6.

614 86 8
                                    

Senyum Taehyung tak kunjung luntur sedari tadi. Entah kenapa hatinya sebegitu bahagianya, karena sekarang rasa penasarannya itu terjawab sudah.

"Jung Hoseok... Jung Hoseok..."

Taehyung terus mengulang-ulang, mengendarai mobilnya dengan hati-hati sambil menyebut nama Jung Hoseok.

Taehyung sendiri pun terheran, kenapa...
Kenapa dia sangat bahagia...
Kenapa dia sangat antusias...
Ingin mengetahui pemuda yang bernama Jung Hoseok itu lebih dalam...

Padahal sudah ada hati yang ia jaga selama 2 tahun ini dan akan menikah dengan tunangannya dalam waktu dekat.

Tidak...

Kali ini ia ingin egois. Rasa yang berbeda dan lebih bersemangat, bergairah dalam menjalin suatu hubungan. Taehyung sadar betul dengan perasaannya, rasa terhadap sang tunangan yang dulu ia tidak mengenalnya namun lama kelamaan ia pun punya rasa sayang terhadap wanitanya. Akan tetapi kali ini berbeda.

Setelah memasuki gerbang perumahan real estate tempat ia menetap bersama keluarganya, Taehyung membelokan setir nya ke kanan untuk memasuki rumahnya. Taehyung memang masih tinggal bersama orang tuanya, termasuk kakaknya Kim Seokjin dan kakak ipar nya sekaligus orang kepercayaan di Perusahaan, Kim Namjoon.

Taehyung pun juga sering pulang ke Apartemen pribadinya, hanya sekedar singgah dan jika ia ingin menyendiri. Rumah keluarganya lebih nyaman dari apapun, ia tak mau kehilangan waktunya untuk bermanja, bercerita dengan keluarganya. Karena dalam waktu beberapa bulan ia akan menikah dengan wanita bermarga Bae itu.

Ia membuka pintu mobilnya untuk turun, tapi ia berdiam sejenak untuk menghirup aroma harum vanilla yang tidak terlalu semerbak karena bercampur air hujan di mobilnya. Taehyung memejamkan matanya, menghirup aroma Hoseok yang menenangkan sebanyak mungkin. Dan mungkin akan menjadi candu untuk  Taehyung.

Jung Hoseok...

"Tae,"

Taehyung terlonjak kaget hampir jatuh di tangga teras rumahnya. Siapa lagi kalau bukan sang kakak, Kim Seokjin. Tangannya berpegangan dengan tangan milik Seokjin agar tetap seimbang dan Seokjin menahannya.

"Ya Tuhan... Kau ini berat, Tae." Kesal Seokjin yang tak lain kakaknya Taehyung, menarik tubuh Taehyung sekuat tenaganya. Karena ia tengah hamil 7 bulan.

"Siapa suruh mengagetkanku. Aiishh.. Kau tidak apa-apa, hyung?"

Seokjin mengerucutkan bibir tebal namun sexy (kata Namjoon) itu. Apa-apaan dia? Kenapa aku yang disalahkan? Batin Seokjin.

"Kau ini-" Kata-kata Seokjin terhenti ketika baru menyadari bahwa Taehyung adiknya pulang dalam keadaan basah?

"Hmm... A-aku kehujanan tadi saat mampir ke minimarket, hyung. Kau lihat kan bahwa hari ini hujannya sangat deras."

Seokjin Mendelik tak percaya pada Taehyung. Ia sangat tahu watak adiknya yang perfectionist, selalu membawa apapun yang menurut adiknya itu penting. Seperti payung.

"Tapi kan... Kau selalu memba-"

"Oh, Hehehe... payung ku tertinggal dikantor. A-aku menggunakannya tempo hari namun aku lupa membawanya kembali." Potong Taehyung segera. Taehyung tahu kakaknya sudah menaruh curiga padanya karena tak pernah begini sebelumnya. Seokjin akhirnya mengangguk, berteriak ke arah dalam rumah kepada maid nya untuk membawa handuk kering untuk Taehyung.

Sambil tersenyum kikuk, Taehyng mencoba mengalihkan pembicaraan pada kakaknya agar ia terbebas dari interogasi dari Seokjin. "Bagaimana keadaanmu? Apakah Kau sehat? Keponakanku sudah Kau beri nutrisi yang cukup hari ini?"

Seokjin memutar Bola matanya malas, pertanyaan macam apa itu? Persis seperti ayahnya. "Sudah sudah. Aku tahu apa yang harus kulakukan untuk bayi ku. Kau ini, berisik seperti ayahnya saja." Gumam Seokjin memasang wajah menyebalkan. Baik, mood nya hari ini mendadak jelek karena suami dan adiknya kesayangannya itu. Tak lama maid yang tadi Seokjin panggil datang dan memberikan handuk kering untuk Taehyung. Seokjin langsung melemparkan handuk tersebut ke arah Taehyung dan mengenai wajah tegas adiknya, namun tetap tampan.

"Cepat kering kan wajah dan rambutmu terlebih dahulu. Lalu mandi lah dengan air hangat. Sementara aku akan membuatkan mu teh jahe." Kata Seokjin sambil memutar tubuhnya untuk masuk kedalam rumah mereka.

Taehyung tersenyum, kakaknya sangat perhatian padanya sedari dulu. Tidak berubah walaupun sudah menikah, Seokjin sangat protective terhadapnya. Dan beruntungnya Namjoon yang sekaligus kakak ipar dan tangan kanan nya di Perusahaan tidak pernah mengeluh.

Akhirnya Seokjin menyuruh adiknya itu untuk segera mandi dan akan mengantar teh ke kamarnya. Taehyung menyetujuinya, karena tubuhnya sudah mulai menggigil. Dengan cepat Taehyung berlari ke arah kamarnya di lantai dua, membuka seluruh pakaian yang sudah basah di kamar mandi yang ada didalam kamar pribadinya.

Dibawah guyuran air hangat yang bersumber dari showers, Taehyung menggosok seluruh badannya dengan sabun mandi sambil bersenandung. Bahagia. Taehyung tak pernah sebahagia ini. Ia yang dikenal sebagai pria pendiam, dingin, perfectionist, seketika hilang pergi entah kemana image nya itu. Taehyung pun bingung, kenapa...

Taehyung menghentikan kegiatannya itu, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepalanya. Rasa penasaran itu tumbuh ketika ia melihat Hoseok menari dibawah derasnya hujan. Ditempat yang sepi, namun Taehyung melihat Hoseok yang sedang marah. Taehyung melihatnya. Hatinya ikut bersedih walaupun ia berada di dalam mobilnya saat itu.

Pada akhirnya Taehyung melihat senyum kecilnya yang ia sembunyikan dari siapapun, dan membuat dadanya berdesir hangat. Tangannya mulai bergerak memegang dadanya kiri, tepat jantungnya berdetak.

" Jung Hoseok..."

Taehyung menertawakan diri sendiri, menyadarkan dirinya dari lamunannya pada sosok pemuda yang ia temui, lalu kembali melakukan aktifitas mandinya yang tertunda karena melamun.

Setelah selesai acara mandinya, Taehyung menyesapkan teh buatan Seokjin yang sudah di sediakan untuknya. Taehyung yang masih memakai bathrobe nya duduk dipinggir ranjang besar miliknya. Sesekali ia membaca artikel-artikel bisnis yang baru saja update, meng- scroll layar ponselnya melihat isi pesan yang masuk di email maupun pesan pribadi. Terpampang nama tunangannya yg meng-spam pesan masuk milik Taehyung, membaca satu per satu dan ia sadar bahwa hari ini ia sama sekali tak menghubungi kekasih cantik nya itu. Dengan cepat ia membalas semua pesan masuk sampai pada ia memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Hoseok. Dengan sangat hati-hati, ia menekan tanda 'kirim' pada pesannya. Tak berharap akan dibales karena hari sudah sangat larut, maka Taehyung mengira Hoseok akan membacanya besok pagi.

Namun siapa sangka, Taehyung yang tadinya sudah memposisikan tidur nyamannya terbangun karena ponselnya berdering menandakan pesan masuk. Dan saat itu juga senyum Taehyung merekah. Baiklah, malam ini ia bisa tidur dengan nyenyak dan berdoa agar menjadi awal yang baik. Tak apa, bukan? Karena manusia hanya bisa berharap, tanpa tahu apa yang terjadi kedepannya.



Jung Hoseok

Selamat malam dan selamat tidur juga Tuan Taehyung. Semoga harimu akan lebih baik daripada hari ini.




O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang