Evanescent: Last Chapter

1.2K 114 11
                                    

Di bawah naungan langit hitam yang tengah mengamuk, tergeletak tubuh wanita itu. Mengapung di genangan dangkal, tampak begitu letih, sedih, dan tak berdaya di ambang kematiannya. Semua sudah berakhir. Orang-orang yang ingin dilindunginya.. baik-baik saja.

Pemandangan di tepi danau itu, seperti sebuah mimpi. Erwin benar-benar datang seakan pria itu bisa mendengar keinginan terakhirnya. Tapi bagi Erwin, saat itu juga dunia di sekelilingnya terasa seolah runtuh. Hidupnya benar-benar sudah berakhir.

"Erwin, kita akan selalu bersama, kan?"

Secara tiba-tiba, wanita itu menyapanya sambil tersenyum. Suaranya tidak lagi terdengar sama; lebih serak dan parau seolah tidak ada lagi kehidupan di dalamnya.

"Tentu saja." Erwin mengangguk, kedua matanya memerah-- semakin memerah ketika (Y/N), dengan tenaga yang tersisa, menggapai pipinya. "Kita akan selalu bersama."

"Jika kita bertemu lagi, aku akan mengajakmu kencan lebih dulu."

Mendengar perkataannya yang sedikit kekanakan dan menyedihkan tersebut, Erwin semakin terdorong untuk menumpahkan air matanya.

"(Y/N), aku sangat menyayangimu. Tak peduli sejauh apa pun kau pergi, aku akan selalu mencarimu." Bisik Erwin. "Aku masih banyak urusan di sini. Tapi ketika semuanya sudah berakhir, aku berjanji kita pasti akan bertemu lagi. Aku.. akan mencarimu lagi.. berikutnya, dan seterusnya."

"Kau adalah hal paling indah yang pernah terjadi padaku..." Kalimat itu berakhir-- nyaris-- tak utuh.

(Y/N) Moore.
Tahun 850.
Telah memenuhi tugasnya.

Telah memenuhi tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Erwin."

SNK x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang