Jean: Happiness

1.9K 209 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Awalnya kupikir karena ada Eren, Jean jadi tak memiliki kesempatan untuk mendekati Mikasa. Kupikir aku akan berhasil jika mau menunggu sedikit lagi, ternyata aku salah. Setelah semua yang terjadi, setelah Eren pergi dan meninggalkan Mikasa, jarak antara diriku dan Jean semakin merenggang.

Sebenarnya aku mengerti. Dari semua sikapnya, bagaimana Jean sangat menyukai Mikasa, dan aku yang selalu ada di sampingnya ini tak memiliki kesempatan sedikit pun. Aku tahu itu, tapi entahlah.

"Hey, (Y/N)." Sapa Jean, menggelitik pinggulku.

Aku tersentak, nyaris menjerit. "A-Apa, sih?! Bikin kaget saja!"

"Kau banyak melamun belakangan ini," Ucapnya, memberiku tatapan hangat yang.. mendebarkan. "Ada masalah? Mau cerita?"

Duh, Jean. Kalau kau terus bersikap manis begitu, perasaanku padamu bisa jadi semakin parah, loh? Dengan hati remuk, aku menggeleng dan tertawa.

"Bukan apa-apa." Balasku.

"Sungguh?"

"Iya." Aku mengangguk. "Jadi, ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku? Soal Mikasa lagi?"

Seperti bocah ingusan yang terpergok mencopet, wajah Jean memerah. "Tahu saja."

"Memangnya untuk apa lagi kau mendatangiku selain untuk bercerita tentang kemajuan hubunganmu dengan Mikasa?" Sindirku.

"Iya, iya." Jawabannya membuatku agak kecewa karena seakan dia mengabaikan kenyataan bahwa aku sedang menyindir perlakuannya. Lalu, Jean menarik kursi ke sebelahku. "Aku dan Mikasa habis kencan ke taman."

"Oh ya? Bagus, dong?" Tidak. Itu tidak bagus sama sekali.

"Iya. Rambut Mikasa juga sudah mulai panjang, loh? Dia bilang dia ingin mencoba terlihat berbeda. Tapi benar, deh, Mikasa jadi semakin cantik!"

"Oh.."

Bukan. Bukan cerita itu yang ingin kudengar darimu, Jean. Tapi tetap saja aku ingin mendengarnya karena dengan itu aku bisa bertemu denganmu.

"Aku akan melamarnya suatu hari." Jean melanjutkan. Yang kali ini berhasil membuatku nyaris terkena serangan jantung.

"Apa? Melamar?"

"Iya. Melamarnya."

"Apa tidak terlalu buru-buru?"

"Memang kenapa? Aku sudah menyukainya sejak dulu."

Sial. Bahkan sebelum kau menyukai Mikasa, aku sudah menyukaimu lebih dulu, dasar bodoh. Bodoh. Jean bodoh. Selama ini aku tidak bisa menyampaikan perasaanku padamu karena kau menyukai Mikasa, dan selalu menyukainya meskipun apa yang perempuan itu lakukan kepadamu tak lain selain menyakiti perasaanmu.

"(Y/N)?"

"Eh? Y-Ya?" Aku mengalihkan tatapanku dari meja, ke wajahnya.

"Kau baik-baik saja? Kenapa diam?"

"Jean." Aku tidak tahu kenapa suasananya mendadak serius.

"Ya?"

"Apa kau bahagia," Aku meraih tangannya. "Selama ini?"

"Ya. Pada akhirnya perjuanganku tidak sia-sia. Aku bahagia, (Y/N)."

Hatiku yang patah ini mendadak.. tenang. Mungkin karena aku terlalu dalam mencintainya sampai-sampai aku merasa kebahagiaannya lebih penting dibanding perasaanku sendiri.

Ya. Sedalam itulah perasaanku.

***

Sebulan kemudian, aku menerima kabar kalau Jean dan Mikasa sudah resmi berpacaran. Mereka berencana menikah tahun depan, dan aku tahu Jean pada akhirnya mulai mengerti tentang perasaan sepihak yang kumiliki padanya, jadi dia menjauh.

Aku baik-baik saja.

Sedari awal aku hanya ingin Jean bahagia meski pada akhirnya bahagianya bukan bersamaku. Meskipun perasaanku ini tak akan terwujud, aku akan selalu mendukungnya dari belakang dengan sungguh-sungguh.

Haahh, Jean. Jika dibandingkan antara diriku dan dirinya, akulah yang lebih dulu menyukaimu. Namun jika dia bisa mencintaimu sama seperti aku padamu, semua akan baik-baik saja. Mungkin aku akan galau selama beberapa waktu, tapi pada akhirnya aku akan baik-baik saja karena kau bahagia.

***

Notes: Sebenernya ini aku ambil dari cerita pribadi aku dan.. well.. Mas Crush ku di rl yg sudah pupus, so.. :') Maaf jadi curhat haha, tapi emang pengen curhat ajaa *plakk* XD Tapi yah semoga Mas Crush ku bahagia selalu, deh..

SNK x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang