendengar itu hanya diam tak menjawab

Entah sudah berapa hari dia mengurung diri dikamar ini , Dia menatap pantulan dirinya dicermin , sangat amat berantakan

Tapi mau bagaimana lagi? Tak ada lagi semangat dihidupnya , rasanya ia ingin menyusul teman2nya yang sudah tak ada

Tapi dia juga ga mau egois , dia gamau ninggalin azka sendirian disini , urusan mereka belum selesai

"Pecundang"

Mata yang tadinya tertutup itu sekarang terbuka lagi , ia mencari sumber suara itu , benar saja ada ke 3 Temannya yang sedang duduk dikasur

Farrel menggeleng-geleng "Loser , Gini aja lo nangis?" Tanyanya , dhafin diam dia masih tak mengerti apa yang terjadi

Langit menepuk pundaknya "Kalo kita mati bukan berarti Semangat dalam diri lo juga mati fin" ucapnya

"Kita selalu ada buat lo , Kita selalu membantu lo dari atas" lanjutnya agan dan farrel mengangguk

"Don't cry like loser"

+×+

HAIII
Kayaknya chap
Ini lebih ke aria sama dhafin deh
Jadi chap berikutnya kyknya bakalan
Lebih ke azka sama vaza!

Friendshit |•ITZY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang